Lingga duduk di atas kursi rotan, tepi beranda rumahnya. Sepi menyendiri. Ditemani secangkir kopi hitam dengan asap yang mengudara membawa aroma kopi arabika murahan yang khas. Gerimis mengguyur kota malam ini, suasananya lebih sepi dengan kerikan jangkrik yang begitu khas. Dia tak tahu harus bagaimana, hingga tak tahu harus melakukan apa untuk sekarang ini. Nyatanya, dia hanya bisa diam saja, jikapun Rama kembali dan bertanya pasal kejadian yang sebenarnya, dia bisa apa? Berbohong? Itu tidak akan pernah bisa mendapat waktu yang lama. Lambat laun, Rama pasti tahu dengan melihat itu sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com