Setelah makan, Li Sicheng mengantar Cheng You dan Rong Rui ke tempat mereka bertemu Rong Rui kemarin, menghentikan mobilnya, menurunkan mereka berdua, dan segera membawa istrinya ke taman.
Karena mengenakan sepatu yang kekecilan, postur tubuh Cheng You menjadi sedikit aneh. Dia berjalan terhuyung ke rumahnya. Merasakan bahwa Rong Rui sedang berjalan di belakangnya, gadis itu merasa cukup terganggu. Dia berbalik dan menatap pria itu, tiba-tiba berkata, "Tulislah sebuah daftar berisi pakaian dan sepatu yang kukenakan, serta pakaian tadi malam, kopi, harga kamar, dan ongkos taksi. Aku akan membayarmu, dan kita akan impas, oke? "
Rong Rui mengangkat alisnya, dan melihat betapa Cheng You ingin menghapus Rong Rui dari hidupnya, pria itu mengepalkan tinjunya.
"Lupakan saja, berapa nomor rekening bank-mu? Aku akan mentransfernya secara langsung, menghindari masalah." Cheng You terdengar tidak sabar dan jauh dengan tangan di sakunya.
"Barang-barang ini, kau bisa membayarnya. Namun, tubuh perjakaku, kau tidak akan mampu membayarnya."
"Cih … Itu juga saat pertama kalinya bagiku, dan menilai dari seberapa mahirnya dirimu, kau tidak boleh berpura-pura menjadi seorang perjaka. Kita hidup dalam masyarakat modern dan kau mabuk kepayang pada pel*cur Tang itu, siapa tahu kau …" Sebelum Cheng You menyelesaikan kalimatnya, tubuh gadis itu ditekan ke dinding di belakangnya. Karena terkejut, Cheng You segera berhenti berbicara.
Mata Rong Rui dipenuhi amarah. Dia menatap Cheng You seolah ingin menghancurkan gadis itu menjadi berkeping-keping. Cheng You melihat Rong Rui seperti ini dan merasa sedikit takut. Tetapi pada akhirnya, sebagai seorang wanita yang bijak, Cheng You mencibir, matanya yang berbentuk kacang almon itu dipenuhi ironi1. "Kenapa? Tidakkah kau mengizinkanku untuk berbicara tentang pel*cur Tang seperti ini? Sekarang kalian berdua lajang, jadi bukankah itu sempurna? Seorang b*jingan dan seorang pel*cur dengan seorang anak haram, bukankah itu sebuah … Mmm …."
Rong Rui melumat bibir gadis itu dengan paksa. Cheng You merasakan bibirnya sakit. Kali ini ciuman itu berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Kasar, bengis, pria itu menciumnya tanpa menggunakan kemahirannya dan tanpa belas kasihan! Rong Rui sedang marah, pria itu sedang melampiaskan kemarahannya, dan tidak lebih! Cheng You jelas menyadari berbagai emosi Rong Rui dan meronta-ronta dengan kedua tangan dan kakinya, tetapi pria itu menekan pundaknya. Tidak peduli bagaimanapun dia meronta, dirinya tidak bisa bergerak.
Pria itu menggigit bibir Cheng You dengan keras. Gadis itu mengernyit kesakitan dan menarik kepalanya menjauh. Tepat ketika bibir mereka terlepas, setetes cairan menetes ke tangan gadis itu. Cheng You terperangah, rasa manis itu memenuhi mulutnya, dan dengan perlahan cairan itu meluncur turun ke bibirnya. Dia menyeka mulutnya dan melihat semburat merah.
Rong Rui melihat darah di bibir gadis itu dan menenangkan dirinya sendiri. Mengulurkan tangan dan dengan lembut mengusap bibir Cheng You, dia merasakan tatapan dingin gadis itu. "Cheng You, dengarkan …"
"B*jingan!" Cheng You menyemburkan darah yang keluar dari bibirnya ke wajah pria itu "Dasar cabul!"
Rong Rui memejamkan matanya dan menyeka wajahnya. Beberapa bekas darah segera terlihat di wajahnya.
Cheng You menggunakan semua kekuatannya untuk mendorong pria itu menjauh, mencibir, dan kemudian melarikan diri.
Rong Rui memandang gadis itu dari belakang, mengepalkan tinjunya beberapa kali, dan akhirnya menyerah dengan frustrasi.
——————————
Cheng You tidak mempunyai uang dan tidak membawa kunci. Berjalan ke pintu dan menekan bel pintu itu seperti orang gila, dirinya menunggu beberapa menit sebelum seseorang keluar untuk membukakan pintu.
Pandangan mata Nyonya Cheng masih kabur. Saat melihat darah di bibir putrinya, dia menjadi sepenuhnya sadar dan terperanjat, "Apakah bocah itu begitu ganas?"