webnovel

Seorang Pelacur Tetaplah Seorang Pelacur

Editor: Atlas Studios

"Cukup!" Li Sicheng mendorongnya menjauh dengan ekspresi wajah yang keras, kemudian dia melangkah ke samping. "Aku punya urusan lain untuk diurus. Kau beristirahatlah dan pergilah ke bandara sendiri besok."

Mendengar kata-katanya yang dingin, Tang Mengying segera terisak. "Kakak Sicheng, kau dulu tidak seperti ini. Kau tidak memperlakukanku seperti ini sebelumnya. Kenapa …."

"Aku sudah menikah."

"Aku tidak peduli. Kakak Sicheng …." kata Tang Mengying dan melemparkan dirinya kembali ke Li Sicheng. Dia masih mengenakan gaun yang dikenakannya pada acara sebelumnya, sebuah gaun ketat dengan potongan leher rendah. Dengan bagian atas payudaranya yang menyembul keluar, Tang Mengying tampak glamor dan menggoda.

Cheng You yang mengikuti Li Sicheng terkesiap. Dia harus mengakui bahwa Tang Mengying tampak luar biasa seperti ini. Jika dirinya adalah seorang laki-laki, Cheng You mungkin akan segera menidurinya saat ini, apa lagi Li Sicheng. Tapi yang jelas, Cheng You telah salah menilai bosnya.

Wajah Li Sicheng bahkan menjadi lebih seram. Dia melangkah mundur dan berkata perlahan, "Cheng You, bantu dia untuk sadar dari mabuknya."

"Aku tidak peduli. Kakak Sicheng, kau bilang kau akan menikah denganku. Apa kau sudah lupa?"

Li Sicheng berhenti dan berkata, "Apa yang aku katakan sebelumnya adalah bahwa jika keluargaku meminta aku untuk menikahimu, aku tidak akan menolak." Tang Mengying gembira, tetapi Li Sicheng segera melanjutkan, "Namun, kakek meminta aku untuk menikahi seorang wanita lain." Li Sicheng mengingat wajah mungil Su Qianci yang malu-malu dan ekspresi wajahnya menjadi lembut. "Dia wanita hebat, dan aku tidak berencana untuk mengkhianati dia." Lalu dia dengan cepat berjalan menuju lift.

Merasa putus asa, Tang Mengying berteriak dengan keras.

Cheng You bergidik, merasa simpati pada Tang Mengying. Sebagai seorang wanita, Cheng You tahu betul betapa menyakitkan kata-kata Li Sicheng tadi. Saat melihat ekspresi wajah Tang Mengying, Cheng You bahkan merasa khawatir bahwa dia mungkin akan mengakhiri hidupnya sendiri ….

Betapa tidak berperasaan!

"Nona Tang …."

"Enyahlah! Jangan mendekatiku. Kau pikir aku tidak tahu? Kau juga menyukai dia, Kakak Sicheng-ku!" Tang Mengying mendorong Cheng You. "Sekarang kau di sini untuk menertawakanku, kan? Pergi!"

Cheng You dipenuhi dengan amarah dan tidak jadi membantunya sadar dari mabuknya. Sambil menggertakkan giginya, Cheng You berkata, "Kau benar-benar pantas mendapatkannya. Seorang pel*cur tetaplah seorang pel*cur!" Cheng You pergi meninggalkan Tang Mengying tanpa menoleh kembali.

Tang Mengying bersandar di pintu, rias wajahnya berantakan saat air matanya mengalir. Dengan segera, pengaruh alkohol mengambil alih dan membuatnya pusing. Saat tak sadarkan diri, Tang Mengying tiba-tiba merasakan sepasang tangan bergerak ke atas dan ke bawah tubuhnya. Dia membuka matanya dan hanya melihat sebuah siluet yang tidak begitu jelas. Pria itu tinggi, tetapi dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. "Kakak Sicheng …."

"How yummy … a Chinese girl …."1 Mendengar kata-kata berbahasa Inggris tersebut, Tang Mengying sedikit terkejut, dia ingin mendorong pria itu pergi menjauh. Namun, pria itu menggendongnya ke tempat tidur.

Ketika ingin melawan pria itu, Tang Mengying entah bagaimana melihat wajah Li Sicheng di hadapannya. "Kakak Sicheng …." Tang Mengying mengulurkan tangan ke tubuh pria yang sedang memeluknya itu. Tidak ada yang memperhatikan bahwa ponsel Tang Mengying tertekan ke tempat tidur, melakukan panggilan telepon tak terduga ….

Next chapter