1 Hari yg pertama

Anatha terdiam dalam duduknya,wajahnya terlihat serius menatap dua orang di sudut lain.Mereka sedang mengucapkan janji pernikahan.

"Aku harus menghadiri pernikahan dio,yang sebenarnya masih jadi pacarku"umpatnya dalam hati"dia seenaknya memilih cinta semasa SMA nya,clara.walaupun kita sudah berpacaran lama.Cowok yang paling menyebalkan!"

Dia begitu hidmat mendengarkan janji yg di ucapkan sang calon pengantin laki-laki,dan di akhiri dengan sebuah ciuman pernikahan.

"Seharusnya aku tidak datang kesini"anatha beranjak dari duduknya,melangkahkan kakinya menjauhi tempat yg membuatnya sedih dan kesal.Pergi ke tempat yang sepi dan tidak ada yang memperhatikannya.

"Ahh,sepatu menyebalkan ini!!"menggerutu dan melepaskan high heels hitamnya,dan menatapinya untuk beberapa saat.Barang yg sedang di pegangnya ini adalah hadiah dari dio untuknya.

"Aku buang saja.."

Anatha mengumpulkan satu kekuatan di ujung tangannya,dan melemparkan salah satu high heels sejauh mungkin,dia bisa dengan leluasa melempar kemana pun.Ditempatnya dia berdiri sekarang ini,tidak ada satu orang pun.

Lemparannya begitu jauh,bola matanya terus mengikuti heels yang di lemparkannya,dann...mendarat di belakang sebuah tanaman hias yg dedaunannya begitu rimbun.

"Aww..!!"ada suara di balik tanaman itu,begitu keras dan terdengar oleh telinga anatha.

Dia bergegas melangkah cepat,menghampirinya.Matanya melotot kaget,melihat seorang cowok lengkap dengan pakaian jas berwarna hitam,terduduk,dan meringis kesakitan memegang kepalanya.

"Kamu,baik-baik saja?"

"Apa kamu bodoh?"wajahnya kini menghadap ke arah anatha"seenaknya lempar-lempar barang!!"

Anatha mati kutu,bukan karena dia merasa bersalah.Tapi melihat cowok yang sedang marah-marah dihadapannya itu,dia begitu keren!.

Sampai membuat bibirnya menganga dan tidak mengeluarkan satu patah kata pun.

"Aku pikir,hanya akan melihat wajah kim bum di televisi saja.."gumannya dalam hati"ternyata sekarang ada di depanku,argghh!!!"

"Hei,nona pengantin!!"

Suara cowok itu membuyarkan lamunan anatha.

Kening anatha berkerut,memdengar panggilan si cowok keren itu padanya.

"Aku bukan nona pengantin!"

"Namaku anatha.."

Dia tidak tertarik dengan yang anatha ucapkan.Tangannya masih memegang kepalanya yg terkena lemparan heels anatha.

"Lagipula,tampaknya kamu baik-baik saja..."

Perkataan anatha terhenti,dan matanya membulat seperti akan keluar dari tempatnya.Melihat darah segar tiba-tiba berjalan perlahan dari kening dan berhenti di pipi mulusnya.Walaupun dia cowok,wajahnya begitu sempurna.

"Sepertinya,saya masih ada urusan"anatha bersiap untuk melarikan diri"saya minta maap,itu tidak di sengaja"

Cowok itu baru menyadari dia terluka,dengan cepat dia menyusulnya dan menggapai tangan anatha.Dia sudah berada di genggamannya,sudah tidak bisa melarikan diri lagi.

"Hei,bodoh!kamu pikir bisa melarikan diri?"

"Jangan bilang aku bodoh"mata anatha terbelalak,dia tidak terima jika dia di bilang bodoh.Secara dulu dia selalu jadi juara kelas,dan mendapatkan nilai cumlaude di perguruan tingginya.Bahkan di tempatnya bekerja sekarang ini,dia menjadi pekerja terbaik.

"Aku minta maap.."anatha menghela napasnya

"Maap??"wajahnya begitu dekat dengan anatha"kalau kepalaku ini ada apa-apa,kamu mau tanggung jawab?"

"Baiklah,aku yg bayar biaya pengobatannya"anatha memalingkan pandangannya"gitu aja kok repot"

Cowok itu tertawa kesal,dan menarik tangan anatha.Memaksanya ikut bersamanya,membuat langkah anatha terseret-seret.

Anatha melakukan pertahanan.

"Hei,kita mau kemana?"

"Ke kantor polisi!!"

Anatha terkejut,dan meronta berusaha sekuat mungkin melepaskan genggamannya yang begitu kuat.

"Baiklah..baiklah..kita bicarakan secara kekeluargaan.aku janji akan ikut ke kantor polisi,tapi lepaskan dulu tanganmu.Tidak enak dilihat orang banyak.."

Anatha mengusap tangannya yang kesakitan karena cengkramannya yang begitu kuat.Bibirnya bergerak maju ke depan,dan kali ini matanya yang bergerak seperti sedang mengintai.

Beberapa saat kemudian,senyum miring tergambar di wajah licik anatha.Dia punya kesempatan besar,dan...berlari begitu cepat meninggalkannya,dari kejauhan terlihat anatha yg menarik ke bawah salah satu kelopak matanya seraya menjulurkan lidahnya.Berlalu dan menghilang dari hadapan cowok yg telah dia lempari heels tanpa sengaja.

Dari sudut lain,cowok yg tengah meringis kesakitan masih sempat menertawakan kelakuan anatha yg sengaja meninggalkan kedua heelsnya begitu saja,dia berlari tanpa memakai alas kaki.

Dan inilah pertemuan pertama mereka...

avataravatar
Next chapter