"Kap … Kap … Kapten … ja ja-jangan … biarkan … emosimu …." Si Gagap Kecil berdiri di bawah ring dan bisa melihat pertarungan ini dengan jelas, jadi dia hanya menyuarakan pendapatnya.
"Kau … seharusnya membiarkan guru yang berbicara …." Bibir Sebelas sedikit bergerak-gerak.
"Ba … ba … baiklah …." Si Gagap Kecil manggut-manggut.
"Yang dimaksud Si Gagap Kecil adalah: jangan biarkan emosimu memengaruhi kemampuanmu. Saat kau bertarung, abaikan semua emosimu seluruhnya," kata Ye Wan Wan.
"Siap!" Sebelas segera mengangguk.
"Lagi!" Ye Wan Wan memberi isyarat pada Sebelas dengan jarinya.
"Guru, mengapa Anda tidak menyerang terlebih dahulu?" Sebelas tertawa.
Selama belajar dari Ye Wan Wan, perempuan itu selalu diserang dan tidak pernah menyerang terlebih dahulu.
Kali ini, Ye Wan Wan menggelengkan kepalanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com