1 1.kekacauan di pagi hari

di kamar asrama al

lebih tepatnya kamar milik al dan noel.terlihat beberapa pemuda yang sedang masuk kedalam kamar asrama al.dua diantaranya dikenal jahil sejagat raya,sedangkan yang satunya hanya ikut-ikutan.Tapi parahnya,iya sedang membideo di kamar tersebut, katanya ingin di posting ke youtube.mereka bertiga di minta untuk membangun kan sang pemilik kamar asrama.

"Hay guys,kembali lagi bersama ait atau pemuda rertampang sedunia... kali ini, kita akan melihat kejahilan pagi ini, seperti biasa... orang yang sudah saya janjikan pada para raiders... yaitu adalah membangunkan ketua kami,siapa lagi kalau bukan 'alvero wisnu wardhana zainal arifin husin'... panjang banget ya namanya....iyo ikuti terus keseringan kami, jangan lupa sustertab and komen supaya kamu bisa menyajikan video terbaik untuk kalian"bisik ait pelan,namanya juga lagi video lalu di aplok deh ke youtube.

Sedangkan revan dan rafael sudah siap tempur, memasang kuda-keda masing-masing di pinggir tempat tidur sangat sahabat yang sudah di anggap kakak.al tidak sadar akan bahaya yang akan datang,iya masih setia dengan tidurnya.Sedangkan si kameramen senantiasa mereka di depan pintu.

pertarungan pertama di mulai oleh revan,karena tidak adil kalau main keroyokan.Sedangkan rafael,memberikan restu pada muridnya untuk mulai pertarungan.

"Terima kasih shanghai"ucap revan dramatis sembari membungkuk pada rafael.selayaknya seorang murid yang menghormati gurunya.Sedangkan rafael tersenyum memandang revan.

"sama-sama,shanghai akan mengdukummu"

"baik shanghai,muridmu ini akan menunjukkan pada dia,teknik-teknik yang telah di ajarkan shanghai"

revan pun kembali berdiri,menghadap pada targetnya.baiklah percobaan pertama, teknik dasar yang pernah rafael ajarkan padanya.

"al... bangun, boneka pikachu mu di robert nuel"tapi sepertinya tidak berhasil alias gagal total.karena si empuk hanya bergumam dan masih setia dengan alam mimpinya.

so sweet...

"shanghai"panggil rebana,sedangkan yang di panggil mengerti akan tujuan itu"lakukan lah"

"Sepertinya revan sedang meminta izin pada masternya guys...."bisik ait sembari mendekatkan kameranya pada instruksi guru murid itu.

baiklah,kembali pada revan"baik guru,terima kasih"

ucap revan membungkuk,kemudian melakukan aksinya.iya adalah anak yang pantang menyerah sebelum berhasil.Seperti saat ini... menarik-narik selimut al,memukul-miliknya dengan bantal, dan menggelitik tubuh al. Tapi sayang,tidak ada yang berhasil...

"hais... baiklah biarkan shanghai yang mencoba,karena ternyata ilmumu masih rendah"mendengar perintah gurunya,revan segera membungkuk"maaf shanghai"

Setelah itu revan pung mengundurkan diri,sedangkan rafael maju.iya turun tangan,karena melihat muridnya revan yang ilmu jahilnya masih rendah.

"gini nih, caranya engbauni al cepat, ampu, dan berkualitas.hehehe..."Sedangkan revan hanya memperhatikan sembari meanggu-anggu.

rafael kemudia mengeluarkan sebuah balong di saku celananya.tersenyum licik menatap benda tidak berdosa itu.Sedangkan kedua orang yang masih berada dalam kamar itu menatap prihatin pada si target.Tapi tidak ada yang menghentikannya,karena mereka juga tertarik akan sesuatu yang akan terjadi nanti.

kemudia rafael pun ulangi meniup balon itu tepat di dekat telinga sang sahabat.

berisi...

makin berisi...

makin besar....

sangat besar....

makan kuat...

makin besar...

makin besar...

makin BESAR...

DAN...

DUAAARRR...

suara letusan balon yang begitu meyeringa,apalagi pada telinga al.iya sampai terbangun dengan keadaan mata yang melotot dan tubuh tegak.jangan lupa dengan teriakannya yang membangunkan seluruh anak asrama, bahkan sampai di asrama siswi.

"HUWAAAAAAAAAAAAAAA...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Sedangkan tiga siswa yang sudah rapih, yang sekarang ada di depan pintu kamar asrama milik al.dua di antara mereka lansung berjongkok menutup telinga mereka.Tapi lebih mirip,melindungi diri dari reruntuhan.

rayhan dan nagisa yang berbeda di depan pintu itu seolah mengisolasi dirinya dari teriakan membahana itu.karena takut tuli katanya.sedangkan calvin yang ada di belakang mereka hanya terlihat kaget karena tidak ada persiapan.

"ray,itu tadi suara apa?"tanya nagisa polos,sepolos kaos putih, dan tampan yang ikut-ikutan polos.

"ya suara orang lah,masa kucing"jawab rayhan sabar,orang sabar cepet dapet jodohnya.

"kirain"angguhan nagisa.

"what?"tanya rayhan tidak mengerti apa artinya 'kirain'.

"Hehehe,tadi nagisa kira itu suara kucing kejepik pintu milik kamar sebelah?"jawab nagisa sembari terlihat malu-malu yang pastinya buat kaum adam dan hawa lupa bernafas.

'emangnya kenapa gisa,sampai kamu kira suara itu mirip kucing kejepit?'batin rayhan miris.

"kalau gitu,rayhan itu suara siapa? kok perasaan datang dari balik pintu ini?"tanya nagisa.

orang yang di tanya tidak menanggapi,dia hanya melirik pintu yang ada di depannya.sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi,tampah sadar keringat dingin mulai mengalir di pelipis nya.

'jangan-jangan mereka...'tampah buangan-buangan waktu lagi rayhan memberikan jus yang ada di genggaman pada calvin yang ada di belakangnya.sedangkan calvin yang masih linglung,menerima dengan bingung. segera pintu dibuka dengan kasar mempelihatkan sebuah pemandangan yang menakjubkan.

....

"MARI SINI KALIAN.....!!!"teriak al sambil mengejar tiga orang yang di yakini adalah tersangka.

"TIDAAAAAKKKK!!!!!!"ucap rafael dan revan kompak sembari berlari.

"Kenapa aku juga harus terlibat?"kata ait sembari ikut berlari bersama kedua temannya, dan tetap melanjutkan aktivitas merekamnya.

alhasil,terjadilah lomba maraton di dalam kamar.dengan rafael yang memimpin,di ikuti revan dan juga ait yang berlari sembari mengadakan kameranya ke belakang.dan di posisi terakhir,tapi tidak kalah cepat.

mereka berlari mengitari meja bundar yang memiliki beberapa buku tidak terpakai dengan obat nyamuk di dekatnya.mungki karena kehabisan obat nyamuk iletrik jadi terpaksa menggunakan yang di bakar.oke,lupakan.mereka berlari sekencang yang mereka bisa,dengan rayhan dan nagisa menjadi penonton.kemana calvin,jangan di tanya.entah bagaimana caranya iya sampai di kursi meja belajar milik al.setelah duduk,iya melipat kedua tangannya,merebahkan kepalanya, dan .... tidur.

oke lanjut...

kini di kamar yang memiliki meja tepat di tangannya masih tetap terjadi lomba maraton.tidak ada tanda-tanda mereka akan berhenti,mereka sepertinya mendadak punya banyak energi kalau menyangkut maraton bersama al.sebenarnya sih,di kejar.

"BERHENTI!!!!!!!"teriak membahana rayhan di samping nagisa, dan aktivitas mereka berhenti,dengan ke-4 orang yang ikut maraton berhenti terengah-engah. lalu calvin,jangan di tanya iya nggak bakalan terganggu.namanya juga 'putri salju' eh? maaf salah, maksudnya 'pangeran salju' lagi berjibernasi di kutuk utara lagi menunggu tunggu sang putri untuk menciumnya, dan mereka pun hidup bahagia selamanya.

tamat...

eh? lupakan...

oke kita lanjut ke cerita...

"kalian kenapa sih,ribut-ribut pagi-pagi gini?!" teriak rayhan tapi masih terbilang lembut,masih setia memegangi sapu,yang entah kapan berada di tengahnya.benar-benar tipikal cowok idaman kyu.

abaikan...

"gak tau ni nih al, bangun-bangun marah-marah enggak jelas.gila kali"aduh rafael yang di ikuti anggukan revan dan ait.

"enggak tahu apanya? jelas-jelas kalian yang mulai duluan!" ucap al membelah dirinya.

"Memangnya kenapa? coba jelaskan?"pinta rayhan lembut.

"gini nih..."rafael angkat bicara"tadi kami bangunin dia,tapi sudah banget,lalu pas udah bangun eh? Malah marah-marah"terang rafael tidak menjelaskan.tapi dapat angguan oleh dua tersangka lainya.

"gimana enggak marah coba! orang kalian banguninya secara tidak bermoral!"marah al.

"tidak bermoral?"tanya rayhan.

"ya iya lah, masa aku dibangunin pake balon.kalian tau sendiri kan benda itu adalah musuh terbesarku!!! kalian bertiga KEJAM"marah al,sembari menaikkan satu ongs suaranya di akhir kalimat.

"aisss...Kenapa juga aku ikut?"heran ait.

"kau juga sama!"Bentak al

"tapi ray-chan..."rengek ke tiganya,yang di balas tatapan tajam dari rayhan"rayhan aja!"

"maksudnya kita lakuin ini juga karena enggak ada yang menpan bangunin al kok"jelas revan yang jelas membuat mereka yang baru datang bingung,kecuali kedua tersangka yang bersamanya dan tidak lupa dengan calvin.Kenapa calvin di masukkan,jawabannya adalah karena iya sedang melakukan ritual mati surinya.eh,maksudnya bobo gantengannya.

"hah...?"

"Iya ray,tadi kita sudah mencoba hampir semua yang per...."ucap revan di potong oleh si korban."hampir ya?!"

mendengar ucapan dingin dan menyerahkan el membuat mereka bergidik ngeri.padahal tidak ada angin ataupun hujan, tapi entah kenapa mereka merasa ada di dalam kuburan.

'entah kenapa perasaanku tidak enak deh?'

'terkutuk lah ketidak pekaan mu itu revan'

'semoga revan selama....amin...'

'al kenapa,kejepik pintu kali'

lalu revan pun melanjutkan,tampah menyadari al yang sudah menelurkan aura hitam pekat dari tubuhnya."betul bro,dari gelitik lo,narik-narik selimut, dan nasi banyak lagi"

"MASIH BANYAK LAGI?! KATAKAN"kemarahan al sudah masuk stasiun lanjut,sebentar lagi.tinggal menunggu menik ke stasiun akhir.

"yes kawan,bahkan memasukkan sambal terasi buatan mbak nadia ke mulut lo.tapi enggak ada efeknya,lo tidur apa mati suri sih tadi?"

Tok

revan mendapatkan jitakan sayang dari sang sahabat sekaligus gurunya."awww... el sakit tau enggak"

rafael seolah memberikan isyarat pada manusia ember di sampingnya itu"jangan ngelanjutin ceritanya,peka dikit napa.lo enggak liat tuh,macam kumbang udah bangun setelah di jalangkung ngi'.kira-kira itulah isyarat rafael pada partnernya itu.seolah mengerti,revan pun melirik al dengan keringat dingin di dahinya.

'bagaimana ini? gue keceplosan.ini lagi bibir enggak bisa di ajak kompromi banget sih' batinnya miris akan dirinya sendiri.sesekali menatap al yang masih mengeluarkan aura gelap yang membunuh..lalu perlahan tapi pasti,menatap revan dengan tatapan yang mirip elang yang mengintai mansanya.

"ternyata begitu?!"

"hehehe...ma-maaf bro....tapi itu juga bukan sepenuhnya salah revan kok,rafael dan ait juga ikut kok"mohon revan terbata-bata.

"Hahaha?! enggak bisa gitu dong bri,disini gue juga korban.benarkah para raider"ucap ait tidak terima.

"Iya al,lagi pula...itu juga atas dasar perintah kay tu"ucap rafael merasa tidak bersalah.gawat,gebetan gue ikut terseret dalam hal ini.

rayhan yang mendengar itu langsung bergidik ngeri,pasalnya iya dapat tatapan tajam dari al yang dalam mode siap tempur.pasalnya,iya hanya memerintah mereka untuk membangun al.Tapi malah berakhir begini,yang sukses membuatnya merasa menyesal.

"aku takut ray-chan,sepertinya al sudah sangat marah"ucap nagisa membari bersembunyi di belakang rayhan.

"ssssstttt...tekanlah gisa"ucap rayhan menenangkan nagisa,padahal dirinya sendiri juga takut.

"i-itu... bu-bukan m-maksud ku...."

"yang jelas ray!"potong al pada rayhan yang terlihat gugup.

"ma-maksudnya...? AKU CUMAN SURUH MEREKA BANGUNIN LO AJA!! ENGGA ADA YANG MERINTIH MEREKA JAHIL karena..."teriak rayhan yang sukses membuat mereka tercengang.kemana rayhan yang mereka kenal.

"karena apa?!"bentak al refleks.

"karena lo tidur kayak mati suri aja,sulit ngebauninnya"bukan rayhan yang menjawab,melainkan rafael dan revan yang menjawab tampah dosa.tapi detik kemudian,mereka sadar akan apa yang mereka ucapkan.

'gue keceplosan LaGi'-revan

'mati gue'-rafael

pertama hening

kedua,aura yang tidak menyenangkan mulai terasa di dalam kamar itu.

ketiga... al....

''APAAA...??!!"teriak al"kalian memang harus di basmi ternyata?!"ucap nya,kemudian mulai bersiap-siaga untuk mulai maraton lagi.

"GYAAA....!!!"teriak para tersangka,kemudian kembali melanjutkan maraton mereka.mengelilingi meja bersegi,seolah enggak ada tempat lain.

"hay,kalian hentikan! jangan lari-lari?! hay kalian dengar tidak sih !!!!!"teriak rayhan tapi tidak di dihiraukan mereka,yang jelas,yang harus mereka ingat adalah.lari,di belakang ada singgah yang sedang mengamuk.

DUK

BRAK

itu adalah suara kue yang berbeda di dalam wajan di atas meja persegi itu.entah untuk apa si pemilik kamar membelinya,yang pasti mereka tidak boleh memakannya karena apa.yaitu adalah sudah semalaman kue itu di temanin obat nyamuk bakar.yang tidak sengaja revan senggol dan berhasil mengena wajah rayhan.padahal udah capek secara mental dan fisik,mala imbalannya ini.

"REVAN!!!"teriak rayhan marah.

"ma-maaf ray!"mohon revan sembari tetap berlari.

Puk

sebuah tepukan mendengar di bahu kirinya,pelakunya adalah nagisa yang dengan tatapan memenangkannya.

"ray-chan gak papa kan?"tanya nya dengan polos.sembari memberikan sapu tangan miliknya pada yang lebih membutuhkan.

"enggak ko nagisa"ucapnya menerima sapu tangan itu,setidaknya bisa menghapus krim di wajah rupawannya.

sedangkan yang lainnya,masih setia lomba maraton....

Duk

Brak

Bruk

kembali suara jatu terdengar,tapi kali ini adalah ulah ait dengan korbannya adalah kursinya.tapi...kursi itu tidak kosong,alias memiliki penghuni.penghuninya adalah putra salju atau yang terhormat calvin.alhasil,sih pangeran ikut jatuh dengan tidak elit.

"huwaaaaa.... pangeran,maaaaafffff hamba gek sengaja"ucap ait sembari merangkul kepala calvin"calvin bangun"

"ayola vin,bangun...lo belum dapet putri yang mau menberimu ciuman yang sesuai dialog,masa lansung sad end sih?!"kembali ait berucap sembari menggoyahkan tubuh calvin dengan khawatir.

lalu kenapa juga tidak ada yang peduli dengan kejadian naas yang dilakukan ait? itu karena al sibuk mengejar rafael dan revan,sedangkan nagisa sedang membantu rayhan.

"calvin...hiks..hiks..."ait memeluk tubuh yang sudah tergeletak tidak berdaya itu.dan mulai terisak karena saking khawatirnya, dan setelah dua menit kemudian.

"berisi!"ucap calvin yang ternyata.

"calvin!"melepaskan pelukannya"kau tadi mati suri? kau baik-baik saja kan? apa ada yang sakit? atau bla bla bla?"

"hais,kau berisik sekali it... hoaaaa"ait yang melihatnya sampai bingung,dengan calvin yang memilih melanjutkan tidurnya di tengah area lari maraton.

sedangkan al? rafael dan revan? mereka masih berlari mengelilingi meja persegi itu meskipun calvin dan ait yang menghalangi jalan.ya tinggal lompat aja mereka, dan...

Brak

satu orang sudah jatuh, dan itu adalah revan.

"revan!!!"teriak rafael panik melihat revan yang telah jatuh tidak elit karena menyenggol kaki calvin.

"SATU TUMBANG,TINGGAL DIRIMU RAFAEL"ucap al seram.

sedangkan rafael bergidik enri mendengar suara al yang di selimuti aura gelap.

'bagaimana ini....marilah aku....'batin rafael, tapi ada aura yang lebih kuat lebih tepatnya aura kemarahan yang berapi-api.

"ALVERO!"semuanya merinding mendengar suara berat dan dingin itu.ternyata aura itu berasal...

avataravatar