6 BAB 1.CHAPTER 1.5 『RAS ELF』

[12 Tahun yang lalu]

"Apa kau harus pergi sekarang?"

"Maaf kan aku Sayangku, Tapi kumohon, Jaga Link!

Suatu hari nanti, Jika Link berumur 18 Tahun, Aku akan datang menjemput nya"

"Bagaimana denganku?

Apa Kalian akan meninggalkan ku sendirian di Dunia ini?"

"Tentu saja tidak!

Ketika Link sudah mengetahui kebenaran dari Takdir nya, Aku pasti akan menjeputmu dan membawa mu pulang"

"Kami akan menunggumu!

Apapun yang terjadi, Kumohon tepati Janji mu!"

"Ok!

Kalau begitu, Aku pergi dulu!

Sampai Jumpa"

"Selamat Jalan Sayangku

Ayo, Berangkat!"

"Siap Tuan!

Nyonya Liqand, Saya pamit, Titip salam untuk Tuan Link"

***********

3 hari berlalu sejak insiden kematian Linda, Pada akhirnya, Linda di anggab tewas, Meskipun tidak di temukan satu pun bukti kematiannya, Pihak kerajaan memutuskan untuk menghentikan pencarian, Sejak hari itu, Aku merasa tidak berguna sama sekali, Bahkan setelah berada di Dunia lain, Aku merasa hidupku masih tidak berguna, Karena itu aku memutuskan untuk jadi lebih kuat lagi, Aku mulai berlatih tanpa henti, Di bawah bimbingan Kapten militer kerajaan, Aku di latih tentang tehnik bepedang.

"Tuan Link!

Istirahat sebentar!" Ujar Kapten Marino yang sedang melatihku

"Sedikit lagi!

Kumohon, Aku tidak punya waktu untuk bersantai!"

"Bagus!

Aku suka tekad mu!

Tapi...

Tubuh manusia juga tidak bisa di paksakan, Kita butuh istirahat untuk memulihkan tubuh dan untuk kesehatan"

"Hufftt...Kalau begitu, Kapten istirahat saja duluan, Sedikit lagi, Aku ingin berlatih sedikit lagi" Sambil mengayunkan pedang kearah boneka target.

"Jangan terlalu memaksakan diri, Ok?

Tubuh mu juga butuh istirahat"

"SIAP!"

Siang ini terasa nyaman, Di halaman kerajaan, Aku berlatih tanpa henti sejak Aku menerima kematian Linda, Meskipun kami baru saja kenalan dan tidak dekat, Tapi, Sesaat di dalam dungeon, Aku merasa sudah mengenalnya sejak lama, Itu lah mengapa hatiku sangat sakit saat mendegar kematian Linda, Meskipun begitu aku tidak bisa terus-menerusan depresi karena, Aku yakin, Linda berharap kepadaku untuk menjadi kuat, maka dari itu, Untuk sementara waktu, Aku berhenti mengambil Quest di Guild, Dan memulai latihan rutin tanpa Mana.

"Tuan Link!

Makan Siang anda sudah siap!" Ujar Vina menghampiriku.

"Oh Vina, Tunggu sebentar, Satu serangan lagi" Jawabku Sambil meragakan gerakan tambahan yang ku pelajari dari Kapten Marino.

"Tarik nafas panjang, Alirkan seluruh tenaga kearah Kaki kanan..." Gumamku memasang kuda-kuda seorang Samurai.

"Hmmm...?" Vina terlihat sedikit tertarik dengan kuda-kudaku, Dan mulai mengamati gerakanku. Wajar saja jika dia terlihat penasaran dengan gaya samurai yang ku peragakan, Sebab di dunia ini tidak ada Samurai.

"Yosh!

Sekarang" Teriakku sembari berlari dan mengayunkan pedang kearah target dengan kecepatan penuh yang berasal dari kaki kanan. Boneka target terbelah menjadi dua.

"Whoaaa...." Kaget Vina karena gerakan ku.

"Hufftt...

Bagaimana menurut mu Vin?" Tanya ku setelah mengatur nafas.

"Cepat sekali, Dan juga, Gerakan tuan mirip dengan gaya berpedang Ras Elf.

"Hmmm...??

Elf?

"Iya, Gerakan tadi sangat mirip dengan gerakan mereka tuan!

Dari mana anda mempelajarinya?"

"Serius?

Jadi Ras Elf menggunakan gaya berpedang Samurai yah?

Tadi itu, Gerakan seorang Samurai dari dunia ku"

"Samurai?

Apa mereka Ras terntu dari Dunia tuan?"

"Tidak...Tidak..., Samurai itu julukan untuk mereka yang bertarung menggunakan Katana!"

"Katana?"

"Aaa...Kau pasti tidak mengerti, Lain kali ku ceritakan!

Sebelum itu, bisa kah kau menceritakan tentang ras Elf yang menggunakan gaya bertarung Samurai?"

"Ras Elf yah!

Lebih tepatnya, Ras Dark Elf yang menggunakannya"

Mendengar cerita Vina tentang Ras Elf, Ternyata di Dunia ini Elf terbagi berbagai macam Suku, Dragon Elf, Dark Elf dan Fairy Elf, Ketika suku ini memiliki kebudayaan dan cara hidup yang berbeda-beda, Tapi meskipun begitu, Ketiga suku di pimpin oleh satu orang dalam satu kerajaan, Dan yang memimpin mereka saat ini dari suku Dragon Elf, Elf yang bisa hidup berdampingan dengan Naga, mereka selalu menggunakan Naga dalam segala hal, bahkan bisa berubah menjadi Naga, Selain itu, Konon, Dahulu kala pemimpin pertama Ras Elf dari suku Dark Elf, Pernah menjelajahi Dunia lain, Dari situlah tehnik Heaven's Slash berasal, Mereka meniru gerakan bertarung dari dunia itu dan menpraktekan di militer mereka, Hingga saat ini, Gerakan itu menjadi milik mereka atas persetujuan dari Dewa, Tapi, Gerakan itu hanya bisa di kuasai oleh Ras Dark Elf, Dengan alasan, Perwakilan merekalah yang menciptakan gerakan itu, dan tidak sembarang orang yang bisa menggunakannya, Selain itu, Gerakan Heaven's Slash punya pola latihan yang berbeda hingga tidak sembarang orang yang bisa menguasainya. Semua itu terjadi 400 Tahun yang lalu, Sampai saat ini, Gerakan Heaven's Slash di jadikan gerakan turun temurun bagi suku Dark Elf.

Hal itu, membuatku terfikir, Dunia yang mereka datangi tidak salah lagi Duniaku, Dan pasti, Negara tempat mereka terdampar di negara Jepang, Negara yang sangat makmur dan memiliki perkembangan yang sangat hebat dalam beberapa tahun terakhir, Sangat berbeda dengan negaraku di Indonesia.

"Vina!

Sepertinya, Aku ingin menemui salah satu dari Ras Elf!" Ucap ku setelah mendegar cerita Vina.

"Ingin menemui mereka?

Tapi, Kenapa Tuan?"

"Aku punya banyak pertanyaan untuk mereka, Seputar cerita tadi!"

"Tapi untuk apa tuan?"

"Selain cara mereka pergi ke Duniaku, Aku juga ingin mendengar langsung dari mereka tentang cerita tadi" Setelah mendengar cerita Vina tadi, Aku sangat ingin bertanya langsung ke mereka, Bagaimana cara mereka bisa berpindah Dunia dengan mudah, Selain itu, Aku juga ingin menanyakan beberapa pertanyaan tentang dunia ini, Karena mereka sudah pasti mengetahuinya, Sebab Ras Elf memiliki umur yang sangat panjang, Pasti pemimpin mereka masih hidup, Tapi bukan hanya itu, Aku juga sekaligus ingin berguru ke mereka tentang cara bertarung mereka.

"Begitu yah...

Jika begitu anda cuman harus pergi ke Kerajaan Dragon Elf?"

"Iya!

Aku ingin menemui pemimpin mereka dan langsung menanyai tentang ceritamu tadi"

"Baiklah, Karena itu keinginan Tuan!

Aku akan ikut bersama Tuan" Vina hanya menyetujui keinginan ku begitu saja dengan wajah gembira.

"Hehe...Terima Kasih"

*****

Setelah berbincang panjang dengan Raja, Aku di izinkan untuk pergi dengan alasan, Aku ingin berguru dengan mereka, Tentu saja aku tidak memberitahu mereka tujuan utama ku, Sebab, Raja saja tidak ingin memberitahu kami tentang sihir berpindah Dunia, Maka dari itu aku tidak memberitahunya, Di temani Vina, Kami berangkat pagi dengan perbekalan yang di sediakan kerajaan, Sebelum berangkat, Kami mampir ke makam Linda, Meskipun terasa sangat sakit, Tapi rasa sakit ini tidak wajar, Kami bahkan baru bertemu, Belum sempat akrab, Tapi hatiku sangat sakit, entah perasaan sakit ini murni atau tidak.

"Kau yakin tidak ingin kami ikut?" Tanya Rio dengan nada cemas.

"Iyap, Aku tidak ingin menghalangi proses perkembangan kalian, Makanya aku juga ingin berkembang dan saat waktunya sudah tiba, Aku ingin berpetualang bersama kalian!" Jawab ku sekaligus untuk menghibur mereka.

"Tapi, Kumohon Link!

Berhati-hatilah, Kami tidak ingin kehilangan mu" Ujar Eva yang sama khawatir dengan Rio.

"Tenang saja!

Vina ada di sampingku, Selain itu, Aku sudah berlatih dengan Kapten Marino!

Aku pasti akan kembali dengan selamat"

"Vina!

Jaga baik-baik adik kecil kami, Ok?

Meskipun merepotkan, Kumohon tetap lah di sampingnya" Rio memegang tangan Vina, dengan penuh harapan.

"Serahkan pada ku Tuan Rio!

Aku pasti akan melindungi Tuan Link, Bahkan jika nyawaku taruhannya" Dengan senyuman manisnya, Vina menjawab dengan sangat baik, Tidak ku sangkah mereka akan cepat akrab.

"Kalau begitu kami pergi dulu!

Sampai Jumpa!"

Dengan perpisahan seperti ini, Rasanya Aku akan merindukan mereka, Kami berpisah di depan pintu gerbang kota dan menuju Utara di mana Kerajaan Dragon Elf berada, Dengan cepat kami menghilang di antara cakrawala padang tandus, Sedangkan Rio dan Eva masih melambaikan tangan kearah kami, Dengan kecepatan kuda, Kami bisa sampai dalam waktu 4 hari perjalanan jika tanpa hambatan.

"Tuan?"

"Iya?

Ada apa?"

"Kenapa Tuan sangat ingin mengetahui sihir berpindah Dimensi?

Dan cerita tentang Ras Elf? Tanya Vina dengan nada serius sambil menunggangi Kuda, Kami berbincang sepanjang perjalanan tentang kerajaan.

"Vina!

Jika Aku bilang begini, AKU CURIGA DENGAN KERAJAAN, Apa yang kau fikir?"

"Apa yang kufikir?

Sudah pasti Kerajaan itu jahat"

"Benar sekali!

Karena sejak kami datang ke Dunia ini, Raja tidak ingin kami mengetahui tentang sihir berpindah Dimensi, Selain itu, Raja tidak ingin kami mendekati Negara Ferdelia kecuali saat berperang nanti, Jadi, Aku sedikit berfikir, Apa yang di sembunyi kan Raja kepada kami?

Selain itu, Kami di larang untuk mencari tau tentang sejarah Dunia ini (Enternal World)"

"Jadi maksud Tuan,

Ada yang tidak beres dengan kerajaan?"

"Ini masih Opini!

Makanya Aku ingin mencari tau sendiri tanpa melibatkan Kerajaan"

"Begitu yah, Sekarang Saya paham Tuan

Tapi, Aku ingin tau, Apa yang Tuan bicarakan bersama Raja sampai berjam-jam?"

"Tidak banyak kok!

Selain yang tadi ku bicarakan, Raja cuman memerintahkan ku untuk langsung membunuh mereka yang berasal dari Negara Ferdelia jika bertemu di jalan"

"Hmmm...?

Apa anda menyetujui nya?"

"Tentu saja tidak!

Tapi Aku bilang akan melakukannya, Aku berbohong untuk melakukannya, Selain itu, Aneh rasanya membunuh tanpa alasan yang jelas, Bisa saja mereka hanya pedagang atau orang yang baik dari Negera Ferdelia"

"Hihi...Benar sekali!

Mana mungkin Tuan sejahat itu, Tuan itu orang yang sangat baik"

"Hehehe...Terima Kasih"

Tidak terasa, Kami sudah menempuh perjalanan selama 1 jam, Dengan begini kami sudah sejauh 1 Kilometer dari kerajaan Chess Glory, Sembari berbincang, Sekali-kali kami juga hanya terdiam membisu dalam perjalanan karena kehabisan bahan perbincangan.

Angin yang sangat deras, Pasir berterbangan kesana kemari, Sejauh mata memandang, Hanya padang tandus yang kami lihat, Sangat jarang menemukan pohon di kondisi ini, Panas mulai menyengat kami, Bahkan kuda kami sudah mulai kelahan, Kami harus cepat mencari tempat berteduh dan beristirahat, Mengingat matahari sudah mulai terbenam.

"Huaaa...Akhirnya kita sudah memasukin hutan, Setelah melakukan perjalanan berjam-jam, Aku sangat ingin bersantai di bawah pepohonan" Keluh ku setelah memasuki hutan dan segerah beristirahat.

"Tapi Tuan!

Kita tidak bisa bersantai-santai" Ucap Vina sembari mengawasi sekitar.

"Hmm...?

Memangnya kenapa?"

"Hutan akan sangat berbahaya di malam hari, Sangat berbahaya jika kita lengah sedikit saja" Ujar Vina yang sangat waspada.

"Ah...Benar juga, Aku sampai lupa hal itu!"

"Tenang saja Tuan, Insting hewan ku sudah bangkit, Serahkan kepadaku untuk hal ini"

"Baiklah!

Aku juga akan waspada!"

Pepohonan mulai menari-nari di tiup angin, Serangga sekitar mulai berpaduan suara dengan sangat kompak, Dengan api unggu sederhana kami, Istirahat di saat seperti sangat lah sulit, Seperti yang di katakan Vina, Bisa saja kami akan di terjang saat kami sedang istirahat, Jadi kami memutuskan bergantian.

"Anu...Vina!?"

"Ada apa Tuan?" Jawab spontannya dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Apa yang kau tau tentang Negara Ferdelia?"

"Hmm...?

Kenapa anda mempertanyakan itu?"

"Aku hanya penasaran dengan Negara itu"

"Begitu yah!

Dari yang ku tau, Negara Ferdelia sangat lah makmur, Di sana, Semua ras hidup berdampingan, Mulai dari Majin sampai Ajin, Bahkan di Negara itu di larang untuk saling memperbudak, Bagi mereka yang melakukan perbudakan, Akan di tahan dan di kenakan denda atas Peraturan dari kerajaan"

"Benarkah?

Lalu, Kenapa Kerajaan Chess malah melakukan sebaliknya?"

"Karena itu lah mereka berperang, Perang antar dua kubu ini sudah terjadi selama 200 tahun lebih, Karena Raja dari negara Ferdelia sangat menantang penindasan dan kekerasan, Mereka tidak menyetujui jika hal itu menjadi umum di masyarakat, Tapi Kerajaan Chess malah berfikir sebalik nya, Hasilnya mereka saling bertantangan dan berperang satu sama lain, Dan pada akhirnya, Peperangan terakhir, Di menangkan negara Ferdelia karena kembalinya Raja baru mereka"

"Heee...Jadi, Artinya Negara Ferdelia itu adalah Negara yang baik?" Kaget ku karena mendengar cerita Vina, Seperti nya, Kami memihak wilayah jahat.

"Begitulah Tuan!

Dulu saat Saya belum jadi budak, Dan masih tinggal di Desa dengan damai, Saya bahkan sempat bercita-cita untuk tinggal di sana!

Sampai Desa kami di serang oleh beberapa Bandit dan di jadikan budak" Balas Vina, Mendengar itu dengan mata putih yang terkena sinar bulan membuatnya terlihat menjadi warna silver, Tapi tetap membuatku sangat muak dengan kenyataan Dunia ini.

"Be...Begitu yah!

Maaf, Karena membuat mu mengingat kenangan pahit" Aku merasa sangat tidak nyaman karena bertanya.

"Tidak apa-apa Tuan!

Lagi pula, Sekarang Saya sudah sangat bahagia karena berada di sisi anda"

"Hmmm...

Terima kasih Vin!

Karena mau menemaniku" Membalas dengan senyuman mungkin terlihat jahat untuknya, Tapi hanya ini yang bisa ku lakukan agar tidak membuatnya sedih.

Setelah itu, Suasana menjadi sangat hening, Rasanya sangat canggung untuk meneruskan pembicaraan, Tapi, Aku sangat ingin melanjutkan pembicaraan ini. Melihat matanya berkilau silver, Membuat ku merasa bersalah.

"A...Anu, Tuan Link!"

"A...Ada apa?"

"Kenapa Anda sangat ingin membantu kerajaan Chess?"

"Hmm...?

Bukannya sudah jelas!

Karena merekalah yang memanggil ku ke Dunia ini"

"Memanggil Tuan?

Maksud Tuan, Merekalah yang memanggil Tuan dengan sihir Summon?"

"Iya!

Bukannya itu sudah jelas?"

"Tapi Tuan!

Bukannya sihir Summon itu sihir kuno?"

"Hmm..?

Maksudmu?" Mendengar kata sihir Kuno, membuatku merasa penasaran.

"Sihir Kuno seperti itu hanya bisa di lakukan jika semua Ras bersatu, Dengan kata lain, seluruh Ras harus bersatu untuk menggunakan sihir kuno"

"A...Apa?

Jadi maksudmu, Kerajaan Chess bekerja sama dengan Ras lain untuk melakukannya?" Kaget ku setelah mendengarnya, Sekarang, Perasaan curiga ku lebih besar lagi.

"Bukan itu maksudku Tuan!

Tapi, Bagaimana bisa kerajaan Chess melakukannya jika mereka saja tidak bisa bekerja sama dengan Ras lain, Terutama Ras Ajin seperti kami!"

"Aaaa...Be...Benar juga, Kenapa Aku tidak berfikir demikian?

La...Lalu, Jika bukan merekalah yang memanggil kami kesini, Lalu siapa?"

"Entah lah Tuan, Tapi, Tuan bilang, Kerajaan Chess lah yang melakukannya, Itu hanya terdengar mustahil bagi kami"

Sihir kuno, Adalah sihir yang di anugrahi dari para Dewa, Dahulu kala para Dewa memberikan keberkahan kepada seluruh Ras untuk hak melakukan sihir, Akan tetapi, Seiring perkembangan zaman, Sihir mulai berkembang, Dan 1000 tahun yang lalu, Sihir kuno akhirnya tercipta karena seluruh Ras bersatu, Untuk melaksanakan sihir kuno, Di butuhkan berbagai macam mana dari seluruh Ras, Akan tetapi, Dalam kasus ini, Sangat membuatku kebingungan, Seperti yang di katakan Vina, Kerajaan Chess tidak mungkin bekerja sama dengan Ras lain, Terutama Ras Ajin, Yang sudah menjadi Ras perbudakan di kerajaan Chess dari dulu, Tidak mungkin ada Ajin yang ingin bekerja sama dengan mereka, Tapi jika itu benar, Maka, Kerajaan menyembunyikan sesuatu yang sangat penting dari kami. Itulah yang kufikir setelah mendengar cerita Vina, Tapi, Untuk saat ini, Aku tidak perlu memikirnya, Yang terpenting saat ini, Bertemu dengan Ras Elf, Dan menggali informasih sebanyak mungkin tentang Dunia ini.

"Vin!

Tidur lah duluan, Biar Aku yang berjaga!"

"Tapi Tuan!"

"Tidak apa-apa!

Aku akan membangunkan mu jika sudah waktunya untuk berganti berjaga"

"Baiklah kalau begitu Tuan

Kumohon jangan memaksakan diri Tuan"

"Ok"

Keheningan mulai menyapa lagi, Dinginnya angin malam membuatku sedikit merinding, Setelah mendengar cerita tadi, Aku tidak bisa berhenti memikirkannya, Apa tujuan sebenarnya kerajaan Chess?, Jika mereka bisa bekerja sama dengan seluruh Ras, Bukankah itu bisa membuat mereka menang di perang sebelumnya, Lalu, Untuk apa kami di panggil kemari?, Padahal 1 bulan yang lalu, Aku masih berada di kamar bermain game dan menonton Anime, Tapi sampai detik ini Aku tidak menyangkah akan semua ini, Ini semua berawal dari mimpi aneh itu. "Haaa...Mimpi aneh?, Aneh?" Itu dia!, Mimpi aneh yang menghubungkan ku dengan Dunia ini, Jika aku memikir kannya dengan seksama, Mimpi itu lah yang menjadi kunci semua ini, Terakhir kali Aku memimpikannya saat kematian Linda, Tapi Aku tidak terlalu memikirkannya karena fokus dengan tujuanku.

"KYAAaaaaaa..." Teriakan dari dalam hutan tiba-tiba terdengar, Membuatku kaget sampai membuat Vina terbangun.

"Ada apa Tuan?" Kaget Vina yang terbangun dari tidurnya

"Entahlah, Teriakan itu berasal dari dalam Hutan!"

"Jadi itu bukan suara Tuan, Lalu siapa?"

"Akan lebih mudah mengetahui jika kita mendatanginya!

Sepertinya seseorang sedang dalam bahaya!" Dari suaranya, Sudah sangat jelas itu teriakan kesakitan

"Tuan?

Apa yang harus kita lakukan?"

"Sudah jelas bukan!

Menyelamatkannya!"

"KYAAAAAaaaaaaa..." Teriakan itu terdengar lagi, Seperti yang ku duga, Sumber suara ini berasal dari seorang gadis, Dari suaranya, Sudah pasti dia seorang Gadis.

"Tuan!

Sebelah sini" Ujar Vina menunjuk jalan setapak. Dari kejauhan terlihat seorang gadis di kelilingi Hewan Magis(Hewan pengguna sihir), Meski tidak terlalu jelas terlihat karena malam, Aku sangat yakin itu adalah serigala berkepala tiga.

"Cerberus?" Kagetku setelah melihat wujud mereka.

"Tidak salah lagi Tuan!

Itu bukan serigala, Itu Cerberus, Anjing berkepala tiga"

"Oooo...Kalau begitu, Vina!

Habisi mereka!" Tegas ku.

"Serahkan padaku!"

Dengan gerakan cepat, Vina melompat kearah Cerberus itu dengan gerakan cepat nya, Cerberus itu terlihat sangat ketakutan dan segerah meninggalkan kami, Sedangkan itu, Gadis cilik berdada rata terlihat sangat ketakutan di bawa tebing.

"A...Apa kau tidak apa-Apa?"

Dia tidak menjawab pernyataanku, Yang di lakukan hanya gemetaran ketakutan di bawah tebing.

"Aa..Anuu...Apa Anda baik-baik saja?"

Vina mengulai pertanyaanku dan mendekati gadis itu, Gadis itu terlihat sangat ketakutan, Bahkan dia masih gemetaran.

"Si...Siapa kalian?

Apa kalian ingin membunuh ku juga?"

"Membunuh?"

Aku sempat kaget dengan ucapannya, Sepertinya dia korban kejahatan, Aku bisa tau dari matanya.

"Tidak...Tidak...Jika kami ingin membunuh mu, Untuk apa kami menyelamatkan mu?"

"Menyelamatkan ku?

Jadi kalian menyelamatkanku?"

Dengan Mata besar nya berwarna biru langit yang terpantul cahaya bulan, Nampaknya dia tidak mempercayai kami.

"Huuuhhh...Apa tadi itu tidak cukup membuktikannya?"

"Ah...Maafkan Saya, Saya fikir anda salah satu anggota perampok tadi"

Seperti yang kuduga, Dia pasti korban dari kejahatan, Di lihat dari kondisinya, Di terluka cukup parah di kaki kananya, Bahkan sudah tidak mampu lagi untuk berdiri. Gadis itu terkapar lemah di tanah, Dengan Rambut biru panjang yang menjulang menutupi bahunya, Gadis ini sangat lemah, Bahkan cara berbicara terdengar sangat ketakutan.

"Tidak apa-apa, Sekarang kau aman!

Jadi apa yang terjadi?"

Untuk menggali informasih, Aku butuh identitasny dan penyebab dia di kejar cerberus, Aku bukannya berfikir buruk, Jangan sampai ini perangkap untuk kami. Maka dari itu Aku berperilaku tegas kepadanya.

"Tuan Link!

Yang lebih penting, Kita harus mengobati luka nya dulu!"

Vina memasang wajah cemberut menatap ku, Kufikir mungkin dia bisa berbicara dengan Gadis itu, Itu karena mereka sesama perempuan.

"Baiklah, ku serahkan padamu!

Pertama-tama, kita kembali dulu"

"Kau dengarkan?

Tuan Link itu sangat baik, Jadi tidak usah takut, Kami ini orang baik!"

Vina memasnag wajah ramah ke Gadis itu, Sepertinya mereka bisa akrab ku, Kalau dugaan ku benar. Setelah itu, Vina menggendongnya dan akhirnya kami kembali ke tempat kami berlabu tadi.

**********

"Jadi?

Apa yang terjadi padamu?"

"Aa...Aku..."

Suara lembutnya terdengar ketakutan karena nada bicaraku seperti mengancam.

"Tuan Link!

Jangan berbicara seakan anda ingin mengambil nyawa!

Dia masih anak-anak!"

"Oo..Oh..Maaf!

Kufikir kita harus berhati-hati"

"Jadi, Siapa namamu?"

Dengan Nada lembut, Vina bertanya dengan sangat sopan, Karena mereka sesama perempuan, Mereka bisa berbincang dengan mudah.

"Aku...Kabur dari perampok yang menyerang rumah kami"

"Kabur?

Perampok?"

"Iya, Di seberang hutan ini, Terdapat Kerajaan Dragon Elf, Dan rumah kami berada di luar kerajaan, Karena penjaga tidak berpatroli di luar tembok, Para perampok menyerang rumah kami, Demi menyelamatkan ku, Ayah ku mengulur waktu mereka agar aku bisa kabur ke dalam hutan, Tapi tidak ku sangkah akan bertemu dengan Monster Cerberus, Lalu...Lalu..."

Dia berhenti berbicara dan mulai menangis, Dari yang ku dengar, Rumah mereka di rampok dan keluarga nya sedang dalam bahaya, Karena itu lah dia melarikan diri dan masuk ke hutan agar para perampok itu tidak mengejar, Tapi malah bertemu dengan monster cerberus.

"Pasti sangat berat buatmu!

Tenang saja, Sekarang kau sudah aman"

Vina mencairkan suasana dan memeluk gadis itu, Aku hanya berdiam di belakang Vina melihat betapa malang nya Gadis ini.

"Untuk sekarang, Beristirahat lah dulu, Kami akan melindungi mu, Dan setelah mengantarmu kembali ke rumah mu, Kita akan berpisah"

"Mengantarku kembali?

Tapi para perampok itu mungkin masih ada di sana!"

"Tenang saja, Kami akan membantu!"

Kupasang senyum paksa agar dia merasa nyaman dengan kami.

"Ja...Jadi...Siapa namamu?"

Tidak ku sangkah akan seberat itu menanyakan nama gadis yang pertama kali ku temui, Padahal ketika berbicara dengan Vina, Aku tidak gugup sama sekali.

"Elena!

Maaf terlambat memperkenalkan diri"

Sambil membungkuk, Dia merendahkan harga dirinya hanya untuk perkenalan, Gadis ini nampaknya anak baik.

"Yosh Elena!

Sudah ku putuskan, Kami akan membantu mu, Lagi pula kami juga mau pergi ke Kerajaan Dragon Elf!"

"Kalian mau membantu?"

"Tentu saja"

"Tapi kenapa?

Saya juga tidak punya uang untuk membayar kalian"

Mendengar itu Aku langsung kaget, Tidak ku sangkah dia akan berkata seperti, Vina juga nampaknya Kaget, Padahal kami Ikhlas ingin membantu.

"Tidak perlu, Kami membantu dengan ikhlas kok"

"Be...Benarkah?"

Matanya bergemerlapan di sinari cahaya bulan, Dia terlihat sangat bahagia, Sepertinya kami benar-benar akan membantu nya.

"Elena!

Tuan Link sudah berkata demikian, Jadi itu sudah pasti!"

"Te...Terima Kasih banyak, Terima Kasih banyak..."

Sambil menangis tersenduh-senduh, Dia mengulangi terus kalimat itu.

Setelah menangis pulas, Elena tertidur di pangkuan Vina, Kesunyian malam hari kembali menyambut kami, Moment ini terasa hangat, Melihat Vina menidurkan Elena terlihat seperti seorang Ibu, Di depan kobaran api, Aku merasa sangat nyaman dengan suasana ini. Sambil melihat mereka berdua tertidur, Aku sempat berfikir, Apa yang harus kulakukan kedepannya, Bagaimana caraku membantu Elena, Sedangkan aliran mana ku belum bisa di gunakan, Seandainya Aku tau cara membukanya, Tapi, Siapa yang menyegel aliran mana ku, kapan dan kenapa?, Aku bingung, Berfikir dengan informasih yang sedikit, Rasanya mustahil menemukan jawaban.

"Benar juga, Wanita itu, Wanita yang ada di mimpiku, Dia sempat menghubungi ku walaupun tidak tidur, Tapi bagaimana caranya, Meskipun begitu, Aku masih bingung dengan mimpi ku, Belum tentu juga bisa membantu"

Mungkin terdengar aneh jika mencari informasih lewat mimpi, Tapi cuman itu satu-satunya bukti kalau Aku benar-benar terhubung dengan dunia ini, Wanita yang ada di mimpiku, Meskipun mirip dengan Ibu Christin, Tapi mata mereka sangat berbeda, Apa dia kembaran Ibu Christin?, Entah lah, Mata Ibu Chistin berwarna kuning, Sedangkan Dia berwana emas, Cuman itu yang membedakan. Sesaat Aku teringat dengan mata Vina yang berkilauan Silver di terangi sinar bulan, Mata Elana juga bersinar saat terkena sinar bulan, "Itu Dia!, Mata mereka bersinar terkena sinar bulan" Aku sempat kaget karena tidak menyadarinya, Mata Ibu Christin dan Wanita yang di mimpi ku dari awal berwarna kuning, Yang membedakan, Wanita yang di mimpiku terkena cahaya bulan hingga matanya bersinar menjadi emas dari kuning, Tidak salah lagi!, Wanita itu Ibu Chistin, Sekarang tinggal mencocokan segala informasih yang ku punya. Dari semua informasih, Pertama, Kenapa Ibu Christin yang terpanggil bukan kami?, Tapi malah kami yang di sambut. Kenapa Ibu Christin muncul di mimpiku dengan keadaan tersiksa, Dan lokasi tempatnya sama sekali tidak ku ketahui, Jika di fikir, Lokasi nya mirip di dalam dungoen, Gua gelap seperti itu cuman ada di dungoen, Artinya, Dari awal Ibu Christin sudah pernah ada di dunia ini, Tapi kapan?, Saat kejadian di sekolah, Ibu Christin terlihat sangat ketakutan dengan lingkaran sihir, Itu membuktikan jika Ibu Christin belum pernah melihat ataupun menggunakan nya, Lalu di mimpiku Dia malah menggunakannya, Dan kata-kata nya sangat membingunkan, "Kami sudah menunggumu?" Siapa yang menungguku?, Untuk apa mereka menunggu ku?, Dan dimana mereka menunggu ku?, Aaaaa....Sial, Aku tiak bisa menemukan jawabannya, Selain itu, Kenapa Raja sudah tau jika kami yang akan datang?, Seharusnya mereka menunggu Ibu Christin, Kalaupun jawaban karena ramalan itu, Lalu kenapa tidak ada satupun orang di Kerajaan yang tau akan ramalam itu kecuali Raja dan bawahannya, Ini tidak masuk akal, Sial, Fikiran ku bercampur aduk, Aku tidak bisa menemukan jawabannya.

Untuk sementara informasih yang kudapat adalah, Ibu Christin yang menghubungkan kami ke dunia ini, Meskipun Ibu Christin yang ada dunia kami sekarang tidak tau sama sekali, Tapi ada kemungkinan ada satu lagi Ibu Christin di dunia ini, Dan pasti sudah menungguku, Aku tinggal mencari dia dimana, Dan bagaimana cara dia bisa muncul di dalam mimpiku, Ini semua pasti bersangkutan dengan sihir, Tidak salah lagi!.

Aku berfikir habis-habisan di depan api unggun, Tidak terasa malam hampir terlewati, Matahari mulai memancarkan sinarnya, Serangga yang tadinya sangat berisik malah terdiam bisu, Sedangkan Vina dan Elena masih tertidur pulas, Aku bahkan tidak sempat membangunkan Vina untuk gantian berjaga, Tapi Aku juga tidak bisa mengganggu mereka. Melihat wajah tidur mereka berdua, Membuat fikiran ku kembali tenang, Tanpa sadar, Aku menikmati wajah tidur mereka dengan senyuman, Sepertinya Aku akan jatuh cinta ke mereka berdua.

"Ah...Tuan...Selamat pagi"

Saat matahari menyapa, Vina terbanngun dengan wajah kusam.

"Oh, Vina, Sudah bangun yak!

Selamat Pagi!"

"Su...Sudah pagi?

Kenapa Tuan tidak membangunkan ku untuk bergantian?"

Vina memasang wajah marah dengan sedikit nada kesal.

"Eeee...Kenapa baru sadar, Padahal tadi masih sempat salam pagi"

Padahal baru saja dia salam pagi, Tapi belum sadar, Kadang-kadang Vina lucu juga.

"Tuaaan...Mau bagaimana pun, Kesehatan Tuan harus di jaga!"

"Tapi...Aku tidak bisa membangunkan kalian saat Aku menikmati wajah tidur kalian"

"Aaaa...Apaa...?

Tuan, Cabul!!!"

"Whoaaa...Maaf...Maaf...Kecoplosan"

"Hmmpphh..."

Vina memasang wajah cemberut dengan pipi nya tembemnya, Sepertinya dia marah padaku, Meskipun begitu, Wajahnya yang seperti itu, Sangat imut.

"Hehe...Maaf..."

Karena keributan yang kami buat, Elena ikut terbangun, Rambut nya berjatuhan dari pundak nya, Telinga panjang nya hampir terlihat keseluruan, Tapi, Aku baru sadar, Ternyata Elena itu dari Ras Elf.

"Selamat Pagi..."

"Tunggu dulu!

Elena, Kau...Kau...Elf?"

"Eh?

Baru sadar?

Padahal kufikir Anda sudah menyadarinya!"

"Tidak sama sekali, Aku baru sadar saat melihat telingamu"

"Eeeee....???

Tuan Link payah dalam menilai perempuan yah!"

Elena memasang wajah cemberut, Dia tidak kalah imut dari Vina, Dengan rambut birunya yang acak-acakan, Dia bahkan tidak sadar jika wajah kusam nya masih tergambar di wajahnya.

"Maaf...Maaf...Aku juga tidak pandai bergaul dengan wanita"

"Hihihi...Tuan Link sangat lucu"

Sekarang dia malah memasang senyuman di ikuti tawa kecil.

"Eh?

Lucu?"

Meskipun begitu, Aku tidak menyangkah akan di sangkah lucu, Seandainya ini di dunia ku, Para Wanita pasti sudah menjauhi ku di kira pelecehan.

Setelah berbincang, Kami bertiga sarapan dengan makanan seadanya, Dan segera menuju kerajaan Dragon Elf, Meskipun perjalanan sangat panjang, Terasa sangat menyenangkan jika berkelana bersama-sama, Aku dan Elena berboncengan, Terpaksa Aku yang membonceng Elena Karena paksaan darinya, Tidak ingin bersama Vina, Malah ingin bersamaku. Jika di duniaku, Pasti sudah di sebut Lolicon(Maniak anak kecil). Tapi bukan berarti itu benar, Aku juga tidak tertarik dengan anak kecil.

Dalam perjalanan berjam-jam, Kerajaan Dragon Elf mulai terlihat, Dari kejauhan terlihat naga berterbangan, Meskipun penampilan naga itu sedikit berbeda dengan naga yang ada di Kerajaan Chess, Naga disini sama dengan legenda dari legenda negeri China.

Menara menjulang ke angkasa, Dekorasi patung naga meliliti menara, Terlihat sangat keren, Tidak heran namanya Dragon Elf. Tebing pegunungan mengelilingi kerajaan dan kota. Dengan suasana tentram, Kerajaan ini terlihat lebih makmur dari kerajaan Chess.

Kufikir Kerajaan Elf harusnya berada di hutan seperti yang ada di Film-film atau Novel, Tapi Kerajaan Elf di dunia ini sangat berbeda.

Sebelum memasuki Kerajaan, Kami mampir kerumah Elena yang terleteka di luar kerajaan, Rumah yang terletak tidak jauh dari gerbang, Di kelilingi pepohonan yang menjulang tinggi, Terlihat jelas bekas perampokan, Pintu rumah rusak parah, dan perabotan terhambur, Melihat keadaan ini, Elena tidak tahan melihatnya, Elena memelukku dengan erat menutup matanya dengan tubuhku, Rumahnya sangat sepi, Tidak ada seorangpun di sini, Dan tidak ada tanda-tanda dari para perampok, Orang tua Elena juga menghilang. Karena Elena tidak tahan dengan keadaan rumahnya, Kami memutuskan untuk keluar dari rumah dan segerah masuk ke Kerajaan.

"Elena!

Kau baik-baik saja?"

Kufikir Elena sangat tersakiti karena hal ini, Makanya Aku ingin sedikit menghibur nya.

"Tidak, Saya khawatir dengan kedua orang tua ku!"

"Jangan khawatir!

Kita pasti akan menemukan mereka!"

Sembari berjalan di tengah-tengah kota, Elena tidak mau lepas dari ku, Dia terus memeluk erat badanku sambil berjalan, Sedangkan Vina hanya terdiam mencemaskan Elena di sampingku, Di jalan umum, Terlihat sangat banyak Ras Elf yang mondar mandir, Bahkan ada juga dari Ras lain, Kufikir kerajaan ini tertutup, Tapi ternyata ada banyak orang yang datang ke sini, Pantas saja akses masuk kami di pintu gerbang sangat mudah.

"Tuan?

Sekarang kita mau kemana?"

"Untuk pertama-tama, Kita menghadap terlebih dahulu ke Pemimpin kerajaan ini, Aku ingin memberikan surat dari Raja!"

Kami menuju Istana, Dengan harapan, Semoga Pemimpin kerajaan ini baik dan ingin mendengarkan permintaanku, Sedangkan di sisi lain, Kami juga ingin menyelamatkan orang tua Elena.

**********

"Bagaimana?

Apa kau sudah bertemu dengan Putra ku?"

"Sudah Paduka!

Seperti yang di duga, Aliran mana Tuan Link masih tersegel, Dan belum bisa di gunakan"

Suara gadis yang tidak asin, Gadis yang familiar, Bahkan sempat bertemu dengan Link bahkan sedikit berbincang.

"Jadi begitu, Kufikir dia bisa membukanya dengan mudah, Sepertinya Aku terlalu kuat menyegelnya"

"Tapi Baginda!

Meskipun begitu, Tuan Link sangat berusaha agar bisa bertarung, Akibatnya, Dia terluka parah saat menjalan kan Quest pertamanya"

"Begitu yah!

Kalau begitu, Kita akan mulai bergerak!

Kumpulkan semua pasukan, Kita akan menyerang Kerajaan Chess, Dan mengambil kembali Link sekaligus membalas perbuatan mereka!

PERSIAPKAN SEMUANYA"

"SIAP!"

Serontak Pasukan yang sedang berbaris di depan singgah sana, Negeri Ferdelia memulai penyerangan berskala besar, Dalam 3 minggu, Pasukan Negeri Ferdelia sedang bersiap-siap untuk perang, Dengan pasukan 300.000, Termasuk para petualang yang ada di Negeri Ferdelia.

"Tunggu Aku Link!

Aku pasti akan menyelamatkanmu!"

~SELESAI~

avataravatar
Next chapter