1 •|Ceritaku|•

Cerita ini ku mulai dengan perkenalan diriku. Namaku Qyura, Aku berumur 19 tahun, anak berketurunan Dari keluarga bangsawan, dengan harta yang berlimpah. Rumahku Yang megah dan mewah, membuatku nyaman hingga aku malas untuk bersosialisai dengan orang diluar. Dari kecil aku sekolah di rumahku, makan, minum, olahraga, bersenang-senang selalu dirumah. hingga saatnya, terjadi masalah financial di keluargaku. ayah jatuh sakit, hingga tak dapat bekerja dengan normal. ibuku yang dulunya bekerja sebagai manager di suatu perusahaan kota, kini harus berganti profesi sebagai pelayan di restaurant yang tak jauh dari rumahku. Dan kini rumah yang ku anggap sebagai Istana, sekarang harus ku tinggal, karna untuk membayar biaya rumah sakit ayahku. Kami tinggal di suatu kontrakan di dekat rumah nenekku. Untungnya aku sudah berumur 19 tahun, yang artinya Aku sudah cukup dewasa untuk bekerja. mau bagaimana lagi? ini Aku harus jalani

•3 Tahun telah berlalu•

Aku bekerja sebagai penjaga cafe kecil didekat pusat Kota. sudah 3 Tahun Aku bekerja disini. Dan sekarang usiaku beranjak 22 tahun. sepulang kerja, Aku terkejut, melihat rumahku yang telah dikerumuni tetangga Dan kerabat. "aa...a...a....ada apa ini?" namun hanya muka sedih Yang kuterima. Aku bergegas masuk ke dalam. kudengar suara ibu menangis di ruang tamu. kulihat peti, tertata rapi didepan televisi. Aku terkejut!! tak tahu harus berbuat apa. seketika Ku lihat ayah telah terbaring di dalam peti itu. air mata tak dapat ku tahan lagi. dan aku hanya terdiam lesu. Ku berlari kedalam kamar, Dan melihat sesosok orang Yang tengah duduk Di kasurku.

"Ayah!!!" kulihat ayah duduk Di kasurku. "Qyura, ini ayah, ayah sebenarnya Masih ada. ta....ta....tapi....mengapa mereka menangisi orang dalam peti itu?" Aku terkejut Dan tak tahu siapa yang kulihat sekarang ini. tapi jelas-jelas ayah Yang ada dalam peti itu. "tapi yah, ayah telah tiada, Dan didalam peti itu, itu ayah!" kataku lesu Dan pilu "TIDAK MUNGKIN!!! INI AKU, AYAHMU!" ini kali pertama, ayah membentaku. Dan Aku hanya bisa menjawab "sudah yah, jalani apa Yang ada" seketika hilanglah ayah Dari kasurku tapi, Aku Masih bisa merasakan sesosok ayah Di sampingku. "Qyura, ayo Antar ayah ke sana!" Aku tak tau Dari mana asal Suara itu. tapi Aku serasa dituntun Dan didorong, untuk ke ruang tamu, dimana Banyak orang Yang sedang menangisi mayat ayah. "Qyura ayah telah mencoba berkomunikasi kepada semua orang, termasuk ibumu. tapi mengapa mereka tak menjawab?" "yah jalani apa yang terjadi" "Qyura, sepertinya hanya kau Yang bisa berbicara dengan ayah, temani ayah Dan dengarkan kata ayah Dan ibu agar Kamu selamat, ayah telah menyadari bahwa ayah telah tiada. tapi ayah selalu ada disampingmu Qyura." aku menangis mendengar itu dan ibu memeluku Dan menciumku serta mengusap air mataku. "bu ayah akan selalu ada disamping kita bu...." "iya Qyura, pasti."

avataravatar