31 Extra Chapter 2 END

Akhir pekan, Qing Yu, Qing An, dan Jihan memutuskan untuk berdiam diri di rumah.

Qing Yu, "Jihan apa kamu tidak memiliki aktifitas lain lagi selain melekat dengan kami seperti lem super!"

"Qing Yu jangan marah-marah."

Kepribadian Qing Yu sangat berbanding terbalik seperti apa yang tertulis di dalam Novel Online yang di tulis oleh Jihan.

Di dalam Novel Online Qing Yu memiliki kepribadian ramah dan lemah lembut, sedangkan di kehidupan aslinya; Qing Yu sangat banyak bicara dan tidak ada kesan lemah lembut sama sekali. Sedangkan untuk Qing An, kepribadiannya sangat mirip dengan kepribadian dalam Novel Online. Sangat kejam, dan berhati dingin.

Selama beberapa waktu terdengar bunyi bel pintu.

Jihan, "Ada tamu, buka pintunya."

"Buka sendiri" Jawab Qing Yu dan Qing An serempak.

"Ini rumah kalian, bukan rumahku. Dan aku adalah tamu di sini. Tamu adalah raja."

Ibu Qing turun dari lantai dua untuk membuka pintu, saat melewati ketiganya di ruang tamu, ibu Qing mengomel.

"Kebiasaan buruk, tidak pernah mau membuka pintu saat ada tamu yang datang."

Ibu Qing membuka pintu dengan senyum ramah, namun saat mengetahui siapa tamu yang datang, ibu Qing langsung terkejut.

"Selamat siang."

"Si–si–siang... Ayo, ayo silahkan masuk." Kata ibu Qing gugup.

Ibu Qing membawa tamu-tamu tersebut ke ruang tamu. Di ruang tamu ketiga anak pemalas sedang asik bermain game online tanpa sadar bahwa ada tamu penting yang datang berkunjung.

Tanpa sadar Qing Yu mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah tamu yang datang. Tatapan tamu tersebut terkunci dengan tatapan Qing Yu, beberapa detik kemudian tamu tersebut tersenyum.

Qing Yu, "..."

Qing Yu membalas senyum tamu tersebut, kemudian berdiri dan menghilang dari ruang tamu dalam satu kedipan mata.

Qing Yu membanting pintu kamar dengan sangat keras.

"Aku selamat." Ujarnya gugup.

"Ayo, ayo, silahkan duduk. Maaf rumah kami berantakan."

"Tidak masalah."

Qing An dan Jihan mengalihkan pandangan mereka ke arah dua tamu yang telah duduk di depan mereka dengan posisi duduk yang sangat elegan.

Qing An, "..."

Jihan, "..." 😱

Kemudian refleks Jihan dan Qing An menatap Qing Yu yang duduk di antara mereka... (di tengah antara Jihan dan Qing An)...

Menghilang tanpa di ketahui keduannya.

....

Ibu Qing, "Kalau bole tahu, apa yang membuat tuan Alois berkunjung kemari?"

"Bukan sesuatu yang penting. Aku hanya datang ingin melihat kedua anak kembar anda."

Ibu Qing melirik Qing An, seakan-akan di balik tatapan tersebut tersirat pertanyaan, 'Apa yang kamu lakukan sampai membuat Alois Albrech datang kemari.'

Qing An menggeleng kepalanya sebagai jawaban bahwa dia sendiri juga tidak tahu.

"Ah, aku minta maaf jika anak-anakku membuat kesalahan atau pernah menyinggung perasaan anda."

"Tidak, tidak... Tidak ada yang membuat kesalahan."

.....

Saat Alois dan bawahannya bernama Baise pergi, Ibu Qing langsung memanggil ketiga anak pemalas itu dan kemudian membuka sidang atas kasus Novel Online yang di tulis Jihan.

"Untung saja Alois Albrech tidak menuntutmu di pengadilan atas Novel Online yang kamu tulis. Kalau tidak, ibu tidak tahu lagi mau mengatakan apa pada kedua orangtuamu yang sedang dalam perjalanan bisnis."

Jihan tertunduk dan berkata dengan suara yang sangat pelan, "Bukan aku satu-satunya yang menulis cerita seperti ini."

"Sudah-sudah jangan banyak alasan. Lalu sekarang apa yang harus di lakukan?"

Ketiganya menatap Qing Yu dengan penuh harap. (◍•ᴗ•◍)❤

"Ap, apa? Jangan menatapku seperti itu?"

"Sepertinya Tuan besar Alois Albrech tertarik padamu." Kata ibu Qing pusing, "Sepertinya ibu harus mengatakan ini pada Ayahmu." Dan kemudian tertawa.

Qing Yu terkejut dan berteriak tidak percaya, "Tidak mungkin! Bagaimana bisa! Seharusnya Tuan besar itu tertarik pada Qing An atau Jihan."

Orang yang di sebut namanya hanya menatap Qing Yu dengan tatapan anak anjing.

"Aku bahkan tidak terlihat di ruang tamu!" Amuk Qing Yu.

Qing An berdiri dari duduknya dan menepuk bahu Qing Yu, "Sudah garis tanganmu bersama dengan Alois Albrech. Ingat jangan menolak cintanya atau memprovokasi konglomerat itu; aku khawatir jika kamu menolak hidup kita akan sama mirisnya dengan Novel yang di tulis Jihan."

Jihan mengangguk dengan wajah sedih, namun mata yang di pancarkan olehnya terlihat sangat berseri-seri.

Sangat palsu.

...

Alois dan Qing Yu saling bertukar nomor ponsel serta sering berkomunikasi lewat media sosial. Terkadang Alois akan datang ke rumah Qing Yu dan begitu juga sebaliknya

Sekitar tiga bulan kemudian, Alois datang ke rumah keluarga Qing untuk menjemput Qing Yu.

Wajah Qing Yu terlihat sangat sedih dan tidak rela saat di bawa pergi. Sedangkan Qing An dan Jihan beserta sang ibu melambai ke arah Qing Yu dengan wajah berseri-seri.

Qing Yu menatap Alois yang sedang menyetir, "Kemana kita akan pergi?"

"Negara A."

Qing Yu, "........"

"Begitu jauh... Umn.. apa kita berkencan harus sejauh itu?"

Alois tersenyum, "Ada sesuatu yang ingin aku ambil di sana."

"Apa yang ingin kamu ambil?" Tanya Qing Yu penasaran.

"Tidak akan memberitahu."

Qing Yu, "..."

.....

Qing Yu, "..."

Qing Yu menatap Alois dengan penuh tanya. Kemudian Qing Yu bergeser sedikit ke arah Alois dan berbisik pelan.

"Bayi kembar milik siapa ini?"

"Milikmu." Jawab Alois singkat padat dan jelas.

Qing Yu, "..."

"Aku serius Alois."

"Aku juga serius, sayang."

"Lalu siapa nama kedua si kecil ini?"

"Fei Fei dan Lin Lin."

Qing Yu, "...."

Qing Yu tidak bisa lagi berkata-kata, mulutnya berkedut saat mendengar jawaban-jawaban yang di berikan Alois padanya.

Alois menatap Qing Yu yang berdiri kaku di depan kaca luar dari ruangan bayi. Di ruangan bayi, terdapat dua inkubator yang berdampingan, yang masing-masing di dalamnya terdapat satu bayi mungil yang sedang tertidur lelap.

"Kamu tidak menyukai anak-anak?"

Qing Yu cemberut, "Suka."

Alois mencubit pipi Qing Yu, "Terus mengapa wajahmu cemberut seperti ini?"

"Ini anak siapa?" Tanya Qing Yu lagi dengan wajah kesal.

"Anak ini di temukan oleh Baise di pinggir jalan saat melakukan bisnis seminggu yang lalu. Kondisi keduanya sangat buruk, dan saat ini sudah membaik dan di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Jadilah aku mengajakmu kemari untuk sama-sama menjemput Fei Fei dan Lin Lin untuk di bawah pulang ke rumah."

Setelah membawa kedua anak kembar tersebut kembali ke negara P, Alois dan Qing Yu pun memutuskan untuk hidup bersama.

....

"Minggu depan! Begitu cepat, kenalan tiga bulan, pacaran belum sampai Sahari, dan sudah akan menikah Minggu depan!" Qing Yu linglung.

"Lebih cepat lebih baik. Apa lagi si kembar tidak ingin berpisah denganmu."

Qing Yu, "..." Alasan.

"Tapi aku belum siap, Alois."

"Apa yang membuatmu belum siapa?" Kata Alois sambil menusuk pipi si kembar.

"Itu..."

"Itu apa?"

"Itu..."

Alois menaikan sebelah alisnya. Beberapa detik kemudian Alois paham apa yang membuat Qing Yu belum merasa siap.

"Masalah malam pertama jangan terlalu di perdulikan. Aku akan menunggumu siap."

"Benarkah." Ucap Qing Yu dengan mata cerah.

"Umm."

Namun saat pernikahan selesai di gelar. Alois langsung menarik Qing Yu ke dalam kamar tidur tanpa memperdulikan keluarga besar yang masih berkumpul. Bahkan Alois tidak memberi kesempatan bernapas untuk Qing Yu.

Merasa di tipu, Qing Yu langsung berteriak penuh kesedihan mendalam.

"DASAR PENIPU...!!!!!!!!"

.

.

.

Extra Chapter END

Rabu, 24 – 03 – 2021

Pukul, 12.10 wita

avataravatar
Next chapter