webnovel

Chapter 14

Henry pun semakin marah melihat kelakuan key yang semakin menjadi jadi di tambah keadaan Amber yang tak kunjung membaik.

"ada perkembangan apa soal Amber?" tanya ryeowook yang baru saja datang

"masih sama seperti kemarin" kata henry

"H-henry" panggil Amber pelan

"Amber kau sudah sadar hubungan?" tanya henry yang terlihat sangat amat senang

"aku panggilkan dokter" kata ryeowook

"A-aku dimana?" tanya Amber yang mencoba untuk bangun tapi masih lemas

"di rumah sakit, jangan bangun dulu kau masih lemas" kata henry

"kau tidak apa apa kan?" tanya Amber

"aku baik baik saja"kata henry

"Amber sudah sepenuh nya sadar dari koma nya, tapi tetap harus istirahat yang cukup supaya cepet sembuh" kata dokter

"Amber tidak akan lumpuhkan?" tanya henry

"tidak, dan kandunga Amber pun baik baik saja. selamat ya kandungan anda cukup kuat" kata dokter yang membuat semua nya terkejut

"K-kandungan?!" tanya Amber dan seketika Amber ingat kejadian pemerkosaan yang dilakukan key pada nya

"jangan jangan kejadian waktu itu" kata ryeowook

"tidak mungkin!!!!, aku tidak mau mengandung anak key!!! aku tidak mau hamil!!!" teriak Amber sambil memukul mukul perut nya

"hentikan itu semua" kata ryeowook menahan Amber yang shock

"aku tidak mau hamil" kata Amber

"jadi kau mau aborsi?" tanya ryeowook

"key!!!!"teriak henry dan pergi meninggalkan rumah sakit

"Ya! henry kau mau kemana?, aku susul henry dulu" kata ryeowook pergi mengejar henry

@key corporation

henry membuka pintu kantor key dengan kasar dan mencengkram baju key

"bukankah bagus jika Amber mengandung anak ku? aku dan Amber akan menikah dan hidup bahagia" kata key

"bajingan kau" kata henry memukul muka key

"henry-a tahan emosi mu, Amber membutuh kan mu sekarang" kata ryeowook yang menahan henry

@rumah sakit

"aku mau mengugurkan anak ini, bagaimana pun caranya dan berapapun biaya nya akan ku bayar" kata Amber kepada dokter

"anda yakin? resiko nya cukup berat" tanya dokter

"lakukan sekarang juga" kata Amber

Henry Dan ryeowook datang Tak lama setelah proses aborsi Amber selesai.

"Tidak usah khawatir, anak ini sudah ku gugurkan" kata Amber Dengan santai nya

"Astaga, kau nekat sekali. Bagaimana keadaan mu sekarang huh?" Tanya Henry

"Bahagia" kata Amber singkat

"Ya! Amber, kau ini tidak pernah berubah. Selalu saja bertindak sendiri" kata ryeowook

"Aku tidak mau merawat begitu juga dengan mu jadi lebih baik di gugurkan Dari pada anak ini lahir tapi sengsara" kata Amber dingin

"Lain Kali jangan ambil tindakan sendiri, aku ini tunangan mu loh" kata Henry memeluk Amber

"Ada orang loh di sini Bukan nyamuk" kata ryeowook

"Makan nya cepat sana Cari pacar" kata Amber

"Pengen sih tapi..." Kata ryeowook

"Gak laku" kata Henry

"Hush! sembarangan, Sudahlah aku ke kantor dulu" kata ryeowook yang meninggalkan Henry Dan Amber

"Aku ingin segera menikahi mu" kata Henry tiba tiba

"Eh, kenapa tiba tiba bicara seperti itu?" Tanya Amber

"Memang nya kau tidak mau menikah dengan ku?" Tanya Henry

"Mau gak ya" canda Amber

"Kamu mah gitu" kata Henry

~flashback~

"Kau tidak apa apa? Aku minta maaf, aku tidak sengaja" Tanya Amber yang tidak sengaja menabrak Mobil henry

"Tidak apa apa, cuman lecet sedikit Mobil nya" kata Henry

"Aku harus pergi sekarang, ini kartu nama ku pasti akan aku Ganti rugi" kata Amber yang buru buru

"Liu corporation? Marga nya Liu juga?" Gumam Henry

Dari semenjak kecelaka an itu Amber Dan Henry jadi sering bertemu sampai pada akhirnya mereka saling suka.

~end flashback~

"Kapan pernikahan nya?" Tanya Amber

"5 Bulan lagi?" Tanya Henry

Anggukan Amber membuat Henry sangat bahagia

"Sudah waktu nya makan siang" kata suster yang datang bersama makanan

"Biar aku saja" kata Henry Dan tiba tiba hp nya bunyi

"Gangguin aja sih kribo" gumam Henry

"Udah angkat Aja" kata Amber

"Ada apa?" Tanya Henry

"Aku mendapatkan kabar kalau key Dan soohyun meninggal" kata ryeowook

"Kok bisa? Gimana cerita nya?" Tanya Henry

"Kecelaka an mungkin, aku juga tidak Tau" kata ryeowook

"Ya udah, aku mau menyuapi Amber makan dulu" kata Henry menutup telepon

"Ada apa?" Tanya Amber

"Key Dan soohyun meninggal" kata Henry

"Kenapa sedih? Bukankah bagus?" Tanya Amber

"Iya sih, tapi biar bagaimana pun soohyun teman ku" kata Henry

"Mungkin itu yang terbaik untuk soohyun" kata Amber

"Mungkin" kata Henry yang menyuapi Amber

"Ya! Itu hidung ku" protes Amber

"Maaf, maaf" kata Henry yang menjilat bekas makanan di hidung Amber

"Maaf menganggu" kata yesung yang masuk begitu saja

"Ada apa?" Tanya Amber

"Ada berkas yang harus kau tanda tangan" kata yesung

"Biar aku saja yang tanda tangan" kata Henry yang mau mengambil berkas nya tapi di ketok yesung kepala Henry

"Ya!" Kata Henry

"Aku tau kau tunangan bos ku tapi ini tidak Ada urusan nya dengan mu jadi duduk diam saja" kata yesung memberikan berkas nya ke Amber

"Terima kasih, lanjut Kan saja apa yang kalian lakukan" kata yesung berjalan pergi

"Ayo makan lagi yang banyak, nanti calon istri ku kurang gizi" kata Henry

"Siap bayi gede ku yang kebanyakan gizi" kata Amber mencubit pipi Henry

"Makanlah yang banyak supaya bisa cepat cepat pulang Dan segera menikah dengan ku" kata Henry

"Suapin lagi lah" kata Amber membuka mulut nya

"Sejak kapan sih Amber ku ini jadi manja begini" kata Henry menyuapi Amber

"Sejak aku bangun Dari tidur ku" kata Amber

"Seharusnya kau berterima kasih padaku, karna sang pangeran telah datang untuk membangunkan putri tidur alias sleeping beauty" kata Henry

"PD Kali bayi gede ku ini" kata Amber

"Ayo habiskan" kata Henry

"Tidak enak makanan nya, aku mau delivery ayam goreng saja" kata Amber

"Sebaik nya jangan makan gorengan dulu" kata suster yang datang untuk memeriksa Amber Dan Henry berusaha menahan tawa nya ketika melihat wajah kesal Amber

"Tidak lucu" gumam Amber

"Kalau kau tidak mematuhi peraturan rumah sakit maka kau akan lama berada di rumah sakit" kata suster nya

"Bagaimana ini, aku lapar tapi makanan nya tidak enak" keluh Amber

"Ya harus di makan mau bagaimana lagi" kata Henry

"Order ayam aja ya" kata Amber

"Tidak boleh, Ayo buka mulut" kata Henry menyuapi Amber

"Dasar pelit" kata Amber membuka mulut nya

Next chapter