"Kau harus bekerja keras, agar bawahanmu nanti mau menuruti semua perintahmu." Medisa mengambil selembar gulungan kulit coklat dan melemparkannya pada Juventus. "Terimalah ini, dan bacalah baik-baik."
"Ha, terima kasih." Juventus menangkap gulungan itu seperti orang yang sedang menangkap harta berharga.
Angele berdiri di samping Juventus dan mengintip. Ia penasaran dengan isi gulungan tersebut, namun ia hanya melihat sebuah puisi aneh.
"Bagaimana menurutmu? Kita bisa berbagi. Aku selalu mengira bahwa hanya puisi dan aria yang dapat menggambarkan perasaan dalam kehidupan ini." Juventus terlihat puas.
"Kapan-kapan saja." Angele menggeleng. Ia tidak menyangka bahwa Juventus akan menanyakan hal itu. "Aku tidak mengerti mengapa orang suka memotong kalimat yang sudah lengkap menjadi beberapa bagian."
Karena masih memiliki pertanyaan, ia hendak memanggil salah satu penyihir…
Support your favorite authors and translators in webnovel.com