webnovel

Bab 2 : tidak disangka

"i'm so sorry, i didn't mean you to-"

"It's okay, don't worry. I'm okay." ???

(Setidaknya ni anak bisa bahasa inggris ಥ‿ಥ) batinku.

"What's your name?"

Dia ingin pergi tanpa sepatah kata tapi aku menghadangnya.

"Hey- at least I want to treat you food as my apology."

"..." ???

"if you refuse, I will feel guilty."

"Okay, thanks." ???

"But first, what's ur name and where are u from?"

"U can call me valdi, and i'm from indonesia." Valdi

"Oh kalo gitu kita bisa ngomong dengan santuy donk."

/Valdi kaget

"K-kamu dari indo juga?!" Valdi

"Dari amerika_-"

"Oh kirain.." valdi

"YA DARI INDO LAH, NGOTAK DIKIT NGAPA, DAH TEMPE PAKE BAHASA INDO SELANCAR INI MASIH AJA BINGUNG."

"lah? Katanya dari amerika?" Valdi

"Kau bodohnya lebih dari batas ya_-"

"Ga kok, gw aja paling pinter ama pelajaran mtk." Valdi

(Ya rabb, pelajaran terbenciku.) Batinku.

"Dahla, jadi traktir ga si? Gw mau pergi lagi ni." Valdi

"Lu bisa gak si sabaran jadi orang_- ya udah, mau makan apa kau?"

"Gw mau.... Eh tunggu, lu dah tau nama gw. Masa gw ga tau nama lu si." Valdi

"Carleny. Cepet, mau apa?"

/Valdi kaget lagi

"Napa si lu? Kok kek kaget tau nama gw?"

"G-ga kok, besok aja traktir gw ya. Ni no. Wa gw, bye!" Valdi

"E-eh! Eh! Woii! Mau kemana anjer!"

Aku ngeliat no. Wa nya dikartu identitasnya. Aku save.

"Kemana si Ervi?! Ihh, ERVI WOY KELUAR!"

"Ssttt, napa si lu teriak²?! Malu tau." Ervi

"DARIMANA AJA KAU?! NGILANG KEMANA HAH?! KAU TAU GAK SI SEBERAPA PANIKNYA AKU DISINI?!"

"ya maap :') tadi gw lagi pesen meja lunch untuk siang nanti. Jadi tadi gw di telpon secara tiba² ama pelayan restoran disana." Ervi

"Terus karena gw ga mau ganggu menikmati pemandangan lu, jadi gw cari tempat lain untuk telponan." Ervi

"Sekali lagi maap ya ga kasih tau :)" Ervi

"Ohh, ya udah deh aku maafin. Jadi kapan kita lunch nanti?"

"Sekitar jam 1 an keknya.'' Ervi

"Keknya kita sudah cukup ke tempat ini."

"Serius? Ga mau ngelilingi lebihnya lagi nih?'' Ervi

"Ga kok, aku mau lanjut jalan."

"Ya udah kalo gitu kita mau gak ke canton tower?" Ervi

"Nanti malem aja bagusnya."

"Terus kita mau kemana bujank_-?" Ervi

"Gimana kita ke... Pearl river? Foto² di kapal!"

"Hm.. skrng masih jam 09:10 pagi, kalo kita pergi butuh waktu setengah jam. Cukupla, yuk!" Ervi

"Let's go!"

Locate : Pearl river

Fyi about pearl river (source wikipedia) : wilayah yang mengelilingi muara Sungai Mutiara ke Laut Tiongkok Selatan.

Wilayah ini merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia dan merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

"Yeayy! Sampe!"

Aku mengeluarkan hpku dan mulai memfoto pemandangan.

"Sini len, gw fotoin lu." Ervi

"Okay!"

"Tu.. wa.. ga.. *ckrik" Ervi

"Gimana? Cantik ga?"

"Cantik banget." Ervi

"Ihh, maacih!!~"

"Bukan kau, pemandangannya." Ervi

"Bangke kao :)"

Waktu berjalan, menikmati point of view disana bersama ervi. Rasanya damai banget kek ga ada beban hidup.

12:25 siang

"Udah jam segini ni, yuk ke restoran untuk lunch." Ervi

"Okay!"

Sesampainya di restoran

"Vi, pilihin menu yg halal dan enak banget donk. Aku ga ngerti samsek :)"

"Okay, disini yg halal ada tahu rumput laut, segala seafood, ayam dan beberapa sayur. Minumannya teh ama jus." Ervi

"Aku mau nasi lauknya rumput laut, sayurnya pokoknya sawi, terus minumnya teh anget. Dah."

"Okay, bentar yak. Gw pesen dulu." Ervi

Ervi berjalan ke seorang pelayan untuk memesan.

Sementara aku duduk menunggu sambil memainkan hp.

Lalu tiba² seseorang menepuk pundakku.

Aku kaget dan menengok belakang dengan pelan.

"Lu?" Valdi

"Ha? Kok kau bisa kesini?"

"Ya bisalah, gw juga manusia butuh makan, dodol." Valdi

"LU BERANI BET YA?! NGAJAK GELUD?!"

"Males gw gelud ama lu, ga ada gunanya. Dah bye, gw mau cari meja utk makan." Valdi

Meanwhile semua meja dah di reservasi atau penuh di duduki pengunjung lain.

"Eee..." Valdi

(Mampus lu, aku panas"in kali yak.) Batinku

"Ayoo, katanya mau cari meja, kenapa ga duduk²? :D"

Ervi sudah kembali.

/Valdi tersenyum licik

"Permisi~ boleh saya duduk disini?" Valdi

"Hm? Boleh kok, lagian semua meja dah penuh dan di meja sini masih ada kursi kosong, duduk aja." Ervi

(WHAT THE HELL SIST-) batinku

"Terima kasih~" Valdi tersenyum sok manis sambil duduk dan memesan makanannya.

(I HATE THAT FACE. LOOK AT THAT EXPRESSION, LIKE A DAJJAL.) aku bergumam di batinku

.

.

.

.