Li Jianlin terlihat sedikit terkejut dan berkata, "Terima kasih, Bibi!"
Konsol game itu sangatlah besar dengan dua buah tuas kendali dan sebuah layar besar. Benda tersebut berbentuk seperti sebuah robot. Para anak lelaki langsung menyukainya sejak pandangan pertama.
Li Moyun segera menghampiri dan berteriak, "Ibu, aku ini anak kandungmu. Kenapa Ibu tidak membelikanku konsol game?"
"Karena kau akan kecanduan main game, tetapi Jianlin tidak." ujar Su Qianci.
Li Jianqian berkata terus terang. "Terimalah nasibmu."
"Tidak, itu tidak adil. Aku tidak akan kecanduan main game. Jianlin, ayo kita main bersama!" bantah Li Moyun.
'Tidak akan.' pikir Li Jianlin.
Namun, karena orangtua Li Moyun masih berada di depan mereka, dan setelah merasa bimbang untuk beberapa saat akhirnya Li Jianlin mengiakan, "Ayo kita coba kalau begitu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com