webnovel

Aku Adalah Suamimu

Editor: Atlas Studios

Bagi mereka yang memiliki gejala menyerupai AIDS, mereka belum tentu menderita AIDS. AIDS harus didiagnosis dengan sebuah tes.

Li Sicheng terbangun lagi, yang mana mengejutkan Su Qianci. Dia segera menutup browser1 dan menghapus riwayatnya sebelum dia meletakkan ponselnya. Suaminya berbalik, menatap dirinya. Dalam kegelapan, Li Sicheng terlihat misterius.

Su Qianci bertanya, "Apa yang salah?"

Pria itu tidak menjawab, mendekat, melingkarkan kaki di di tubuh Su Qianci seperti biasanya, dan menutup matanya. Su Qianci berbaring diam di pelukannya dan menatap dada suaminya. Butuh beberapa jam baginya untuk tertidur. Ketika dia terbangun, Li Sicheng sudah tidak ada.

Dia mandi dan berjalan keluar, melihat bahwa Li Sicheng sedang bekerja di ruang kerjanya. Suaminya sangat sibuk. Su Qianci berusaha untuk tidak mengganggunya dan turun untuk sarapan.

Terdapat tempat parkir di kampus, tetapi mengingat kenyataan bahwa sebagian besar teman kuliahnya tidak memiliki mobil, terlalu berlebihan untuk menyetir mobil ke kampus. Dia menggunakan taksi ke kampus. Itu adalah akhir semester, dan tekanannya sedang tinggi. Karena Su Qianci telah mengambil cuti sakit selama beberapa hari, dia telah tertinggal dan sangat ingin mengejar ketertinggalannya. Setelah seharian kuliah, dirinya pergi ke perpustakaan untuk belajar.

Ponselnya tiba-tiba berdering. Telepon itu berasal dari Li Sicheng.

"Kamu masih ada kelas?"

"Tidak. Aku sedang mempersiapkan untuk ujian."

"Aku bilang pada kakek bahwa kita akan mengunjunginya hari ini."

Su Qianci benar-benar lupa mengenai hal itu. Diingatkan oleh Li Sicheng, dia langsung menjawab iya, memasukkan buku-bukunya ke dalam ransel, dan berlari keluar. Di gerbang kampus, dia melihat Bugatti itu dikelilingi oleh orang-orang yang sedang memperhatikannya. Melihat dirinya berjalan menuju mobil, banyak orang yang mengerti siapa orang itu.

"Ternyata itu Tuan Li!"

"Orang kaya memang hidup di sebuah dunia yang berbeda. Dia mengganti sebuah Maybach dengan mobil ini?"

"Wow. Kapan aku bisa membeli mobil ini? Harganya lebih dari 20 juta yuan!"

Su Qianci tersipu malu dan duduk di kursi depan. Li Sicheng mengambil ranselnya dan merasakan bahwa tas itu cukup berat.

"Apakah kamu sudah selesai dengan pekerjaanmu?" Su Qianci bertanya.

"Sudah." Li Sicheng menyalakan mobilnya dan melaju menuju rumah tua. "Aku meminta Ou Ming untuk memberikan longevity peach itu pada kakek di hari ulang tahunnya dan memberitahu kakek bahwa kamu yang membuatnya."

Su Qianci menatap suaminya. "Apa yang kakek katakan?"

"Kakek sangat terkejut, dan dia memakan semuanya."

Su Qianci tertawa kecil. "Sungguh? Itu adalah sebuah longevity peach yang besar. Bisakah kakek menghabiskannya sendirian?"

Li Sicheng tidak bisa menahan senyumnya. "Ou Ming berkata bahwa dia belum pernah melihat seorang lelaki tua dengan selera makan yang begitu baik."

Su Qianci tertawa. Memikirkan raut wajah kakek yang ramah, dia merasa hatinya menjadi hangat. Di seluruh dunia ini, sebelum dia memiliki Li Sicheng, kakek adalah satu-satunya orang yang bersikap baik pada dirinya.

Li Sicheng melirik ke arah Su Qianci melalui cermin dan mendapati bahwa istrinya masih merasa kesal di balik suara tawanya. Wanita itu sudah bersikap seperti ini selama beberapa hari. Meskipun terlihat normal, Su Qianci jelas terbebani dengan banyak pikiran.

"Nyonya Li."

"Ya?"

"Aku adalah suamimu. Kamu bisa memberitahuku jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan. Jangan memendamnya sendiri. Itu tidak baik untukmu."

"Oke."

"Tidakkah kamu punya sesuatu untuk diceritakan?"

Su Qianci tertegun, menatap Li Sicheng. Suaminya kehilangan berat badannya baru-baru ini. Wajahnya bahkan menjadi lebih tirus. Menyadari tatapan istrinya, Li Sicheng menoleh padanya.

Next chapter