Ketika Tetua Hao mengumumkan dimulainya pertandingan, pandangan di seluruh stadion mendadak teralih kepada dua orang di belakang kuali. Keramaian yang ada juga berangsur - angsur menjadi jauh lebih hening.
Mata Xiao Yan, dengan perlahan, namun cermat, menyapu melintasi ramuan obat di atas meja batu. Setelah menyadari, bahwa tidak ada yang terlewatkan, ia akhirnya mengangguk pelan dan melambaikan tangannya. Sebuah kuali obat merah gelap, muncul di atas meja batu di depannya.
Kuali obat yang digunakan Xiao Yan bukanlah benda tingkat tinggi. Terlebih lagi, ia telah menggunakannya terlalu sering selama ini. Karena itu, warna di permukaan kuali obat tampak sedikit redup. Sekilas, benda itu tampak seperti sebuah tungku biasa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com