1 Suigetsu X Karin

Dia bukan tokoh utama dalam cerita seperti novel terkenal. Bukan juga Pria dengan karisma yang dapat menarik para wanita. Hozuki Suigetsu murid SMA, kelas 3. Usia 17 tahun yang berstatus jomblo. Bukannya tidak menyukai lawan jenis namun ketika ia coba mendekati lawan jenis, mereka langsung lari ketakutan.

Hari-hari di sekolah hanya belajar dan menghabiskan waktu merenung di kelas, Suigetsu murid yang tidak populer seperti Uchiha Sasuke. Cowok paling tampan nan menyilaukan mata kaum hawa. 

"Ah, Sasuke, ganteng banget!" [ Para Siswi. ]

"Mereka itu kok jerat-jerit ngga jelas tiap ada Sasuke." [ Suigetsu. ]

Suigetsu tidak peduli yang lain bersikap norak seperti itu namun kenapa Uzumaki Karin yang ia cap sebagai sahabat masa kecil nya harus ikut-ikut seperti itu juga? Desah pelan lolos dari mulut Suigetsu ketika ia memaklumi nya. Uzumaki Karin sangat menyukai Sasuke, tidak peduli sudah ditolak 10 kali. Hanya kata 'gadis bodoh' ketika Suigetsu mengingat semua itu. Padahal sudah ditolak tapi tetap makin menggoda Sasuke dengan tekad berapi-api. Setiap Sasuke lewat di kelas nya, para siswi sudah berjejer mengintip dari jendela dan sampai berjejer di luar kelas. 

"Kalian harusnya sadar kalau dia cuma orang biasa bukan anak bangsawan kayak di novel." [ Suigetsu ] 

Bel pelajaran pertama berbunyi semua kerumunan itu pun buyar kembali ke kelas dan duduk di bangku masing-masing. Suigetsu hanya tersenyum kecut ketika melihat Karin merona malu sambil memegang kedua pipinya sendiri. Karin tak henti-hentinya menyembut-nyebut nama Sasuke. 

"Kenapa kamu ngeliat aku seperti itu!" [ Karin. ]

"Aku cuma heran aja sama kamu Karin, coba kau bangun dari tidurmu dulu. Sasuke sudah punya pacar!" [ Suigetsu. ]

"Aku tidak peduli, Sasuke belum jadi suami Sakura, jadi masih ada 1000 kesempatan lagi!" [ Karin. ]

"Jadi kau mau ditolak 1000 kali dulu biar sadar, ya?" [ Suigetsu. ]

"Bu...bukannya begitu, kamu mana ngerti apa yang aku maksudkan, dasar cowok jelek." [ Karin. ]

"Ya, ya, ya terserah kau saja." [ Suigetsu. ]

Bukan hanya cuma di kelas sampai jam istirahat sekolah, Suigetsu selalu mendengarkan Karin yang asik memuja-muja Sasuke. Semua seperti terkena sihir pemikat yang begitu kuat karena bukan hanya Karin yang bersikap seperti itu. Semua masih mengharapkan kesempatan walaupun Sasuke sendiri sudah memiliki kekasih yang bernama, Haruno Sakura. Karin selalu menarik Suigetsu untuk melakukan rencana yang tak masuk akal seperti melakukan pelecehan terhadap Karin agar Sasuke menolong nya, alhasil Suigetsu sampai-sampai di cap sebagai cowok jelek yang mesum dan hampir dikeluarkan dari sekolah namun Karin membela nya dengan caranya sendiri. Suigetsu tak mengerti terhadap dirinya sendiri kenapa membantu Karin yang jelas-jelas salah. Apakah karena mereka berteman atau kah karena, ia kasihan terhadap Karin yang selalu ditolak Sasuke? Suigetsu tak tahu mana yang menjadi alasannya membantu Karin. Tak ada keuntungan baginya membantu Karin dalam hubungan percintaan yang berantakan. 

"Aku sudah lelah membantumu, tidak ada hasilnya sama sekali." [ Suigetsu. ]

"Hah?!" [ Karin. ]

Ketika festival kembang api, Suigetsu mengatakan kelelahan nya membantu Karin. Suigetsu ingin berhenti dengan semua kemauan nya Karin. Gadis yang mengenakan Yukata berwarna putih itu hanya tersenyum masam sambil meremas kain Yukata nya. Letupan keras suara kembang api menjadi menutup festival dan akhir dari bantuan Suigetsu.

Remaja yang mengenakan kemeja berwarna hitam dan celana pendek selutut yang berdiri di sebelah Karin, mulai berpaling pergi. "Tidak punya teman bukan akhir dunia bukan?" gumam Suigetsu.

Awalnya Suigetsu merasa senang karena memiliki teman walaupun hanya 1 apalagi seorang gadis yang sangat cantik di mata nya namun, ia hanya di manfaatkan setiap ia memikirkan semuanya, ia tidak menyesali semua itu. Membantu seorang teman bukan lah kesalahan namun kalau membantu dengan cara yang salah lama-lama akan bosan dan lelah. Apalagi menyangkut hubungan asmara orang lain benar-benar memakan batin nya secara perlahan-lahan. 

"Suigetsu, tunggu!" [ Karin. ]

"..." [ Suigetsu. ]

"Kenapa kamu lelah membantuku, kita kan teman, aku sangat membutuhkan bantuanmu, Suigetsu. Aku yakin rencana ku yang lain pasti berhasil, besok kita buat rencana yang lebih matang lagi!" [ Karin. ]

Suigetsu mengabaikan nya dan menuruni anak tangga, ia tidak peduli lagi tentang rencana agar Karin menjadi kekasih nya Sasuke. Karin menarik lengan dan menghadang agar Suigetsu berhenti. 

"Jangan abaikan aku! Kamu bilang sesuatu, kalau mau imbalan pasti aku kasih! Mau apa? Smartphone baru atau uang!" [ Karin. ]

"Berisik! Kau pikir aku ini apa!" [ Suigetsu. ]

"... Aku hanya...ingin memberi penawaran saja, aku baru sadar selama kamu membantuku, aku belum pernah memberimu hadiah kan?" [ Karin. ]

Suigetsu buru-buru turun dan mengabaikan perkataan Karin yang mulai ngelantur, ia tidak menyangka kalau Karin akan berkata seperti itu dan menilai seperti itu. Ketika Karin mengikuti Suigetsu, Karin bertindak ceroboh ia terpeleset di anak tangga, untung nya Suigetsu lekas mendekap nya walaupun hasilnya mereka berdua jatuh terguling sampai ke bawah. Suigetsu memastikan kepala Karin tidak terbentuk dan malah ia yang mengalami hal yang fatal, dahi Suigetsu terluka, berdarah dan ia pun pingsan. Karin panik dan meminta bantuan kepada orang yang ada di dekat sana untuk membawa Suigetsu ke rumah sakit.

Remaja berambut putih itu mulai sadar dari pingsan nya, ia menoleh ke kiri, Karin menunggu nya. Rambut merah yang halus nyaman untuk di belai, Suigetsu tidak menyangka kalau rambut wanita bisa sehalus ini. Setelah mengingat apa yang terjadi sebelumnya, helaan nafas berat dari Suigetsu sangat terdengar jelas, ia tak menyangka akan bertindak heroik seperti tokoh utama di cerita romantis. 

"Ah, kepalaku sakit sekali...pasti terbentur keras...sakit..." [ Suigetsu. ]

Suigetsu yang tak pernah mengalami luka yang fatal merasa tidak nyaman ketika dahi nya di perban, ia jadi teringat di suatu film ketika tokoh utamanya seperti dirinya sekarang. Mengamati dengan teliti wajah seorang gadis cantik, yang biasanya memakai kacamata kini tidak memakai nya benar-benar menjadi sesuatu yang asing dan baru seperti melihat orang lain.

'Tanpa kacamata, dia kelihatan beda,' gumam Suigetsu.

Berhenti membelai ketika merasa Karin akan bangun dari tidurnya. Karin yang sedang cemas begitu panik ketika melihat Suigetsu sudah sadar. Kata-kata yang tidak enak di dengar begitu mudahnya meluncur dari mulut Karin.

"Hiks...syukur lah kamu belum mati, aku kira kamu bakal mati...hiks.." [ Karin. ]

"Kamu ngga amnesia kan? Masih kenal aku, coba lihat jari ku ini berapa?!" [ Karin. ]

"Ti-tiga...dasar aneh kau kira aku buta apa."  [ Suigetsu. ]

Waktu besuk sudah berakhir namun Karin memohon agar ia bisa menunggu Suigetsu sampai pagi, Karin sudah menghubungi keluarga nya dan menceritakan semuanya. Suigetsu kembali berbaring namun ia tak memejamkan mata. Karin merasa bersalah dan berkali-kali meminta maaf. 

"Maaf ya, aku sungguh-sungguh akan berhenti membantu mu." [ Suigetsu. ]

"Iya, tidak apa-apa, tapi beri aku alasan kenapa kamu mutusin tak mau bantu aku lagi?" [ Karin. ]

"Aku pikir tidak ada untungnya dan cuma buang-buang waktu...apalagi harus mendengarkan kalau kau selalu di tolak, kadang itu bikin sedih bagaimana kita teman...yah, jadi ada perasaan yang bikin ngga nyaman." [ Suigetsu. ]

"Aku tau kau sangat suka dengan Sasuke, tapi kamu harus sadar, dia sudah punya pacar...maaf kalau aku banyak omong." [ Suigetsu. ]

"Sebenarnya aku bingung pada diriku sendiri..." [ Karin. ]

"Bingung?" [ Suigetsu. ]

"Aku masih berusaha agar, Sasuke jadi milikku, Sasuke tetap menolak dan aku terus memaksa...kadang aku kesal pada diri ku sendiri." [ Karin. ]

"Mending kau move on saja dari dia terus kita pacaran." [ Suigetsu. ]

"Ogah, aku mana mau sama kamu." [ Karin. ]

"Ya sudah kalau ngga mau. Dah aku duga pasti ditolak, hahaha...duh sakit!" [ Suigetsu. ]

Karin panik karena Suigetsu mengeluh sakit namun itu hanya pura-pura. Karin merasa jengkel dengan keisengan Suigetsu. Suigetsu menegaskan kalau kata-kata nya tadi serius namun Karin membalas dengan tegas kalau ia menolak.

Hari berikutnya mereka habiskan dengan belajar bersama dan jalan-jalan karena masih dalam hari libur sebelum ujian. Karin tidak membicarakan tentang rencana lagi. Dan mengenai agar ia bisa dekat dengan Sasuke. Waktu berlalu tanpa terasa mereka masuk sekolah kembali. Di musim dingin mereka masuk sekolah pada sore hari dan pulang waktu malam hari. Suigetsu dan Karin lebih dekat dan akrab dari biasanya. Mereka menjadi bahan gosip para siswi di sekolah kemungkinan mereka berdua memiliki hubungan yang spesial atau sudah jadi kekasih.

Setelah ujian, di halaman sekolah terpampang hasil nilai ujian mereka jika beruntung mereka akan bisa masuk di perguruan tinggi. Suigetsu yang biasanya selalu mendapatkan nilai rendah, kali ini mendapatkan nilai minimal untuk masuk perguruan tinggi. Karin yang biasanya di urutan ketiga dengan bangga menunjukkan kepada Suigetsu. Mereka akan masuk di kampus yang sama nantinya.

Di kelas banyak yang merayakan hari kelulusan. Suigetsu dan Karin memilih untuk pulang lebih awal tidak bergabung dengan yang lain, mereka tidak memiliki banyak teman seperti yang lain. 

"Kamu masih mikirin dia ngga?" [ Suigetsu. ]

"Siapa?" [ Karin. ]

"Eh, kok malah siapa?" [ Suigetsu. ]

Suigetsu tidak menyangka kalau Karin melupakan Sasuke begitu saja padahal itu tujuannya dari dulu agar bisa menjadi kekasih nya Sasuke. Karin hanya tersenyum dan memutuskan untuk menyerah. Dia kali ini ingin memikirkan tentang masa depan yang akan dijalani nya entah seperti apa nantinya. Suigetsu mendengar semua apa yang akan dituju oleh Karin yang mulai membentuk cita-cita. Dokter, pengacara, pengusaha. Karin memiliki keinginan yang tinggi. Helaan nafasnya Suigetsu begitu berat dan merasa kalau tujuan yang tinggi akan sangat melelahkan. Karin memegang tangan kiri Suigetsu, dan berkata, "bantu aku lagi ya?" Suigetsu hanya mengangguk dan merasa gugup. Mereka berdua bukan pasangan kekasih namun ada perasaan yang aneh dan hangat mengalir di dada mereka. Suigetsu tidak yakin kalau Karin sekarang mulai menyukai nya namun ia coba untuk mengatakan sesuatu sebelum mereka sampai di halte bus.

"Ka, karin, apa kamu mau jadi kekasih ku, tapi...tapi gak papa kalau ngga mau boleh nolak, haha..." [ Suigetsu. ]

"Maaf, aku tidak mau jadi kekasih mu." [ Karin. ]

"...sesuai dugaan ku..." [ Suigetsu. ]

Ketika Suigetsu menunduk, Karin membisikan sesuatu. Dia tidak ingin jadi kekasih namun ingin jadi seorang istri. Suigetsu terkejut dan tiba-tiba memeluk bahkan mengecup pipi dan bibir Karin, setelah itu Suigetsu ditampar oleh Karin. Mereka jadi tontonan perjalanan kaki yang melintas. Selama duduk di halte dan bus, Karin tidak bicara sepatah kata pun. Selama perjalanan mengantarkan Karin pulang, Suigetsu mendapat amukan dari Karin.

"Dasar brengsek, cabul, mesum, biadab, ngga tau malu! Kau nyosor kayak bebek! Bodoh, bego!" [ Karin. ]

"Maaf, aku terlalu senang." [ Suigetsu. ]

Jalan utama perumahan yang kebetulan sepi menjadi saksi ketika Suigetsu dimarahi. Karin mendapatkan pengalaman pertama paling buruk di dunia, ia tak menyangka kalau Suigetsu nekad melakukan hal yang bodoh. Suigetsu memohon sampai bersujud di hadapan Karin. Karin yang mulai luluh dan iba, ia memaafkan Suigetsu. Entah angin dari mana dengan sukses mengibaskan rok Karin, alhasil Suigetsu mendapatkan tamparan di wajah nya untuk kedua kali.

"Aduh, sakit sekali...hari ini aku sial sekali. [ Suigetsu. ]

"Aku ngga nyangka kamu ternyata cabul. [ Karin. ]

"Itu ngga sengaja...uhh, sakit nampar mu ngga tanggung-tanggung, Karin." [ Suigetsu. ]

"Syukurin!" [ Karin. ]

Suigetsu tidak pernah tahu kalau Karin memiliki sisi yang galak dan menyeramkan namun, ia jadi lebih tahu banyak mengenai sifat Karin yang belum Suigetsu tahu. Sesampai nya di pintu pagar - rumah Karin. Karin menyentuh kedua pipi Suigetsu, dan berkata, "makanya jangan bodoh." Ekspresi wajah yang imut dan membuat suasana hati tenang sampai lupa dengan sikap mengerikan yang terjadi sebelumnya, Suigetsu berasa sedang melihat malaikat yang sangat cantik. 

"Sampai jumpa besok, hati-hati di jalan~" [ Karin. ]

"Iy-ya." [ Suigetsu. ]

Suigetsu baru sadar kalau yang, ia rasakan selama ini adalah perasaan cinta terhadap Karin. Mereka berdua mulai terbawa suasana ketika mata mereka saling bertemu. Adegan berciuman itu sampai jadi objek utama orang yang lewat. Mereka salah tingkah dan malu dengan perbuatan mereka sendiri. Mulai dari saat ini Karin mengerti kalau perasaan nya terhadap Sasuke bukan lah cinta namun, ia tidak menyangka kalau akan mencintai temannya sendiri yang biasa-biasa saja dan tidak memiliki daya tarik sama sekali namun Karin malah merasa tenang, ia tidak ingin Suigetsu seperti orang yang populer seperti Sasuke.

Mereka pada akhirnya sekolah di kampus yang sama dan mulai memikirkan masa depan. Seperti biasa Suigetsu direpotkan dengan rencananya Karin namun kali ini Suigetsu sangat mendukung karena rencana itu mengenai masa depan mereka berdua.

.

.

.

.

TAMAT

Author note - lagi pengen buat cerpen tapi bukan tokoh utama di anime Naruto kwkwkwkwwk

avataravatar