15 絢ちゃんはもう俺を気にしないか (Apakah Aya-chan Tidak Peduli Lagi Padaku?)

Hari ini Ayase ada di rumah. Sungguh suatu keberuntungan. Aku bisa bertemu dengannya. Aku langsung pergi kerumahnya dan mengajaknya pergi keluar. Aku memanggilnya, "Ayase!! Kau ada dirumah? Ayo kita bermain!!". Tentu saja ucapan "bermain" itu hanya sebuah candaan. Tidak lama kemudian dia keluar, tidak itu bukan dia. Itu Ayaka-san.

"eh, Seito-kun. Kamu ingin bertemu dengan Aya-chan, ya? Kamu pasti beruntung karena dia sekarang sedang ada dirumah. Aya-chan sedang ada dikamarnya, kamu masuk saja untuk menemuinya." Undang Ayaka-san dengan ramah. Dia sudah lebih dewasa rupanya. Dia tidak lagi berlari memelukku dan menggosokkan wajahnya ke wajahku.

"sebenarnya, aku ingin mengajaknya pergi keluar." Jelasku. "oh begitu, ya. Ya sudah aku panggilkan dulu, ya."

Ini sudah cukup lama. Sudah 10 menit. Biasanya Ayase tidak akan selama ini. Tapi kenapa sekarang dia lama sekali ya? Apa yang dia lakukan?

"Seito-kun, hai. Ada apa?" itu suara Ayase. Dia keluar menemuiku dengan tersenyum seperti biasa. Aku terlalu berpikir berlebihan. Ternyata tidak ada yang berubah ya.

"Aya-chan, ayo kita pergi keluar." Kataku mengajak Ayase keluar.

"baiklah, kamu ini tidak pernah berubah ya. Kerjamu hanya bermain saja." Katanya sambil tersenyum. "kita mau kemana?" dia bertanya, tapi aku tidak tahu harus kemana. Masa ke taman terus sih. Oh iya, itu dia. Aku punya ide,"bagaimana kalau kita ke kafe saja? Sudah lama kita tidak ke kafe bersama."

Kami pergi ke kafe, tentu saja bukan Maid Cafe tempat Kagura bekerja. Aku menghindari Trio Aneh itu. Saat sampai di Kafe, kami tidak mengobrol karena Ayase terus memainkan smartphonenya. Tadi saat di jalanpun dia juga memainkan smartphonenya. Aku sudah mengingatkannya kalau bermain ponsel saat berjalan itu berbahaya tapi tidak dipedulikan olehnya.

Dia biasanya tidak seperti ini. Dia sama sekali tidak menghiraukan diriku. Mungkin sebaiknya aku yang mulai berbicara dengannya, "Aya-chan, kau mau pesan apa?". Dia sama sekali tidak menjawabku. "Aya-chan." Aku memanggilnya lagi, dengan suara yang sedikit lebih keras.

"Iya, ada apa?".

"aku sudah memanggilmu dari tadi. Aku bertanya kau mau pesan apa?"

"oh, maaf. Aku pesan Capuccino*." Ya ampun, aku sudah memanggilnya dari tadi tapi baru di respon sekarang.

Sudah cukup lama kami hanya diam saja. Ayase masih asyik dengan smartphonenya. Beberapa kali aku berbicara dengannya tapi dia hanya menjawab singkat ataupun beberapa kali tidak menghiraukannya. Sampai beberapa waktu kemudian,"Seito-kun." Dia memanggilku. Bagus, sekarang dia memperhatikan diriku. "Maaf, aku ada urusan mendadak. Aku harus pergi sekarang." dia sudah mau pergi? Padahal baru juga sebentar. "kau mau kemana, Aya-chan?" tanyaku. Dia hanya menjawab dengan singkat, "urusan pekerjaan, sampai jumpa ya." Dan dia pergi.

Padahal masih banyak yang ingin aku bicarakan dengannya. Tapi, dia sudah pergi dan juga dari tadi dia tidak menghiraukanku sama sekali. Apakah dia... sudah tidak peduli padaku?

*Capuccino: kopi khas Italia yang dibuat dari expresso dan susu.

avataravatar
Next chapter