Saat ia terduduk di lantai penuh keringat dingin, Xiao Yan terengah – engah berusaha menghirup udara sebanyak mungkin. Ia mengusap keringat di dahinya dan menggeleng sambil tersenyum pahit. Beberapa menit tadi terasa jauh lebih melelahkan daripada melawan seorang Da Dou Shi. Untungnya, Kekuatan Ratu Medusa saat itu jauh berkurang entah mengapa. Jika tidak, ia pasti sudah dibunuhnya.
Jantung Xiao Yan masih berdebar dengan kencang saat ia menghela nafas. Kemudian, ia perlahan berdiri dan mengalihkan pandangannya ke api hijau yang terlihat seperti ular, bergerak naik dan turun. Seketika itu juga, ia terkejut dan membuka mulutnya.
Api hijau yang berbentuk seperti cambuk itu, dibentuk oleh Xiao Yan saat ia melompat mundur tadi. Saat mengeluarkan cambuk itu, ia tidak terlihat kesulitan seperti sudah biasa melakukannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com