36 Epilog*0*

.

.

.

.

.

***

kei menatap sosok bersurai pink itu mati disana dengan wajah datar. tidak ada perasaan apapun. seolah semua kejadian beberapa hari itu merupakan hal yang biasa. tentu saja ia akan selalu mengingat nya. tapi ia tidak akan pernah mencintai satou. tidak akan pernah sekalipun. ia memutar tubuhnya dan berjalan ke arah rumahnya. ia sedikit mengernyitkan dahi saat ada seseorang yang menghadang jalannya. tapi kei tetap tenang, ia terhenti sejenak. melihat dengan manik mata mengelap.

"siapa kau?" tanya kei gelap.

"aku.. adalah agen pembunuh bayaran. karena satou..sudah mati. apa kau mau mengantikan nya pria kecil?" serunya menyerahkan sebuah kartu kepadanya. kei menatap kesana dan orang itu lagi. sebuah senyum tipis terukir di wajah manisnya itu. pembunuh bayaran kah?. mungkin saja ia bisa melakukan suatu hal. ia akan menjadi malaikat. malaikat yang akan membebaskan semua orang dari kejamnya dunia ini. dan ia akan mengirim semuanya seperti satou kan?. ah ia memang baik. pekerjaan selanjutnya yang akan menjadi sangat menyenangkan. membunuh dan lainnya. ia ingin melakukannya~~. mungkin ada sesuatu yang bisa ia lakukan. tapi apa satou juga akan bahagia...?.

***

ah tentu...dia kan mencintai kei dengan sepenuh hati..."Sebagai Obsesi".

***

***

aku adalah seorang karyawan toko biasa. seperti biasa hari ini aku pergi dari rumah untuk bekerja. berjalan melewati rumah yang sangat sepi dari beberapa hari ini. saat perjalanan orang orang terus membicarakan seseorang yang sedang marak akhir akhir ini. entah kenapa, tapi aku sangat tidak menyukai membicarakan hal itu. atau dibilang aku sama sekali tidak peduli tentang itu. aku ini introvet. dengan cepat kulangkahkan kakiku pergi kesana. paling hari yang sama seperti biasanya. hari yang begitu membosankan. *aku bosan*.

di sisi lain. orang orang asyik membicarakan nya beberapa kagum dan beberapa lagi ketakutan. ia menunjukkan sebuah berita disana. seseorang dengan mengenakkan jubah berwarna abu abu. tidak terlihat wajahnya sama sekali. sempurna. ia tampak sudah merencanakan itu. dan keberadaannya sangat tersembunyi. memang dunia ini sudah begitu hancur. gak bisa lebih hancur lagi?. kurasa bisa. sejak awal manusia itu sama.

***

'munafik'.

***

"hei apa kau sudah dengar Tentang dia?" tanya seseorang itu. seseorang lainnya mengangguk antusias. ia menunjukkan ke arah foto yang selalu terekam itu. "tapi anehnya, ia tidak pernah terlihat wujud asli nya. serem gak sih?!" katanya ketakutan.

"iya!, kudengar ia sudah membunuh banyak orang. pembunuh berantai!"

"eh benarkah?. siapa sih dia?"

"kau gak tau..ia itu adalah iblis kejam, itu nama julukan nya!"

"ah seram!. semoga cepat ketemu!"

***

aku menghela nafas saat sudah sampai ke tempat tujuan. hah... melelahkan kalau harus lari seperti ini. ia menunggu di sana di depan kasir. seseorang pelanggan mulai muncul dari sana membawa sebungkus makanan disana. saat melihat aku terkesima. ia sangat tampan dan keren. rambut berwarna biru tua yang terlihat gelap sama seperti Kegelapan malam. kedua matanya menatap kearahnya dan ia tersenyum nyaris menyeringai. wah tampan!.

ditambah ia mengenakkan jaket berwarna biru tua yang senada dengan rambutnya menambah kekerenannya. rambutnya berwarna biru tua pendek sampai ke pangkal leher. tidak berantakan dan sedikit tebal. poninya tidak tertutupi sedikit tapi tidak terlalu hingga kedua matanya dapat terlihat dengan jelas. proporsi tubuh yang pas. dan seperti nya ia berotot!.

"hei..apa kau melamun?" Katanya tersenyum padaku. sedikit mengedipkan satu matanya. apa ia mengoda aku? . aku segera mengeleng dan meminta maaf. saat menghitung belanjaannya aku bisa melihat nya Tersenyum padaku. astaga!. ia tampan sekali. seperti nya ini hari keberuntunganku!.

kemudian saat hendak membayar. pria itu memangku wajah nya dengan satu tangan memandang dengan tatapan menawan. ia tersenyum penuh arti dan memangku wajahnya itu dengan kedua tangan besarnya. membuat aku tersipu. siapapun akan luluh jika berhadapan dengan pria tampan seperti ini kan?!.

"namamu...xxxxx kan?" tanya nya. aku mengangguk dan menatap bingung saat ia tau namaku. setelah itu senyuman menawannya berubah menjadi menyeringai tajam. Aura di sekitarnya membuat siapapun merinding. ia mengerikan. kedua matanya langsung menjadi gelap menatapku. dan satu tangannya memutar mutar pisau di tangannya seperti sudah terbiasa.

"kau siapa?" tanyaku ketakutan. aku tidak lagi terpengaruh dengan wajah tampan dan ikemen milik nya. ia tampak seperti iblis kejam saat ini!. remaja laki laki tampan itu tersenyum lebar ketika melihat reaksi aku. ia semakin memainkan pisau secara perlahan itu seperti sudah terbiasa dan seperti sedang mempermainkan dirinya yang sedang ketakutan. dan seketika semua mengelap kecuali ada sebuah suara yang terdengar biasa tapi begitu gelap itu terdengar seolah menusuk dirinya.

"aku..?. kau tidak perlu tau. aku akan membantu...mu untuk keluar dari kehidupan manusia yang gelap ini~♡"

"Berbahagialah kau di-alam sana, di sana kau tidak akan menderita gadis kecil. bersama sa-to-u-ku~♡"

"HAHAHAHA-(!)". tawanya begitu mengerikan seperti seorang iblis yang menjelma dalam bentuk manusia. begitu kelam, begitu gelap dan begitu kejam mengalahkan semua kegelapan di dunia yang sejak awal sudah begitu kejam dan tidak akan tertolong lagi.

***

siapa dia?.

***

kenapa ia membunuh orang?. kenapa ia malah membunuh ku..?.

***

apa ini..adalah salahku karena telah melenyapkan sebuah nyawa?. apa itu karena....aku telah menyembunyikan tubuh ibu di dalam kulkas...?.

***

itu bukan salahnya kan?. ia hanya ingin sebuah kebahagiaan. daripada bersama ibu yang terus mengatur kehidupan-ku.

***

kenapa ia bisa tau..?, kenapa dirinya yang bersalah dalam hal ini..?

***

ia hanya ingin bahagia. ia hanya malas berhubungan dengan siapapun dan menyembunyikan semuanya. sampah masyarakat seperti dia tidak akan ada satupun yang peduli...termasuk ibu.., maka ia menyingkirkan nya-!.

***

dan tidak akan ada kebahagiaan darimana dan oleh siapapun. itu hanya palsu. sebuah kemunafikan yang sangat jelas terlihat..aku... benci kehidupan.

***

benci bernafas..benci ibu..benci semuanya...dan benci..'Diriku sendiri'.

***

betulkah disana akan ada kebahagiaan?

***

ia akan tertawa begitu keras disana?. betulkah. ya.. lagipula disini ia sama sekali tidak dibutuhkan.

***

...

***

kalau begitu...aku akan menerima ini.

***

selamat tinggal dunia dan selamat tinggal selamanya sistem dunia yang kejam. aku membenci kalian. dan aku paling membenci kehidupan ku sendiri yang sudah bernafas di dalamnya.

***

SREK!!!

***

ia tersenyum saat melihat seseorang di depannya itu mati. tanpa banyak bicara ia meraih pisau kecil itu langsung dari jantungnya. ia sengaja mengunakan pisau kecil. sensasi saat ia merasakan tubuh manusia itu sungguh nikmat. dan ia dengan perlahan menutupi seluruh tubuhnya dengan jubah berwarna abu abu itu. meninggalkan mayat itu dengan Sebuah senyum puas disana. ideologi yang dibuat sendiri. ideologi yang berdasarkan dari kehidupan itu sendiri. membuat malaikat maut yang jauh lebih berbahaya daripada perebut kematian itu sendiri dan itu adalah... manusia (?).

*SMIRK*

***

***

karena sejak awal manusia itu begitu kejam. bukan salah dunia. bukan salah siapa siapa. melainkan salah diri sendiri yang membuat dunia ini menjadi tempat yang begitu kejam. setiap orang punya sisi kegelapan masing masing dan di saat penghalang nya sudah hancur. maka manusia akan menunjukkan sisi sebenarnya dan disaat itu pandangan dunia akan berubah 180° dari yang seharusnya dan manusia bisa menjadi begitu kejam dan memiliki pemikiran tersendiri yang jauh lebih menakutkan daripada kegelapan itu sendiri.

***

.

.

.

.

.

avataravatar