22 22*

.

.

.

.

.

***

setiap hari seperti itu dan semakin parah. ibu lebih mempercayai robot itu dan memihak dirinya. menyalahkan semuanya kepadanya. satou hanya diam saja. ia tidak bisa melawan. ia masih mencintai ibu. itu semua karena robot itu.. bukan salah ibu. ibu masih mencintainya..pasti.

tapi... kenyataannya lagi lagi itu dipatahkan begitu saja. saat satou memasak makanan untuk merayakan ulang tahun ibunya. ia mencari cari ibunya dan menemukan nya sendiri di taman tanpa robot itu . kesempatan. satou segera mendekat dan memberi hadiah itu. ia tampak malu malu.

"ini untuk ibu" seru satou. ibunya akan selalu menerima hadiah satou. tapi ada sebuah tangan yang tiba tiba menyingkirkan makanan yang sudah susah payah satou masak itu. satou terdiam. melirik dengan kedua mata merah darahnya kosong. makanan itu jatuh begitu saja diatas lantai.

berantakan. ia menatap lagi ke depan. sosok robot itu ada didepannya. ia pelaku dari pembuangan itu. satou terpaku kedua matanya menatap kosong kearahnya senyumannya tiba tiba menghilang digantikan dengan wajah cantik yang tampak begitu kosong dan mengerikan.

"eh kenapa kau buang?. itu buatan satou loh...anak kita" seru ibu. robot itu mengelus surai ibunya dan lagi ibunya terperdaya dengan sifat manis robot yang selalu ia sangka sebagai suaminya itu. ia terperangkap dalam dunia dimana suaminya masih hidup.

"kau tau.. makanan itu tidak baik.. mendingin kau makan makanan buatanku daripada anak itu..ok" katanya dan ajaib nya ia mengangguk. satou mengenggam salah satu lengan ibunya untuk menghentikan nya. ibunya memiringkan kepalanya dengan bingung. satou menunduk sedih.

"i..ibu..satou buatkan makanan itu untuk ibu..ada di dalam...ibu mau?" tanya satou penuh harap. tapi ia malah mendapati ibunya malah begitu saja menampar pipinya padahal tidak pernah begini. langsung saja emosi ibunya melonjak naik. Bahkan kedua pipinya memerah karena sangat marah. ia malah memarahi satou dengan nada kasar padahal biasanya ia tidak pernah seperti itu. akhir akhir ini ia selalu seperti itu. dan selalu meningkat.

"kau tidak dengar kata ayah?!. dia bilang begitu ya turuti!!", serunya dan pergi begitu saja. satou masih diam. ia memegang bekas tamparan itu dan terpaku disana. matanya menatap kosong ke arah kanan. anehnya ia tidak merasakan apapun. rasanya kosong dan hampa saat ia ditampar dan dikatakan seperti itu. padahal biasanya ia akan sangat sedih...aneh.

***

hari ini satou pulang malam karena harus bersusah-payah membawa hasil pemulung nya untuk dijual. ia harus bersusah-payah dan robot itu sama sekali tidak membantu. satou kesal sekaligus marah. tapi anehnya itu sama sekali tidak terlihat diluar. ia sama sekali tidak mau menunjukkan nya diluar. dan hanya berwajah kosong dan tanpa ekspresi. ia sangat marah dan benci.

saat pulang. tiba tiba satou di tarik oleh ibunya ke arah dalam rumah. padahal satou sangat lelah karena baru saja bekerja. dan ibunya senang senang dirumah bersama robot itu. sudah berapa kali satou berusaha untuk menyadarkan ibu. tapi sama sekali tidak berpengaruh. ia yang malah balik mengontrol ibu lagi dan lagi.

setiap harinya ibu semakin pemarah. ia selalu marah marah tanpa alasan. dan satou lah yang menjadi korbannya. ia marah dan benci. tapi ia masih berusaha untuk percaya. setiap satou di marahi robot itu selalu melihat dan seperti merekam sesuatu. satou tau kalau hasil rekaman itu akan di perlihatkan kepada penciptanya dan ia akan tertawa disana.

satou lagi lagi di pukul kali ini di bantu dengan hasutan robot itu dan ibu menurutinya. ia memukuli satou membabi buta. sudah berapa kali sejak satou selalu di siksa seperti ini. ia tidak dapat menghitung nya saking seringnya. bahkan seperti sebuah kebiasaan. awalnya satou akan berteriak kesakitan. tapi lama kelamaan ia hanya diam saja.

"anak kurang ajar!!. kenapa pulang malam malam?!. apa kau tidak tau kalau ayahmu khawatir?!" lagi lagi itu. semuanya salah satou. satou berhenti menyembunyikan wajahnya dibalik lengan. satou menatap dengan wajah kosong dan membuat ibunya terpaku. darah perlahan keluar dari luka yang di sebabkan oleh ibunya sendiri.

"apa..ibu pernah peduli padaku?" tanya satou dengan nada dingin. penuh penekanan. ibu tampak terpaku sejenak kemudian lagi lagi marah marah tidak jelas. "apa maksudmu?!. kau berani melawan ibu sekarang?!" kata ibu lagi. dan mulai memukuli satou lagi. kali ini ia meraih vas bunga dan memecahkan nya dengan membabi buta pada kakinya.

satou hanya diam bahkan sama sekali tidak berteriak kesakitan. dibalik lengan yang ia gunakan untuk melindungi wajah nya ia hanya berwajah datar. sampai kapan ia harus tahan seperti ini?. tidak ada yang berubah?. tidak ada yang akan membantunya. ibu nya juga sudah berubah. senyum satou sudah lama menghilang.

dan perasaan nya tanpa di ketahui. perasaan kebencian merambat dan seketika hatinya terasa begitu kosong. ia ingin melakukan sesuatu. ia tidak bisa terus seperti ini kan?. sampai kapan ia akan menyerah begitu saja saat ibunya terus menyiksanya seperti ini?. satou menatap dari balik lengannya.

robot itu hanya diam disana mem-vidiokan secara langsung disana. kurang ajar. ibu juga sudah berbohong. ia tidak pernah menyayangi dirinya lagi. padahal selama ini ia yang selalu bersama ibu. kenapa?. satou menoleh ke arah kiri ada Sebuah pecahan vas disana. ia meraih itu dan menancapkan nya begitu saja di telinga kanan ibu.

***

kenapa?.

***

kenapa ibu jahat padaku?. bukankah robot itu yang bersalah.

***

kenapa ibu terus memukul ku?.

***

katanya ibu mencintai ku. itu bohong kan?. kenapa?. kenapa?.

***

kalau yang bersalah harus dihukum kah?. kalau begitu..apa kalau ibu bersalah...ibu harus dihukum?.

***

ibu banyak melakukan kesalahan.., tidak pantas dihukum begitu saja..

***

ibu harus mati..

***

"Akh!" sontak saja ibu menjauh. dan memegang telinganya yang penuh dengan darah. satou terduduk disana. memandangi ibunya dengan wajah kecilnya yang teramat kosong dan datar. ia mengambil air yang ada disana dan begitu saja menguyur robot itu hingga ia perlahan rusak. ia tidak tahan lagi.selama ini ia menahan diri agar tidak hilang kendali.

tapi tidak bisa. perasaan nya sudah hilang sepenuhnya. ia menatap kosong saat ibunya menjauh dan meringkuk kesakitan. ia bahkan baik baik saja saat melihat ibunya seperti itu. ibu yang selalu menyiksanya. satou berdiri. melirik dari ujung matanya ke arah sebuah botol saus cabai disana.

tanpa perasaan ia meraih itu dan tanpa berkata apapun ia langsung menancapkan ujung botol tajam itu ke salah satu matanya. ibu kesakitan. tapi lagi lagi ia sama sekali tidak merasakan apapun. setelah menancapkan itu ia menekan tengah botol hingga saus merah itu perlahan keluar dan mata ibu dengan cepat berwarna merah. dan..

***

SPLAT!

***

mata ibu meledak begitu saja memancarkan warna merah dimana mana. ibu berteriak kesakitan. satou melepaskan dengan tenang saus itu. ia bahkan sama sekali tidak bereaksi saat melihat mata ibunya sendiri meledak. padahal ini pertama kalinya ia melihat secara langsung organ tubuh Manusia hancur dan itu ia lakukan sendiri.

satou terdiam. wajah cantiknya tampak begitu Kosong tanpa perasaan apapun di dalamnya. satou tidak dapat menemukan warna Apapun lagi. semuanya lenyap begitu saja. seseorang yang ia sayangi sudah tidak ada lagi. satou berhenti sejenak melihat aksinya yang sangat keji itu. apa ini salah?. kenapa ia tidak merasa apapun?

tepat saat itu ibunya memegang baju di dada satou dan membuat tubuh kecilnya jatuh dari posisi awal. ia menatap marah dan garang pada satou. lubang hitam di matanya masih mengalirkan cairan merah entah darah atau saus cabai. satou melirik ke arah lain dan mengambil salah satu pisau dapur disana. tadi ia ibunya melukai satou dengan pisau itu. kali ini..

tanpa belas kasihan dan tanpa perasaan sedikit pun satou menancapkan pisau itu dengan cepat ke arah leher nya tanpa ragu. darah mengucur deras tiba tiba. membasahi baju satou seketika dan wajah manisnya itu. ibunya langsung terjatuh dan meninggal seketika. setelah itu satou menyingkirkannya begitu saja dan berdiri dari tempatnya. masih memegang pisau dapur itu di tangan kanannya dengan tenang.

ia menatap dengan tatapan kosong seperti yang ia lakukan adalah sebuah hal yang sudah biasa. satou melihat ke arah sekitar dengan tenang. rambut yang sudah Sepanjang sebahu itu berkibar perlahan. robot itu sudah mati disana. tapi satou masih belum puas. ia masih mengingat betul bagaimana dirinya begitu di siksa ibunya.

itu akan jadi kejadian yang akan selalu tercetak di kepalanya hingga besar nanti. satou masih mengingat bagaimana ibu menguliti ikan di dapur. bagaimana kalau dirinya yang menguliti ibu?. satou menunduk. tanpa belas kasihan dan tanpa mengubah raut wajah nya. ia mengambil tangan ibu dan mulai mengulitinya. cukup mudah.

satou dengan cepat mengupas daging itu seperti mengupas apel. menatap dengan tatapan datar. ia terus mengeser pisau tajam itu hingga menampakkan daging ibu dengan darah merah segar. terlihat tulang disana. ia tidak merasakan apapun lagi lagi. ia membelah tubuh ibu dari dada hingga ke perut. menampakkan organ tubuh disana. ada jantung dan paru paru.

Seperti inilah tubuh manusia. satou tidak pernah melihat langsung. satou mengoyak tubuh ibu mengambilnya organ itu dan mengamati lebih dalam disana. tanpa rasa takut sedikitpun ia membiarkan tangannya dipenuhi darah dan mengambil ginjal disana. mengamati dan membuangnya begitu saja setelah puas seperti sampah.

***

Kruyukk...ia baru ingat belum sempat makam malam. karena ibu sudah duluan menyiksanya tanpa penjelasan. Tidak ada lauk juga. satou perlahan melirik ke mayat ibunya itu.dan sebuah pikiran yang mungkin kejam terlintas. ia ingin menjadikan tubuh ibunya sebagai makan malam. anak kecil itu melanjutkan menguliti dan mulai menghidupkan kompor.

ia sudah biasa memasak. tapi ini baru pertama kalinya ia memasak daging manusia. satou rasa itu tidak akan terlalu berbeda dari biasanya. satou melirik kearah samping. ada daging ibunya yang baru dia cuci dan potong potong menjadi beberapa bagian kecil. dan beberapa otak yang juga ia potong. katanya otak itu juga enak. manusia sering memakan otak hewan kan?.

satou memasak makanan itu seperti biasa.. seperti memasak makanan pada umumnya. ia memakan masakan nya. rasanya agak berbeda tapi enak juga. satou memakan dengan lahap . setelah selesai ia mendekati ibunya yang sudah berupa kerangka disana. dengan wajah yang masih utuh dan satu mata yang tidak ada di tempat nya. ia menyeret ibunya ke arah tempat sampah terdekat dan membakarnya disana begitu saja.

melihat bagaimana tubuh ibunya terbakar dengan api. ia melihat semua itu dengan mata kosong. ia sudah mandi dan Menganti pakaian tentu saja. akan kotor nanti. wajah cantiknya melihat bagaimana tubuh ibunya perlahan lenyap menyatu dengan sampah sampah disana. hari sudah malam. seseorang tiba tiba datang mendekatinya..satou tetap tenang.

"nak. kenapa kau disini?. mana ibumu?", tanyanya khawatir tanpa tau kalau satou baru saja membunuh ibunya dan ia bahkan membakar ibunya disini. satou terus menatap dengan kedua mata beku dan wajah kosong tanpa perasaan sedikit pun. ia sangat cantik tapi sayangnya tatapan kosong itu membuat siapapun merinding melihat nya.

ia hanya diam, tidak bergeming sedikitpun. sehingga orang itu bergegas pergi saja Karena takut. jarang sekali ia melihat anak yang sangat cantik seperti artis itu tapi sayang sekali tatapan dan wajahnya begitu kosong seolah ia sama sekali tidak punya perasaan sedikit pun disana. Dan ngapain ia malam malam disana. membakar sesuatu lagi?. ah jangan aneh aneh. ia juga masih kecil.

***

avataravatar
Next chapter