Keesokan harinya, saat langit masih gelap, banyak orang berkumpul di Steel Wood Manor. Orang-orang itu berpakaian serba hitam dari kepala hingga kaki, bahkan tapak kuda pun diselubungi oleh beberapa lapis kain. Semua orang bekerja dalam keheningan yang menyeramkan, sementara hawa membunuh sedingin es menggantung di udara.
Lin Zhentian menatap para prajurit yang telah berkumpul. Sorot dingin melintas di matanya. Tanpa kata-kata, dia melambaikan tangan, memberi sinyal pada seluruh pasukan. Kemudian, Lin Zhentian, Lin Xiao, dan Lin Mang memimpin pasukan keluar dari kastel seperti ombak berwarna hitam.
Di atas dinding kastel, Lin Dong berdiri sambil memandang pasukan keluarga Lin. Mereka menghilang cepat ditelan kegelapan pagi, lantas pemuda itu menghela napas pelan. Ini pertama kalinya dia melihat keluarga Lin mengerahkan pasukan besar. Mudah membayangkan ekspresi terkejut para fraksi di sekitar sana setelah mereka mendengar berita pemusnahan Benteng Naga Hitam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com