Orang-orang ini tak bisa diizinkan tetap berada di rumah Keluarga Murong.
"Tetua Er, melihat kakek telah memberikan Segel Tuan padaku, maka semua orang dalam Keluarga Murong harus mendengarkan perintahku. Mereka adalah tamu, tak ada yang berhak mengusir mereka!"
Dalam sekali lihat, Murong Yan sudah melihat niat Tetua Er. Dia tertawa dingin dan memberi peringatan.
"Nona Kedua, jika itu keinginanmu, maka aku tidak keberatan," Tetua Er melotot dingin pada Murong Yan ketika wajah tuanya menjadi dingin, "Namun, aku harap kamu tak akan menyesali keputusanmu! Nona Sulung, ikut denganku. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
Kemudian, tanpa melihat mereka lagi, Tetua Er berbalik dan berjalan menuju Kantor Tetua.
Murong Rou'er menggigit bibirnya dan terdiam sebelum mengikuti Tetua Er.
...
Dalam Kantor Tetua, suasananya khidmat, memberikan tekanan berat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com