Gejolak energi liar dan keras yang tidak biasa, tiba - tiba berdesir ke seluruh arena saat suara keras itu bergema. Orang - orang yang pertama kali mendengar desiran itu adalah para Para Tetua yang duduk di bangku para juri. Seketika, raut wajah mereka mengalami perubahan drastis. Pandangan mereka tiba - tiba berubah hampir bersamaan. Akhirnya, pandangan mereka berhenti pada pemuda berjubah hitam yang dengan bangga berdiri di arena, sambil membawa pedang penguasa di tangannya. Sumber dari riak liar dan keras itu berasal dari tempat ini.
Para Tetua dari bangku penonton saling menatap. Seketika tenggorokan mereka tampak menelan ludah. Riak energi ini setidaknya beberapa kali lebih kuat dibandingkan dengan teratai api yang memiliki kekuatan penghancur yang sangat mengerikan tadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com