Serangan mendadak Xiao Yan di arena benar - benar berada di luar perkiraan orang - orang. Terlebih lagi, serangannya tadi selesai hanya dalam sekejap mata. Oleh karena itu, banyak orang di balkon penonton hanya dapat melihat sebuah bayangan hitam melesat di arena. Tepat setelah itu, terdengar tiga buah suara dan akhirnya Bai Shan, Hu Jia, dan Wu Hao masing - masing memuntahkan darah dan terdorong ke belakang sebelum menghantam dengan keras ke bebatuan yang ada.
Para penonton memandang Bai Shan dan kedua orang itu, yang bersandar di tembok batu, melakukan usaha sia - sia untuk mencoba bangkit dengan susah payah dan seluruh stadion pun menjadi hening. Banyak sekali pandangan yang terpaku, menatap pemuda tinggi di arena. Saat ini, perasaan ngeri meresap keluar dari hati mereka. Orang ini, yang biasanya tampak tersenyum, ternyata adalah yang paling mengerikan…
Support your favorite authors and translators in webnovel.com