Untuk anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan di panti asuhan, tidak ada yang mengetahui tanggal lahir mereka yang sebenarnya. Semua orang memakai tanggal ketika panti asuhan menemukan mereka sebagai hari ulang tahunnya.
Yu Lili ditemukan pada hari kelima bulan lunar pertama. Karena tanggal dirinya ditemukan itu spesial, dia akan dibayar tiga kali lipat selama dirinya bekerja pada periode itu. Jadi dalam 17 tahun terakhir ini, Yu Lili tidak merayakan ulang tahunnya dengan semestinya. Dia mungkin melakukan pekerjaan paruh waktu di sebuah restoran atau menjadi administrator di taman hiburan.
Dia berpikir bahwa ulang tahunnya yang kedelapan belas akan sama seperti yang sebelumnya, tetapi tahun ini membuat dirinya merasa sangat berbeda.
Ting tong!
Ketika bel pintu berdering, Yu Lili melompat dengan gembira dari sofa, berlari menuju pintu dengan sepatunya yang berlapis kapas, dan langsung membuka pintunya.
Ketika Ou Ming melihatnya seperti ini, pria itu mengerutkan keningnya dan berkata, "Kau selalu membukakan pintu tanpa bertanya siapa itu. Apa yang akan kau lakukan jika ada orang jahat di luar?"
"Itu tidak akan terjadi!" Yu Lili berkata dengan penuh semangat. Dan matanya menatap ke arah tangan Ou Ming - ada sebuah kue yang besar di dalamnya. "Wow, benar-benar ada sebuah kue. Haha, berikan padaku!" kata Yu Lili dengan gembira.
Yu Lili mengambil kue dari tangan Ou Ming. Dia mengendusnya dan berjalan ke dalam ruangan dengan kue itu. Saat melihat ini, Ou Ming menutup pintu dengan wajah gembira. Pria itu masuk ke dalam, melepas mantelnya dan meletakkannya di sofa.
"Selamat ulang tahun." Ou Ming duduk di samping gadis itu dan berkata, "Kau sudah delapan belas tahun dan dewasa sekarang."
Yu Lili mengangguk dengan mata yang cerah, merasa sedikit bersemangat. Terutama ketika dia melihat kue cokelat yang besar tersebut, mulutnya bahkan berair. Dia menoleh ke arah Ou Ming dan matanya bersinar terang. "Wow, bisakah kita menghabiskan kue sebesar itu?" kata Yu Lili.
Ou Ming tertawa dengan gembira. Pria itu mengambil beberapa piring kertas dan membantu gadis itu memasang 18 buah lilin. Setelah menyalakan lilin itu satu per satu, dia berkata, "Buat sebuah permintaan sekarang."
"Apa, langsung buat permintaan …" Yu Lili menatap Ou Ming dengan kecewa dan berkata, "Tolong nyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku? Kumohon."
"Ini kekanak-kanakan untuk menyanyikan sebuah lagu," Ou Ming menepuk kepala gadis itu dan berbisik, "Tiuplah lilinnya dan cepat buat sebuah permintaan."
Yu Lili bergumam, dan wajah mungilnya terlihat memerah karena cahaya api lilin tersebut, seolah-olah wajahnya diselimuti dengan cahaya oranye. Dia tertawa dengan semakin gembira dan berkata, "Aku harap aku bisa makan kue di hari ulang tahunku di masa mendatang."
Benar-benar sebuah permintaan ulang tahun yang sederhana, itu membuat hati Ou Ming hancur. Tangan besarnya menyentuh kepala kecil Yu Lili, mata pria itu terlihat lembut, dan dia berkata, "Akan ada, akan ada kue untuk setiap ulang tahunmu di masa mendatang."
"Benarkah?" Yu Lili menatap Ou Ming dengan sebuah senyum dan sepasang mata yang bersinar bak bintang-bintang. Memalingkan kepalanya, gadis itu meniup lilinnya dan berkata, "Aku belum pernah makan kue sebesar ini. Aku ingin makan gula-gula berbentuk bunga ini!"
"Ini semuanya milikmu. Makanlah perlahan-lahan." Ou Ming duduk di samping dan menatap gadis itu sambil tersenyum. Senyum ini mengandung sejenis cinta yang memanjakan seorang anak, dan sebuah makna yang mendalam yang tidak dapat Yu Lili mengerti.
Ou Ming telah tinggal bersama Yu Lili selama lebih dari sembilan bulan. Selama sembilan bulan terakhir, mereka sudah menjadi semakin akrab satu sama lain. Mereka berbagi tempat tidur yang sama dan tentu saja tidur bersama-sama, tetapi Ou Ming tidak melakukan apa pun. Bahkan saat mencium Yu Lili pun hanya berupa sebuah sentuhan lembut di dahinya, tanpa perilaku berlebihan.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Ou Ming pun tiba. Mulai hari ini, Yu Lili sudah dewasa.
Mata Ou Ming menjadi semakin gelap. Dia melihat Yu Lili mencabut lilin dan memotong kue dengan hati-hati dengan sebuah tatapan manja di mata gadis itu.