webnovel

"My Love – A Psychological Crime Romance with Twisted Secrets"

Author: nebulastr
Book&Literature
Ongoing · 5.5K Views
  • 30 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Luca Vargas, bos mafia Italia yang dingin dan tak tersentuh, menjalani hidupnya seperti seorang raja gelap tanpa cinta, hanya kontrol total atas dunia bawah tanah. Tapi segalanya mulai goyah ketika ia bertemu Elena Marchetti, seorang seniman misterius yang bekerja di museum seni kota Roma. Elena tampak lembut, elegan, dan penuh seni. Namun di balik lukisan dan piano yang dimainkannya, tersimpan sebuah rencana kejam: untuk menjebak Luca, menghancurkan kerajaannya dari dalam... dan membunuhnya. Namun saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, batas antara musuh dan jiwa kembar mulai mengabur... dan kebenaran tentang siapa Elena sebenarnya pun terungkap dengan cara yang tidak terduga.

Chapter 1Bab 1 Pertemuan di Galeri malam

Bab 1 Pertemuan Di Galeri Malam:

Lampu redup menyala satu per satu di langit-langit tinggi Museum Bellini. Suara angin malam berdesir pelan melalui celah jendela kuno, mengusik keheningan ruang pamer yang penuh lukisan abad pertengahan.

Di tengah lukisan-lukisan wajah serius tokoh sejarah dan sketsa kota Roma kuno, berdiri seorang wanita. Rambut pirangnya tergerai lembut di bahunya. Gaun biru gelap panjang menjuntai hingga lantai marmer dingin. Matanya tajam, tapi senyumnya hangat.

**Elena Marchetti.**

Kurator seni baru yang belum genap sebulan menjabat. Tapi siapa pun yang memperhatikan akan merasakan sesuatu yang aneh darinya — seperti dia tidak sepenuhnya milik dunia ini.

Langkah sepatu kulit terdengar dari ujung koridor. Berirama tenang. Pasti. Menyelinap masuk seperti bisikan bahaya.

Wanita itu menoleh.

Dan ia melihatnya.

**Luca Vargas.**

Dia datang tanpa pengawalan. Seperti biasa. Jas hitam membungkus tubuh tegaknya. Wajahnya rapi, tapi matanya kosong — tidak ada emosi, hanya kontrol mutlak atas segalanya.

“Selamat malam, Mr. Vargas,” sapa Elena, suaranya rendah dan penuh pesona.

“Aku bukan kolektor seni,” jawab Luca dingin,Sambil menatap sekeliling.

“Kenapa aku dipanggil?” Tanya Luca

Elena tersenyum tipis. “Hanya undangan dari direktur museum. Dan saya diperintahkan untuk menyambut tamu spesial.”

Luca diam sejenak. Ia tidak tampak tertarik, tapi tetap melangkah maju, mendekati lukisan besar di dinding depan. Karya anonim abad ke-16, tentang malaikat dan iblis yang saling berhadapan.

“Bagaimana pendapat Anda?” tanya Elena, mengikutinya dari belakang.

“Lukisan yang bagus,” jawabnya singkat. “Tapi terlalu dramatis. Malaikat dan iblis tidak selalu bertentangan. Terkadang mereka hanya… dua sisi dari wajah yang sama.”

Elena mengangkat alis. “Itu pandangan yang menarik.”

Luca akhirnya menoleh. Matanya menyipit. “Apa pekerjaanmu di sini, Ms. Marchetti?”

“Saya hanya kurator. Hanya orang kecil yang mencoba membuat seni tetap hidup.”

Luca tidak menjawab. Ia hanya terus menatapnya, seolah sedang membaca setiap gerak-geriknya. Setiap napas. Setiap getaran halus di jarinya.

Di luar museum, Carlo Cotez berdiri di balik mobil hitam yang terparkir rapi. Jendela sedikit terbuka, cukup untuk mendengar percakapan dari dalam.

Ia tidak suka perasaan ini.

Carlo sudah mengenal Luca sejak mereka masih anak-anak di panti asuhan tua keluarga Vargas. Ia tahu kapan bosnya sedang waspada... dan kapan ia mulai tergoda.

Dan malam ini?

Ada sesuatu yang berbeda.

Luca tidak sedang waspada.

Ia sedang **tertarik**.

Elena memandang pria itu dari sudut matanya.

Dia tidak tahu apa yang membuatnya merasa begitu… nyaman.

Padahal ini adalah pertemuan pertama mereka.

Tapi entah kenapa, ia merasa seperti sudah mengenal pria itu sejak lama. Seperti bayangan masa lalunya yang hilang, tiba-tiba muncul kembali.

Dan untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir...

Hatinya berdebar.

Bukan karena takut.

Tapi karena **dia merasa hidup**.

Waktu mengalir seperti air sungai yang tenang Hinga percakapan yang di lakukan Tidak terasa sudah memakan waktu yang lama.

Hinga salah satu tangan kanan Luca Carlo

Datang dan membisikkan sesuatu di telinga Luca,entah apa yang sedang ia sampaikan membuat Luca menutup perjumpaan dengan Elena

“Saya rasa sudah cukup sampai di sini pertemuan kita Ms. Elena" dengan wajah tegas luca memberi salam perpisahan dan langsung pergi bersama Carlo meninggalkan Elena tanpa mendengar sepakata terucap dari Elena"

Ke esokan paginya Terdapat sebuah amplop surat untuk Elena dan surat itu adalah

---

You May Also Like

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT