19 初めて (pertemuan pertama)

Saat itu waktu pertemuan pertama kami, saat aku berusia 7 tahun, di hari yang sama, di pohon sakura ini, aku bertemu dengannya untuk pertama kali. Aku sedang memanjat pohon sakura itu untuk mengembalikan seekor anak burung yang jatuh dari sarangnya. Dia berada tepat dibawah pohon itu dan dia menyuruhku untuk turun,"heii, kamu sedang apa? Jangan memanjat pohon, nanti kamu bisa jatuh. Ayo cepat turun." Aku tidak begitu mempedulikan dirinya dan aku punya sebabnya. Pertama, aku tidak mengenalnya sama sekali. Kedua, aku tidak tahu kalau dia mencemaskan diriku. Lagipula aku berpikir untuk apa dia mencemaskan diriku, kami bahkan tidak saling mengenal. Dan ketiga, aku sedang fokus untuk mengembalikan anak burung itu.

"Aku sedang mengembalikan anak burung ini, jika tidak nanti induknya bisa khawatir karena anaknya hilang." Jelasku kepadanya. Bukannya pergi dia masih diam disitu dan mengkhawatirkan diriku, "kamu ternyata anak yang baik, ya. Tapi itu berbahaya. bagaimana kalau kamu jatuh dan terluka nanti?". Aku masih tetap tidak mempedulikannya dan hanya berkata,"sudahlah, tidak usah mempedulikan diriku. Aku ini sama sekal tidak mengenalmu dan aku yakin kau juga begitu. Sudahlah jangan cerewet, nanti aku bisa gagal fokus dan jatoh beneran." Aku melanjutkan langkahku menuju sarang burung itu.

Tiba-tiba dia menjadi semakin panik dan berteriak padaku,"TUNGGU, JANGAN KESITU!!! JANGAN MENGINJAKNYA, DAHANNYA RAPUH!!!". Tapi sudah terlambat, dahannya patah dan aku terjatuh dari atas pohon. Aku benar-benar malu, aku menangis dengan keras. Ayase berusaha untuk menolongku dengan memanggil Ayaka-san, kakaknya dan saat Ayaka-san datang dia mengobati lukaku dan dia menggendongku di punggungnya. Aya-chan dan Ayaka-san berusaha menenangkan diriku, "sudah jangan menangis lagi ya, kamu benar-benar anak yang hebat. Kamu berani melakukan tindakan berbahaya itu." Puji Ayaka-san. "Onee-chan, kenapa tidak menasihatinya? Itu berbahaya loh. Kamu bisa terluka parah jika tidak beruntung. Jangan lakukan lagi, ya." Aya-chan benar-benar imut saat memarahi diriku. "sudahlah Aya-chan, lagipula dia ini anak yang baik. Dia berani mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan anak burung itu." Ayaka-san masih memuji diriku. "Onee-chan, aku rasa mempertaruhkan nyawa itu terlalu berlebihan." Balas Aya-chan.

"oiya, namaku Ayase, Ayumu Ayase. Dan ini kakakku, namanya Ayaka. Mulai sekarang kita berteman, ya." Dan itulah awal persahabatan kami. Kami sering bertemu dan karena itu aku mengetahui bahwa dia satu SD denganku dan rumahnya juga dekat denganku.

Semakin sering kami bertemu, semakin kami saling mengenal. Aku juga mengidolakan Ayaka-san saat itu karena dia sangat kuat dan baik hati. Meski dia kuat dia bukan orang yang tomboy, kasar, dan suka cari masalah. Sifatnya sangat bertolak belakang dengan kekuatannya. Ayaka-san sama seperti Aya-chan, dia sangat baik, ramah, dan penyayang. Dia juga suka benda-benda imut dan karena itu dia juga menyukaiku karena baginya aku ini imut. Karena sifatnya itu banyak yang mengira dia seperti gadis lemah lainnya dan ada juga orang yang mengganggunya. Salah satu sifatnya yang membuatku kagum adalah caranya menghadapi orang-orang seperti itu. Dia menghadapi mereka dengan tenang dan tanpa rasa takut, namun tetap bersikap ramah dan baik. Jika memang harus dia juga akan membela dirinya menggunakan kemampuan Aikido*-nya sehingga tidak melukai lawannya sedikitpun. Dia juga mengajariku dan Aya-chan Aikido.

Saat kecil, aku memang sering menangis dan Ayase yang selalu menghiburku dan menenangkan diriku. Setiap aku menangis, dia selalu tersenyum dan mengelus kepalaku serta mengatakan, "tidak apa-apa, tenang saja, ya. Aku akan selalu menjagamu, jadi jangan menangis lagi, ya." Itulah yang membuatku senang dan menyukai dirinya. Suatu saat aku tidak ingin takut ataupun menangis lagi. Aku juga ingin menjadi lebih kuat dan gantian melindungi Aya-chan yang selalu melindungi diriku. Aku tidak ingin selalu dilindungi olehnya karena aku laki-laki. Dan itulah kisah bagaimana aku dan Aya-chan saling mengenal. Dari ketidakberuntunganku yang membawaku ke dunia baru yang disebut persahabatan dan sekarang, aku merasakan sesuatu yang baru lagi. Perasaan yang lebih dari sekedar perasaan suka yang biasa, melainkan perasaan suka yang baru dan lebih indah yang disebut "jatuh cinta".

*Aikido: beladiri Jepang. Beladiri ini menggunakan teknik melingkar dan nyaris tidak menggunakan tenaga untuk melumpuhkan lawan. Kata Aikido merupakan gabungan dari fonem Ai, Ki, dan Do. Ai artinya Harmoni, Ki artinya Jiwa, dan Do berarti Jalan atau Cara.

avataravatar