"Apakah itu benar adalah diriku?" Han Sen tidak dapat mempercayai kalau dia terlihat begitu keren. Caranya mengedit video membuatnya agak tersipu malu.
Pada saat itu, dia hanya berusaha sekuat tenaga untuk membantu anak-anak itu. Walaupun adegan jatuh di bagian terakhir terlihat tragis, dia sebenarnya dapat menendang Shura dan terbang menjauh ketika mereka hampir terjatuh ke lantai. Tidak sebahaya seperti yang terlihat.
Shura terluka parah dan mati setelah jatuh.
Han Sen tahu kalau dia hanya beruntung pada saat itu. Jika Shura tidak terluka parah, Han Sen mungkin sudah kabur atau mati.
Badannya masih terasa sakit kalau digerakkan, Han Sen mengalami kesulitan bernafas. Dia bahkan tidak berani berobat ke rumah sakit, tetapi untungnya tidak terlalu parah, tidak ada organ vital yang terluka. Setelah berobat, dia beranjak pulih
Han Sen juga mendapatkan sesuatu. Katana milik Shura dibawa pulang oleh Han Sen, yang jauh lebih baik daripada senjata buatan manusia.
Shura jauh lebih cangging dalam pembuatan senjata logam buatan dibandingkan dengan manusia. Han Sen telah lama mendengar bahwa katana Shura sangat luar biasa. Bahkan Shura bertanduk hitam, menggunakan katana yang lebih baik daripada senjata baja Z. Yang dimiliki Han Sen sekarang adalah katana dari Shura bertanduk emas, yang seharusnya merupakan yang terbaik dari yang terbaik. Tidak ada produk yang setingkat dengan katana ini.
Han Sen mengayun katana dan dapat merasakan ketajamannya yang luar biasa seolah-olah dapat membelah udara.
Han Sen tidak berani mencoba katana dengan senjata lainnya karena dia tahu bahwa katana mungkin bahkan lebih tajam daripada pisau belati baja Z yang dimilikinya.
Video itu tersebar dengan cepat sehingga Han Sen juga merasa kuatir kalau orang-orang mungkin dapat mengenali katana itu sehingga identitasnya sebagai Dollar akan terbongkar. Maka dia memutuskan untuk membuat beberapa perubahan pada katana, terutama pada warnanya. Dia menyemprot cat pada katana sehingga berwarna emas maka terlihat seolah-olah terbuat dari kuningan. Dia juga memesan perisai yang murah tapi berwarna cerah di Jaringan Langit agar tidak ada orang yang dapat mengenali bahwa itu adalah katana Shura ketika berada di dalam perisai.
Sebenarnya, Han Sen tidak ingin menggunakannya di hadapan orang lain. Ini hanyalah tindakan pencegahan yang dia ambil.
Han Sen juga ingin mengganti pangkal pedang katana agar lebih sulit untuk dikenali, tetapi dia dapat melepaskan pangkal pedangnya. Namun, dia menemukan sebuah manik-manik yang tersemat di pangkal pedang dan mengeluarkannya. Di luar dugaannya, manik-manik itu berongga.
Di dalam manik-manik, ada sebuah chip memori kecil. Han Sen memasukkan chip ke peralatannya, dan mencoba melihat apa yang tersimpan di dalamnya.
Dia tidak mengira ternyata ada ilmu bela diri Shura terekam dalam chip, yang dinamakan Badai Pedang. Penjelasannya mengatakan bahwa ini adalah rahasia utama dalam keluarga bangsawan Shura.
"Dapatkah seorang manusia mempelajari ilmu bela diri Shura?" pikir Han Sen. Setelah mengulas Badai Pedang, dia merasa yakin bahwa dia dapat mempelajarinya asalkan tingkat kebugaran fisik cukup tinggi.
Han Sen mulai mencoba dan berlatih Badai Pedang dan tidak menemukan kesulitan apapun, yang berarti kondisi fisiknya telah memenuhi persyaratan dari Badai Pedang.
Badai Pedang terdengar seperti keahlian menggunakan senjata, tetapi dapat juga digunakan tanpa menggunakan senjata. Kuncinya adalah menggali potensi tubuh sepenuhnya untuk dapat melancarkan serangan yang cepat dan bertenaga. Jika seseorang menguasai Badai Pedang, dia akan dapat melancarkan serangan-serangan dengan bagian tubuh manapun juga.
Han Sen belum pulih pada saat itu, jadi dia tidak kembali ke Tempat Suci Para Dewa dan berlatih Badai Pedang di rumah. Lin Beifeng adalah satu-satunya yang menelpon setiap hari untuk memeriksa kapan dia akan kembali ke Tempat Penampungan Baju Baja dan mulai berburu. Qin Xuan mengira dia hanya bersembunyi dari Anak Surga, jadi dia tidak menelponnya.
Han Sen memeriksa deringan di jaringan komuniaski dan memang Lin Beifeng lagi. Dia agak ragu sebelum mengangkatnya.
"Sen, mengapa kamu masih tidak berada di Tempat Suci Para Dewa?" Saya sedang menunggumu," Lin Beifeng meratap. Han Sen bahkan tidak menyalakan video karena mendengar suara Lin saja sudah cukup membuatnya merasa depresi.
"Saya tidak akan bersembunyi darimu. Kenyataannya adalah saya sedang mempersiapkan kampanye besar," kata Han Sen dengan nada misterius.
"Kampanye seperti apa yang ada dalam pikiranmu? Saya mau ikutan!" kata Lin Beifeng dengan antusias.
"Saya tidak akan membocorkan rinciannya sekarang, tetapi setidaknya kita akan dapat berburu makhluk mutan." Han Sen memang sedang berkata jujur. Dia sedang berencana untuk pergi ke Rawa Gelap dalam waktu dekat setelah dia pulih. Dia tidak dapat menjamin ada makhluk berdarah sakral tetapi di sana pasti ada makhluk mutan.
"Sen, kamu harus mengajak sayaβ¦." Kata Lin Beifeng tergesa-gesa.
"Saya bekerja dengan yang lainnya untuk hal ini, jadi anggota tim sudah ditentukan dan saya tidak dapat menambah siapapun," Han Sen membiarkan Lin Beifeng merasa tegang sebelum dia melanjutkan. "Tetapi saya kekurangan uang akhir-akhir ini, dan jika kamu dapat menyediakan beberapa panah baja Z dengan kandungan 5 persen baja Z, saya akan mengirimkan bagian dari jatah mangsa-mangsaku, dan tidak akan kurang dari seekor makhluk mutan."
"Mantap sekali. Saya akan mengirimku panah-panah itu sekarang juga," balas Lin Beifeng tanpa keberatan.
"Tunggu dulu. Saya sedang sibuk sekarang. Siapkan saja panah-panahnya dan saya akan menghubungimu ketika saya sudah siap," kata Han Sen.
"Setuju kalau begitu. Jangan mengingkari kata-katamu," Lin Beifeng masih merasa tidak yakin.
"Tenang saja, kau pasti akan mendapatkan bagian." Han Sen sebelumnya merasa khawatir bagaimana dia dapat memperoleh panah yang bagus. Dan sekarang Lin Beifeng bersedia untuk mensponsorinya, masalah sudah terselesaikan. Mereka sama-sama untung dari kesepakatan ini. Dia akan memberi Lin beberapa daging makhluk mutan ketika dia kembali.
Dalam scenario yang terburuk, jika dia tidak berhasil berburu apapun, dia masih dapat mengevolusikan makhluk apapun menjadi mutan dengan kristal hitam dalam beberapa hari dan membayar Lin dengan itu.
Han Sen beristirahat di rumah selama belasan hari sebelum dia benar-benar pulih. Sementara dia beristirahat, dia tidak melakukan hal lainnya selain berlatih Kulit Giok dan Badai Pedang. Bahkan dia sudah dapat mulai menggunakan Badai Pedang.