webnovel

1. Hari Pertama Bekerja Harus menangani Khasus

Pada usia Nan Wei muda sekitar 10 tahun, dia sudah lama bertekat untuk menjadi seorang penyiasat. Dia mempunyai minat ini juga kerana dari Animasi Detektif Conan yang ia tonton di television sejak dia masih anak-anak hingga dia minginjak dewasa dia juga mulai berminat menonton movie Sherlock Home yang menangani khasus mengunakan cara yang sangat aneh.

Tekadnya juga pada akhirnya membuatkan dia berjaya mendapat krusus dan sijil. Dia sekarang sudah menjadi seorang inspektor penyiasat. Walaupun jauh berbeda dengan apa yang ia bayangkan di masa kecil ini sudah membuatkan dirinya sangat kagum dan puas hati.

Dia punya alsan mengapa dia ingin menjadi penyiasat. Ini kerana kedua orang tuanya pergi meningalkan dia sejak kecil tanpa jejak kepergian bertahun lamanya. Dia di jaga oleh kedua kakek dan neneknya. Tapi mereka sudah lama meningal setelah dia berjaya dalam pelajaran.

Mengenang masa lalu kembali di mana kakeknya bekerja keras mencari duit untuk dirinya bersekolah, makan yang benar dan keperluan yang dipenuhi secara benar. Neneknya memasak, memandikan dia, menjaga dan menasihati dia. Dulu dia bersama mereka tidak miskin atau kaya, hanya sederhana dimana dia bisah menonton television gaya lama 2001 yang bisa ia menonton animasi favoritnya.

Ketika di saat masa untuk membalas kebaikan dan budi keduanya malah meningalkan dia untuk berbuat baik kepada mereka, ditolak.

Dia masih ingat kalau neneknya memegang kedua tangannya mengatakan "Cu...Anak yang baik, kamu sudah dewasa dan bisah hidup sendiri nenek dan kakekmu tidak akan khawahtir sekarang dan akan pergi dengan aman. Jaga dirimu ketika kami tiada, makanlah dengan cukup. Nenek dan kakek sentiasa bersamamu kemanapun kamu pergi...kamu tidak perlu membalas budi kamu kepada kami, tanpa kamu kami kesunyian...nak..... Terima kasih memnuhi kenangan indah di ingatan kami....."

Ketika itu dia menghembuskan nafas terakhir bersama kakek sudah lama tidak bernyawa pergi mengejarnya. Di saat itu Nan Wei mengalirkan air mata yang sangat deras, hatinya hancur dan sakit.

Dia mulai berjanji dengan kedua orang itu apakah mereka mendengar atau tidak dia akan melakukan yang terbaik.

"Inspektor Wei...? Apakah kamu baik-baik saja?"

Nan Wei melihat kearah sumber suara itu datang.

Di sebelahnya yang sedang memegang kopi hangat menatap kearahnya yang melamun terlalu lama.

"Ha..?oh! Aku hanya gantuk."

"Ei....mengantuk? Atau menangis?"

Dia meminum kopi yang ada di tangannya.

"Hei, coba kau menguap, apakah air mata kamu akan mengalir atau tidak!?"

"Hmp!" dia tersedah air kopi menatap Nan Wei.

".....uhuk..benar juga, maaf aku sedikit bodoh hahahaha..."

"Ya..ya, apa yang kau sedang buat dalam bilik kantor aku dan kamu bahkan tidak mengetuk pintu." Nan Wei mengangkat alis sedikit tebalnya itu.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu dan aku mengetuk pintu sangat kuat, kamu bahkan tidak mendengarku memangil juga."

"Oh.....lupakan, jadi apa yang ingin kau sampaikan."

"Ketua bilang kamu sebagai orang baru dia menyerahkan khasus kematian yang terjadi semalam kepada mu."

"khasus seperti apa itu?"

"Ini..."

Lelaki itu menyerahkan sebuah File berisi identiti seseorang kepadanya untuk dilihat. Nan Wei mengambil dan membuka kemudia dia membacanya satu persatu.

"Ah Fang berusia 28 tahun, bekerja sebagai asisten seorang wanita CEO di syrikat X di kota E. Dia sering berpelilaku aneh ketika bersendirian mahupun di ruang bilik tandas, kereta, dan dlll yang tiada orang lain bersamanya. Dia sering merancau seperti melihat sesuatu dan sering memegang alatan tajam atau objek memukul udara kosong sambil mengatakan 'jangan bunuh aku! Aku tidak bersalah! Aku tidak ingin mati! Pergi!pergi!''

"setelah beberapa waktu dia di temui tewas di sebuah tempat terperencil di mana sebuah rumah lama yang tiada penghuni yang telah di tinggalkan terbengkalai terletak 1km berdekatan sebuah sekolah menegah Kebangsaan Hua Hua di kota B."

"Khasus pembunuhan?"

"Ya, apakah kamu mau menanganinya?"

"Ya, belum coba belum tahu. Ini akan menjadi pekerjaan aku sejak aku memasuki tempat ini."

Dia tidak ingin mengecewakan kedua orang itu.

****

Sampai di tempat kejadian beberapa polis sedang mengawal dan menagani mayat mangsa.

Di sana sebuah plastik hitam yang menyelimuti badan maya mangsa yang tergeletak.

Salah satu polis yang menjaga menyerahkan Nan Wei sarung tangan getah kepadanya dan mempersilakan dia masuk kawasan larangan untuk meneliti.

Nan Wei duduk mencangkung menghadap mayat iaitu Ah Fang.

Dia membuka plastik yang menutup badannya memperlihatkan wajah Ah Fang, dia tidak tanpan tapi sederhana seperti rata-rata orang. Kulit pucat dan dingin seperti kehabisan darah dan tentu degupan jatungnya berhenti memanaskan darahnya dan pernafasannya juga berhenti.

Cara kematian Ah Fang ini seperti di cekik, warna muka keunguan, mata memerah, terbelalak seperti akan tereluar dan hanya saja lidahnya tidak tekeluar.

Di lehernya tiada tanda atau bekas dicekek dengan sesuatu atau mengunakan tangan.

Nan Wei mengelengkan kepala.

"Ini akan menjadi sulit...apakah kalian menemui suspek mencurigakan atau terlibat dalam khasus ini?"

"Tidak, tetapi Teman dia kata kalau ini adalah ulah hantu wanita bergaun merah penuh benci dan ingin membalas dendam."

"A....Cerita konyol dari mana mereka Dapat itu?"

"Mereka yang mengatakan begitu."

"kumpul mereka, dan temui aku di kantor. Aku ingin mendengarkan penjelasan."

"Apakah Tuan inspektor Wei tidak mempercayai kewujudan hantu?"

"Jangan terlalu percaya dengan hal yang tidak wujud dan pelakunya pasti berdandan seperti hantu dan menakutinya sebelum membunuhnya hanya ingin membalas dendam."

"Mo Shan Ayo, berangkat. Cukup dengan kopi yang sudah hambis itu jangan bermalasan kita sedang berkerja sekarang." Mo Shan yang memegang cawan kertas anti bocor air yang kosong tercegang, dia mengaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatar senyum kecut.

"hehe, maaf aku keletihan juga semalam kejadian ini terjadi aku juga ada di sana pada saat menangani khasus."

Nan Wei tahu dia hanya bercanda tetapi dia tidak tahu kalau anak muda ini mengambil pekara terlalu serius.

"Aku hanya bercanda, aku tahu dan jangan mengangap candaan aku serius. Aku tidak berasa senang bermain dengan anak muda sepertimu."

Mo shan muda tapi badan miliknya lebih tinggi dan berotot maskulin. Dia tampan berusia 23 tahun sedangkan Nan Wei 26 tahun 3 tahun lebih tua darinya, lebih pendek dari Mo shan dan dia tidak terlalu berotot dia hanya mempunyai 2 pack otot shaja di perut miliknya, dia tidak maskulin kerana olaraga terkena matahari bukan aktivitasnya dan dia juga tampan kecuali matanya membuatkan dia kelihatan gemas dan polos.

Nan wei yang memikirkan tentang dirinya tadi mengelengkan kepalanya.

Tiba-tiba sekunjur tubuhnya merasa dingin dan rambut belakangnya tiba-tiba berdiri. Dia bisah merasakan seseorang sedang menatap tajam kearahnya.

Dia berpaling untuk melihat tetapi tiada siapa di kawasan itu sedang menetap dia melainkan sibuk.

Nan Wei Tanpa sadar melihat kalibat merah dengan cepat pergi seperti kilat.

Dia tidak bisah membantuk meneriaki orang itu.

"HEI! Berenti disana!!!" Nan Wei mengejar kalibat merah itu.

Mo shan juga ikut, tetapi dia tidak melihat apa-apa apabila Nan Wei melihat ke seluruh penjuru tempat sehinga dia berteriak untuk berhenti.

Semua orang disana juga bingung harus mengejar atau mengeluarkan senjata, tapi Mo Shan sudah memberi isyarat menyerahkan semua ini kepadanya dan Nan Wei.

***

Nan Wei yang keletih mengejar tanpa arah, dia tidak menemui siapa-siapa. Dia menarik nafas dalam-dalam dan bersandar pada tembok menahan keletihan dan menyeka keringat di dahinya.

Setelah dia merasa baik, dia mulai berjalan mencari.

"hei, keluarlah jangan lari jika anda melakukannya sila serahkan diri hukuman akan di kurangkan. Percayalah!"

"hehe...hahahahaha...."

Tawa seorang wanita muda bergema di seluruh ruang.

"Kalian lelaki sama saja, kalian harus mati....musnah....aku benci kalian.....kalian menjijikan..."

"Jadi kamu adalah wanita. Maaf nona tapi, ini adalah kerja aku. Nona tolonglah serahkan diri jika kamu adalah pelakunya."

"Hahaha...benar, aku melakukannya. Aku tidak akan pergi selagi urusan aku belum selesai."

"Nona, sila serahkan diri sekarang juga sebelum aku mengambil tindakkan."

"Hahahaha...."

"serahkan diri kepada lelaki? Tidak mungkin....semua lelaki menjijikan ...aku membunuhmu dan kawan mu itu..."

"Tapi mengapa? Aku tidak melakukan apa-apa tapi ya, aku adalah lelaki...tapi setidaknya bagitahu aku apa salah aku."

Ruangan hening seketika.

"Kamu tidak salah, tapi lelaki itu...tapi aku tetap membenci lelaki..."

"Baik, keluarlah mari bincangkan masalah ini bersama, siapa tahu aku bisa membantu kamu menyelesaikan masalah benci kamu itu?"

Ruang itu hening semula.

Nan Wei terus mengatakan.

"Pasti orang yang itu pernah melakukan sesuatu tidak baik kepada kamu? Tapi mesti masih ada pelaku yang lain bersamanya juga bukan?"

Tiba-tiba suara tangisan memenuhi ruangan. Suara tangisan itu sangat sedih dan memiliki kisah yang sangat menyedihkan di sebalik tangisan itu.

"aku seorang polisi dan seorang penyiasat aku bisah membatu seagi kamu tidak melakukan pembunuhan lagi."

"...Haruskah aku mempercayaimu, hik..hik.."

Suara tangisan itu berhenti perlahan.

"Ya! Aku sedia membantumu kapan saja!"

"Baiklah."

"Jadi bisahkan anda tujukan diri?..."

Thump-!

Seorang menepuk bahu Nan Wei Sangat kuat sehinga dia kaget.

Dia melihat kebelakang...

"Ah!....."

_________________________________

Catatan Common_BlackCobra :

Hantu Wanita : ini....ini ...kali pertama melihat...lelaki menjerit...mereka takut...sesama mereka...aku..tidak...mereka tidak takut.....

Next chapter