12 Wanita pertama

Anneth pura-pura tidak melihat kai yang muncul dari balik pintu dengan wajah merasa bersalahnya,tadi pagi dia pergi ketika clara tiba-tiba datang. Dan malam ini dia baru muncul,anneth begitu marah karena harus menunggunya lama.

" Aku minta maap,sayangku,," kai langsung memeluk anneth yang terbaring di tempat tidurnya dan fokus pada ponselnya,tidak sedikitpun menoleh ke arah kai.

" Apa kamu sudah makan?" tanya kai mengambil ponsel yang dipegang anneth,dan membuat anneth berhadapan dengannya.

" Kamu pikir aku tidak akan makan karena menunggumu?" anneth tersenyum ketus ke arah kai " aku tidak mau mati kelaparan,karena kalau aku mati itu akan membuatmu senang bisa dengan bebas pergi dengan clara!"

Kai tertawa kecil,dia merasa lega karena anneth wanita yang tidak lemah. Dan memberikan pelukan erat lalu menciumi pipi anneth,dia tahu anneth pasti akan seperti wanita lainnya yang marah jika pasangannya pergi dengan wanita lain.

" Maapkan aku,tadi itu aku harus pergi ke kantor polisi dengan clara,," kai mulai menjelaskan kepada anneth " clara sangat ketakutan karena dio di laporkan rekan bisnisnya karena bisnis penipuan yang dilakukannya"

Anneth menatap kai lekat dan memicingkan matanya.

Di tatap seperti itu oleh anneth membuat kai tersenyum dan memegang kedua pipi anneth "kalau kamu tidak percaya,kamu bicara saja dengan dhanu dia masih berada di kantor polisi menyelesaikan semua"

" Kamu menolong dio?" anneth teraneh " dia itu sudah merebut clara darimu,dan sekarang kamu menolongnya?itu aneh,,"

Kai tersenyum " aku menolongnya karena clara yang meminta,,"

Kedua alis anneth terangkat dia tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

" Jangan salah paham,," kai menempelkan dahinya di dahi anneth " aku sudah menganggap clara seperti adik,apalagi sekarang dia sedang mengandung,aku hanya tidak tega melihatnya menangis di usia kandungannya yang masih muda"

" Bukankah wanita hamil tidak boleh stres?" lanjut kai " aku juga tidak akan membuatmu menangis jika kamu

sedang mengandung"

" Benarkah?" anneth sepertinya terkejut dengan ucapan kai tadi,ternyata laki-laki penebar pesona yang menjadi suami itu memiliki kebaikan yang baru diketahuinya, walaupun dia pernah disakiti oleh clara dan dio,dia masih tetap membantunya.

Anneth tersenyum dan kali ini dia yang memeluk kai,dan menatapnya lekat.

" Apa kamu mau melanjutkan permainan tadi pagi?" kai menggoda anneth " aku kan belum mengambil hadiahku tadi"

Anneth tertawa kecil menggelengkan kepalanya " sudah kadaluarsa,tidak bisa di ulang!"

" Tapi aku mau ambil hadiahnya sekarang!" kai tidak mempedulikan ucapan anneth, dia membawa anneth masuk ke dalam selimut bersamanya.

" Kai!!" anneth menyimpan satu jari telunjuknya di depan wajah kai sebagai peringatan.

" Apa??" kai tertawa kecil melihat jari anneth,dia malah menggigit kecil jari anneth membuat wanita itu berteriak memelototi kai.

Kai dibuatnya tertawa dengan wajah imutnya ketika sedang memperlihatkan ekspresi kesalnya " kamu cantik sekali,,"

Anneth mengernyit " aku tidak mau dengar rayuan sekarang!" dia menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

Kai tertawa melihat anneth seperti itu dia semakin sengaja ingin menggoda anneth.

" Aku mencintaimu,," kai memberikan satu ciuman di bibir anneth dan menatap anneth yang sepertinya tidak percaya dengan kata-katanya " aku tidak mempedulikan apakah kamu percaya atau tidak,tapi,,aku mencintaimu"

Anneth masih terpaku dengan ucapan kai,dia masih terdiam menatapi kai yang menunjukan keseriusannya ketika mengatakan cintanya pada anneth.

" Aku,," suara anneth begitu pelan,tapi kai tidak memberinya kesempatan melanjutkan kata-katanya karena kai telah menyerangnya dengan satu ciuman di bibirnya.

" Kamu wanita pertama yang membuatku khawatir ketika tidak bersamaku,,"

Dan kali inipun anneth pun mulai terbuai kata-kata manis kai,dia pun tidak mempedulikan ketulusan setiap ucapan manis kai padanya saat ini.

Dia membiarkan dirinya jatuh ke dalam pelukan kai,merasakan cinta di setiap sentuhan yang kai berikan padanya..

" Selamat pagi,sayang " kai mencium pipi anneth ketika muncul dari balik pintu kamar mandi,rambutnya yang tergerai dan basah membuat wajah terkejutnya begitu sempurna dimata kai.

" Kamu darimana,pagi-pagi sekali sudah menghilang?" tanya anneth.

" Aku olahraga sebentar,karena semalam aku sudah mengalahkan satu wanita cantik di tempat tidur badanku sakit semua,,"

" Kai!" anneth sedikit berteriak karena malu.

Kai tertawa kecil dan merangkul bahu anneth dan membawanya duduk di kursi di balkon hotel.

Anneth semakin dibuat kai tidak bisa menutupi senyumannya,ketika di meja itupun sudah tersedia berbagai hidangan untuk mereka sarapan pagi.

" Kamu manis sekali,terima kasih " anneth memberikan satu ciuman terima kasih di pipi kai.

" Sama-sama sayangku,," kai memeluk anneth dari arah belakang,dan menempelkan pipinya di pipi anneth.

Mereka saling bertatapan untuk waktu yang lama,kai membuat satu ciuman lembut di pagi hari.

" Makanannya nanti dingin,," anneth mundur dari ciuman yang diberikan kai dan tersenyum, duduk di kursi dan memandangi makanan yang terlihat enak yang berada di hadapannya.

Dia teraneh melihat hidangannya,tangannya menghitung berulang kali piring-piring yang tersimpan di meja.

Ketika akan menanyakannya pada kai,dia sedang menelpon seseorang.Anneth harus menunggu kai selesai menelpon,baru dia akan menanyakannya.

" Kai,," panggil anneth

Kai tersenyum dan menghampiri anneth setelah selesai bicara di ponselnya " ada apa sayang?"

" Kenapa disini ada tiga porsi makanan?"

Kai tertawa kecil ke arah anneth " kita akan sarapan sama-sama disini dengan dhanu,sebelum kita pulang,,"

Anneth tersenyum kecut dan mengangguk-anggukan kepalanya.

" Aku bukakan pintu dulu untuk dhanu " kai tersenyum lebar ke arah anneth sebelum beranjak untuk membukakan pintu.

" Aku menyesal tadi menyebutnya manis!" cetus anneth pelan,dia tertawa sendiri dan rasanya ingin menarik semua kata-kata pujiannya tadi pada kai.

Dia selalu saja merusak suasana yang sudah terlihat manis menjadi berlebihan manis karena harus membawa temannya di acara sarapan pagi mereka yang romantis,,

avataravatar
Next chapter