Pria berpakaian mewah itu melenguh sekali lagi dan berkata, "Kurang lebih baik daripada tidak sama sekali. Gunakan saja untuk menutupi kebutuhanmu terlebih dahulu."
Pria yang terbalut perban itu tetap menggelengkan kepalanya. "Seratus ribu tael tak akan cukup! Ini kita bicara mengenai sepuluh nyawa! Mereka adalah saudara seperjuangan yang telah berjuang hidup dan mati bersamaku! Aku tidak akan pernah …. Bagaimana aku bisa …. Jika aku tidak mendapatkan uang, aku tak akan pernah bisa memberikannya pada keluarga mereka. Ketika aku bertemu saudara-saudaraku di kehidupan setelah kematian, bagaimana aku dapat berhadapan dengan mereka!?"
Ketika pria itu berbicara, ia begitu bersemangat hingga tubuhnya mulai gemetar. Rasa sakit yang menghancurkan tubuhnya terus mengingatkan dirinya mengenai semua yang terjadi di hari naas itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com