webnovel

Prolog

Brakkk

Dandi yang mengayuh sepedanya tak sengaja menabrak mobil mewah yang terparkir di pinggir jalan

"Aduh" teriak dandi kesakitan karena keningnya ikut terbentur di kap mobil itu

"Mati dah gue" teriak dandi kembali. Ia mengabaikan rasa sakit di keningnya karena melihat mobil yang di tabrak nya. Terlihat ada goresan panjang di kap mobil itu

"Gue harus kabur, sebelum yang punya mobil ngeliat gua" ujar dandi panik. Ia langsung membangunkan sepeda nya yang masih tergeletak tak sadarkan diri itu (ya tuhan dandi, orang kali yang tak sadar diri, sepeda itu kan benda bodoh)

"Heh, mau kemana kamu?" Teriak suara bass laki-laki di belakang nya, yang baru saja keluar dari mobil yang di tabrak oleh dandi barusan

"Mampos, suaranya kek malaikat pencabut nyawa" gumam dandi ketakutan kemudian ia membalikkan tubuh nya itu ke hadapan lelaki yang sudah ada di belakang nya.

Padahal niatnya yang ingin segera kabur, gagal lah sudah acara kabur-kaburan nya.

"Busyet dah, muka nya nyeremin banget." laki-laki itu menatap Dandi datar ekspresi di wajahnya. Meskipun laki-laki itu terlihat berumur akan tetapi aura ketampanannya masih terpancar.

"Kamu mau kabur setelah menabrak mobil saya?" Ucap laki-laki itu dengan suara dinginnya

"Wehehe, gak om. Gue kan cuma... cuma... umm, cuma... berdir... cuma berdiri doang kok om iya berdiri hehe..." ucap dandi cengengesan sambil menunjukkan jarinya dengan tanda "V" dan berusaha menyembunyikan rasa ketakutannya. Padahal kedua tangan dan kaki nya sudah bergetar dan keringat nya sudah mulai bercucuran sedari tadi.

"Pokoknya kamu harus ganti rugi, gara-gara kanu mobil saya jadi tergores" kesal laki-laki itu menunjuk goresan yang benar-benar begitu panjang di kap mobilnya

"Huh? Tapi kan gue gak punya duit om. Beli hp baru aja gue gak bisa apa lagi ganti rugi untuk goresan di mobil om"

"Itukan urusan mu, bukan urusan saya. Pokoknya kanu harus ganti rugi"

Sekarang dandi sudah mulai panik karena dia benar-benar tak punya uang untuk membayar ganti rugi ke om-om itu.

Hanya uang kertas 2rb lah yang ada di saku celana pendek miliknya.

"Gue cuma punya uang 2rb om, nih!"

Dinda yang tadinya merogoh saku celana pendeknya, ia pun memperlihatkan selembaran uang itu tepat di hadapan si om-om tersebut

Laki-laki itu menaikkan alis nya melihat lelaki remaja di hadapannya yang menyodorkan uang kertas 2rb kepadanya

"Kamu mau bermain-main dengan saya?" Bentak laki-laki itu tepat di hadapan lelaki remaja, hingga air liur si om-om berterbangan dan berhasil mengenai wajah si lelaki remaja

"yaiks. Menjijikan." Batin si lelaki remaja sambil menyentuh wajahnya itu dengan tangan miliknya

"Dasar lelaki tua" lanjutnya.

"Itu juga salah om, ngapain markir mobil di jalan. Ini kan bukan jalanan punya om"

Ucap dandi yang mulai mencari alasan karena tak mau ganti rugi

"Kamu nyalahin saya?"

"Wehehe gak om, kan cuma becanda." Ucap Dandi yang mulai takut kembali karena kegalakan laki-laki tua yang masih berada di depannya

"Kalau kamu Nggak mau ganti rugi. Sekarang juga kamu harus jadi pacar saya"

"What the F*ck?"

"Amit-amit lah, om!" Tolak dandi dengan cepat. Ya jelaslah dia menolak. Walaupun dia gay, mana mungkin dia mau sama laki-laki di hadapannya ini.

Apa lagi laki-laki itu pasti udah punya bini, dih. Amit-amit dah-batin dandi

"Ya sudah, kalau kamu tidak mau. Sekarang juga kamu harus ganti rugi kerusakan mobil saya" ucap laki-laki itu dengan suara yang mengintimidasi

"Halo, wahai bapak yang terhormat. Goresannya itu cuma sedikit dan paling kalau di perbaiki di bengkel cuma 50rb doang." Jawab dandi kesal.

"Ini mobil mahal, sialan. Harganya juga semilyaran Bukan mobil mainan. Paham?"

"Tapi om..."

"sekarang juga kanu harus jadi pacar saya! Tidak ada penolakan."

#Bersambung