3 Episode 0-2: Iblis

"A-a-a-apa yang anda lakukan di sini!?"

Walaupun sedang dalam keadaan terkejut dan panik, tapi matanya sekaligus ekspresinya sangat datar seakan tidak punya emosi, tapi memang benar dia tidak punya emosi pada faktanya.

Karena ekspresinya yang datar, makhluk sempurna ini sedikit bingung dengan Roh Kehampaan.

"Kamu..... terkejut? kan? kok wajahmu datar..."

Seharusnya bukan itu yang yang dia katakan, ucap Roh Kehampaan dalam pikirannya.

"Saya tahu aku tidak punya emosi, tapi yang pasti kenapa anda ada di sini!?"

Seakan mendapat tekanan menghadap makhluk paling sempurna di alam semesta ini, bahasa yang digunakan oleh Roh Kehampaan menjadi sedikit lebih sopan. Tidak ada yang ia takuti hingga saat ini, sampai makhluk ini datang entah dari mana.

Makhluk sempurna itu mencoba mendekatinya, sambil menjelaskan keadaannya, tapi Roh Kehampaan juga menjauh setiap makhluk itu melangkah.

"E... eh? kenapa kamu terus menjauh setiap aku mendekatiku? aku tidak akan menyakitimu, aku bersumpah atas nama yang Maha Satu."

"T-tidak apa-apa...! lagi pula, anda tidak perlu bersumpah seperti itu, s-saya tahu anda itu adalah makhluk paling sempurna...!"

"Iya... tapi kenapa kamu menjauh seperti itu, sudah aku bilang-"

"T-tolong, jelaskan dulu kepada saya, kenapa anda di sini...!"

"Eeeh....?"

Makhluk itu pun berhenti mendekati Roh Kehampaan dengan wajah yang terlihat sedikit kecewa, tapi dia berusaha menutupinya. Dengan cepat, dia menegakkan tubuhnya dan menjawab pertanyaanya.

"Kalau itu... yah~"

"Yah- ....?"

"Mau aja."

"Ouh~"

"....."

"....."

Mereke berdua seakan kehilangan ekspresi, suasana hening mengelilingi mereka. Sama sekali tidak bisa dimengerti..... ucap makhluk sempurna dalam hatinya. Lah kok? tunggu, kenapa aku begitu takut kepada dirinya yah? ucap Roh Kehampaan dalam hatinya.

Beberapa saat mereka terus seperti itu, diam tak bergerak sama sekali, seakan dunia berhenti, pada kenyataannya kedua otak mereka lah yang berhenti. Tapi dengan segera, makhluk sempurna itu mendapatkan kesadarannya terlebih dahulu.

Dan sekali lagi dia berteriak AKU NGAK NGERTI SAMA SEKALI!!! dalam hatinya yang benar-benar kebingungan.

"Kamu!"

"-Ah!? i-iya...?"

Dengan suara keras makhluk sempurna, menunjuk Roh Kehampaan, dia menyadarkannya dari otaknya yang berhenti berpikir.

"Ya ampun... kamu adalah sesuatu yang tak bisa aku mengerti di alam semesta ini, selain penciptaku yang tidak pernah aku lihat wujudnya."

"Maaf...? apa maksudmu?"

"Lupakan itu. Terlebih lagi, kenapa kamu menjauhiku? kamu takut denganku?"

"Entah..... bahkan aku juga bingung kenapaaku bisa mendapatkan tekanan sangat besar sehingga aku takut kepadamu."

"..... hah?"

"hmmm~?"

Akhirnya keduanya membeku lagi, seakan dunia berhenti-

"HENTIKAN!!!! PIKIRAN KITA BISA BERHENTI LAGI JIKA BEGINI TERUS!!!"

"Waaaah!?"

Tiba-tiba makhluk sempurna itu mencegah proses hilangnya pikiran mereka berdua, seakan makhluk sempurna itu tidak membiarkan sang penulis naskah ini tidak mengulangi hal yang sama.

Tak salah dia memiliki gelar makhluk paling sempurna, karena dia tak membiarkan kejadian tak maksud akal terjadi seperti tadi.

"Kamu..... benar-benar sulit dipahami."

"Aku tahu itu... makanya aku juga bingung."

"....."

"....."

".... cukup! jangan melihatku seperti itu"

Hampir saja terjadi lagi, makhluk sempurna sekarang rasanya sedikit bersalah telah mengajak bicara dengan Roh Kehampaan. Tapi karena sudah terlanjur dan menurutnya menarik, dia tidak berniat meninggalkannya begitu saja.

"Ah...! aku ingat. Aku ke sini gara-gara aku merasakan perasaan yang sama pada waktu itu."

Tiba-tiba dia terlihat serius. Dalam waktu singkat, Roh Kehampaan juga berpikir kalau makhluk itu merasakan hal yang sama pada waktu itu.

"....."

"Kamu, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Dugaan Roh Kehampaan benar, dia akan bertanya soal ini. Tapi sebelum sempat menjawab, dia sudah tahu tentang Roh Kehampaan itu.

"Kamu, adalah makhluk yang tidak memiliki nama yang melambangkan bentuk kehampaan itu, bukan?"

"... b-benar."

Tak disangka, dia sudah tahu tentang Roh Kehampaan, itu membuatnya terkejut, walau dengan wajah datar.

"Sudah ku duga! kamu, yang waktu itu bukan? saat kamu ingin mencekikku~, bukan?"

A- ... AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!! KENAPA DIA BISA TAHU!? dalam hatinya berteriak. Dia mungkin hanya diam secara fisik, tapi ekspresi dan matanya tidak bisa membohongi makhluk sempurna ini.

"A-..... ee..... oo..... em....."

Roh Kehampaan mencoba menghindari kontak mata dengannya, seakan dia mencoba untuk menghindar, kabur, lari darinya sampai tak pernah bertemu kembali.

Bertolak belakang dengan sang makhluk sempurna, dia sangat penasaran dengan Roh Kehampaan dan dia lebih ingin mengetahui lebih dalam tentang Roh Kehampaan.

"Kamu sangat hebat! bisa-bisanya kamu mendekatiku tanpa aku sadari! kemampuanmu itu sungguh luar biasa!"

"Ah- ..... tunggu, apa?"

Ucapan yang diharapkan Roh Kehampaan bertolak belakang dengan apa yang dikatakan makhluk sempurna itu. Dia sedikit membeku, memproses di mana letak kehebatan yang telah dia perbuat kepadanya.

"Tak lain dan tak ada satu pun hal yang menandingi rumornya sang makhluk yang bukan sesuatu selain kehampaan itu sendiri, ialah kamu, Roh Kehampaan yang menyebarkan dan menghubungkan dunia kehampaan yang disebut akherat ke penjuru alam semesta. Mitos- bukan, bahkan legenda pertama yang diakui oleh seluruh makhluk di alam semesta ini, akhirnya, aku bisa bertemu denganmu, dan juga melihatmu."

"A-apa yang anda bicarakan? dan..... apa maksudnya, diakui oleh orang-orang...?"

Mendengar perkataan makhluk sempurna itu, Roh Kehampaan sedikit terkesan, dan mencerna perkataannya, pertanyaan muncul di dalam pikirannya.

"Tapi..... bagaimana bisa? bahkan saya tidak pernah bertemu dengan siapa pun dengan seluruh makhluk hidup selain tumbuhan, bahkan para Malaikat sekali pun. Yang tahu saya hanyalah yang Maha Satu..... bagaimana bisa?"

Roh Kehampaan berdiri di depan makhluk sempurna itu, seakan dia sangat penasaran, dan sudah melupakan hal itu. Dia berpikir keras kenapa makhluk sempurna ini bisa berkata seperti itu. Tidak ada yang perlu diragukan karena Roh Kehampaan sendiri mengetahui siapa makhluk sempurna ini.

Dengan wajah datar, tapi dari matanya terlihat cahaya yang begitu ingin mengetahui kebenarannya, dia tetap tidak bisa mencari jawaban itu dengan dirinya sendiri. Kini sebaliknya makhluk sempurna itu merasa tertekan, karena sifatnya yang tak terduga.

"Ahh... hahaha~ kamu jadi semangat begitu yah. Jadi, mau tahu jawabannya?"

"Yah...! tolong, katakan, makhluk sempurna dari seluruh akhluk, Iblis, mengapa mereka bisa mengakuiku?"

Makhluk sempurna itu, Iblis, terdiam sejenak dan tersenyum ringan kepadanya.

"Tentu saja, karena keberadaanmu yang tidak pernah dirasakan, tidak pernah ada yang melihatmu, hal yang kamu lakukan selama ini, dengan itu semua, tentu saja kamu diakui."

"Hah.....? maaf?"

Walaupun sudah memproses perkataan itu dengan sangat keras, seakan kepalanya terbakar, Roh Kehampaan tidak bisa mengerti apa maksudnya.

"Biar ku jelaskan secara santai, karena semua makhluk tidak pernah melihatmu, maka dari itu mereka mengakuimu sebagai legenda makhluk yang tak pernah bisa dilihat bahkan tidak bisa dirasakan keberadaannya."

"....."

Roh Kehampaan terdiam, dia mulai memahami perkataan Iblis.

"Kamu selama ini sering tidak mempedulikan para makhluk hidup bukan? bahkan apa pun yang akan terjadi kepada dirimu sendiri setelah kamu melangkah sedikit saja, karena kamu pikir kamu bisa melukan apa saja karena kekuatanmu itu. Padahal, itu akan mempengaruhi masa depan alam semesta ini dengan skala sangat besar. Kamu..... adalah bentuk itu sendiri dari Kehampaan, salah satu hal yang sangat abstrak yang pernah ada di alam semesta ini. Kamu, adalah makhluk yang sangat berbahaya yang telah diciptakan oleh yang Maha Satu."

Iblis, memposisikan dirinya sejajar dengan Roh Kehampaan, lalu memegang kepala Roh Kehampaan yang membuatnya sedikit tertekan dan bingung.

"Eh...?"

"Aku, Iblis, sang makhluk paling sempurna di alam semesta ini, ku gunakan segala kepintaranku untuk menjaga alam semesta ini tetap hidup dengan damai. Kamu, adalah salah satu penyebab diriku diciptakan. Kamu pernah berharap, bukan? berkat do'amu kepada yang Maha Satu, aku diciptakan untuk melakukan semua itu, sebagai makhluk paling sempurna untuk saat ini. Ya ampun, kekuatan harapanmu itu sangat luar biasa, tahu?"

Roh Kehampaan terdiam sejenak, dia merasa sadar akan dirinya sekarang, di sisi lain dia merasa senang.

"Saya..... tidak pernah menyadari itu, bahkan saya tidak tahu dampaknya. Waktu itu..... entah kenapa, saya tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata....."

"Sudah, sudah~ itu hanya masa lalu yang sudah terlewati dan tidak akan pernah bisa diubah kembali, kecuali jika memang ada kekuatan seperti itu, tapi mustahil sih."

-Hari itu, mereka dipertemukan kembali dengan kesan yang berbeda tentunya. Sekarang mereka adalah seorang sahabat sejati yang entah bagaimana itu terjadi begitu saja. Mereka, sebagai salah satu makhluk yang paling luar biasa di alam semesta ini menghabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang baru.

Tapi, hal yang pertama kali mereka lakukan sejak saat itu adalah.....

"Iblis..."

"Ya?"

"B-bisakah anda melepaskan tangan anda dari kepala saya?"

"Huh...? memangnya kenapa? tidak ada yang salah melakukan ini buka-"

"TIDAK TIDAK TIDAK!!! M-maksud saya, ini sudah 10 tahun lamanya kita berdiam diri di sini!!"

"A-aaaah..."

Benar, mereka berdua adalah makhluk yang hampir abadi dan mungkin awet muda atau bahkan tidak menua sama sekali yang telah diciptakan oleh yang Maha Satu, bisa dibilang mereka sejenis makhluk seperti Malaikat. Mereka berdua dikategorikan sebagai makhluk langit ke-7 atau juga disebut makhluk agung, artinya makhluk yang bisa hidup di segala tempat mana pun, bahkan melewati ruang dan waktu yang mustahil makhluk biasa bisa melakukan itu. Mereka, adalah makhluk yang biasa disebut Dewa dibeberapa tempat, dan jika dibangdingkan dengan seluruh kategori makhluk lain, makhluk langit ke-7 ini terbilang sangat sediki sekali dari sekian makhluk di alam semesta.

"Umm..... aku yakin aku merasa ini baru terjadi sekitar 1 menit. Kalau begitu, kenapa kamu tidak sadarkan aku 9 tahun lalu loh?"

Iblis tertawa kecil, seakan ini seperti sebuah candaan.

"T-tidak tidak tidak!! maksud saya, saya membiarkan anda karena bagaimana pun juga tidak sopan untuk menghentikan anda sebagai makhluk paling sempurna. Tapi saya merasa ini terlalu lama dan membuang waktu!"

"Begitukah...? tapi aku sudah libur dari semua tugasku saat ini, jadi aku mempunyai waktu bebas sekitar 365 ratus juta tahun lagi. Padahal niatku untuk berhenti sekitar 9990 tahun lagi sih, ahahaha..."

Roh Kehampaan terdiam dengan wajah datar memandang tawa kecil Iblis yang polos. S-seribu tahun...? demi apapun, adakah hal yang lebih berfaedah daripada melakukan ini!? ucap Roh Kehampaan dalam pikirannya.

Yah, dari situlah mereka berdua menghabiskan waktu bersama sebagai sahabat.

Sementara itu, dari kejauhan dari tempat awal mereka, masih dalam daerah taman bunga yang sama. Seseorang melihat mereka berdua dengan tatapan aneh.

"Ya ampun..... mereka akhirnya bergerak, setelah 10 tahun lamanya berdiam di sana. Sebenarnya, makhluk apa mereka berdua? menarik....."

avataravatar