2 Bab 01 "Teman" "Kalian adalah

"Kalian adalah teman -temanku...

Kalian adalah sahabatku...

dari temanmu....

(kutipan catatan dari buku "Diary Lotus" )

----------------------------------------------------

Tulisan -tulisan pada waktu seseorang dilanda suka dan duka,sedih akan tertuang ke dalam lembaran-lembaran kenangan semua menjadi hari-hari terbaik bagi yang mengerti bahwa seseorang tidak akan merasa kehilangan bila semua menjadi teman.

Jika setiap tulisan mengandung makna berarti,jangan biarkan semua menganti dengan coretan tak berarti karena disaat itu kita tak sendiri.

Yang paling sering adalah masalah dalam hidup kita tidak bisa menjauhkannya tetapi mendekatinya seperti seorang teman.

Suara musik gaduh berirama meriah dari dalam kamar seorang gadis putih langsat berambut pirang dengan busana kaos oblong putih bergambar logo "Blood band "yaitu huruf "B" berbintang darah dan celana pendek hitam bertulis "Red" ,mengikuti irama alunan musik dengan sedikit mengangguk-anggukkan kepala membuat terurai rambut pirangnya,menutupi wajah cantik khas keeropaan yang dia miliki mempunyai kesan blasteran, dengan kedua kelopak matanya dan bibirnya menghitam, percing tindik di tengah bibir manisnya.

Dari sudut kamar bernuansa musik penuh dengan poster band indie terkenal yaitu "Blood band " dengan tanda tangannya mereka berbusana begitu cool dengan bercampuran hitam dan merah, gothic dan metal, indie dan industrial mencoloknya gaya fashion mereka banyak yang digandrungi oleh para fans beratnya terutama para wanita banyak yang mengikuti gaya fashionnya juga, di ruangan kamar gadis itu banyak koleksi-koleksi aksesori, gitar, dan foto figure sekolah, dari balik pintu kamar bertulis "I Love You" dengan motif pink menghiasi di belakang pintunya.

Dia mencoba merebahkan badannya di tempat tidur sambil menatap ke arah poster band favoritnya itu ribuan khayal melambung jauh ke alam impiannya.

Pandangan tak jemu sambil menikmati setiap nada-nada yang mengalun ditelinganya tertutup headset, tangan kirinya dipenuhi tatto mengacukkan jari telunjuknya sambil memejamkan kedua matanya seolah tahu perasaan lagu favoritnya itu,beberapa pertanyaan bertandang dibenaknya.

"Seandainya gua bisa ketemu ama dia, gua akan peluk dan cium?"berkata didalam hati.

"Kalau bisa sih dia menjadi pacar gua tanpa sepengetahuan teman-teman, "sambil berkhayal.

"Tok.. tok... tok... buka ini gua! "teriak seseorang dari balik pintu.

"Siapa ya? "dijawablah gadis pirang itu.

"Teman sekolah lu waktu di Smp, "balik menyapa.

"Oouch... ya.. tunggu... ,"dijawab gadis pirang sambil bangun dari tempat tidurnya menuju pintu.

"Uh... Udah lama gua ngak ketemu ama lue, gua kangen banget nih... , "sambil memeluknya dan mencium kening dan bibirnya.

"Gua udh panggil yang lain,bagaimana kalau kita reunian, "sambil mengenggam kedua jari manis gadis pirang.

"Kamar lu ngak beda dari dulu nih,gua jadi kagen waktu dulu ama si... "

"Iya.. gua tahu... "

"Dia udah keluar... "

"Udah jangan bahas gua muak... "

"Oh.. Sorry... "

"Iya.. Gua maafin... "

"Lu sekarang gimana... ?"

"Iya.. biasa lah gua disini ama kakak gua... "

"Gimana kabarnya dia? "

"Dia masih sibuk ama bandnya... "

"Oh... yaa..bagus.. "

"Udah ah.. rokok gua abis.. "

"Lu tunggu sini dulu ya... "

"Ya.. udah.. "

"Gua keluar dulu... "

Terdengar derap langkah beramai dan iringan canda dan tawa dari kejauhan mendekati pintu .

Disertai obrolan yang terdengar sampai ke dalam kamar, ternyata telah tiba keempat cewek cantik dengan anggunnya berpakaian fashion stylish, diantaranya ada yang memakai baju seragam sekolah memakai tasnya,langsung menyapa temannya yang ada didalam kamar.

"Hai…gimana kabarnya? gimana kabar gebetan lue?,"dari cewek memakai kacamata.

"Dia.. gimana ya.. baik sih...,"

"Terus udah ngedate nih ngomong -ngomong "

"Sama siapa? "

"Rahasia.. "

"Jangan ama yang kemarin... "

Duduk mendekat salah satu diantara mereka yang memakai busana punk dia bekas jurnalis koran, sudah lama tidak bekerja dari kejauhan dia melihat banyak orang -orang berkumpul di depan taman "Sweet's Baby" ,karena rasa penasarannya dia mendekati betapa terkejut melihat mayat pria begitu mengenaskan,ingin bertanya tiada yang tahu persis kejadiannya sambil menatap mayat itu, bisikan hati melihat ada yang aneh memandang berbeda ke arah lapangan bola, ada seorang anak kecil bersama temannya yang sedang bermain, tak jauh dari taman itu ada lapangan dipinggir jalan karena rasa aneh dia mengamati lalu mendekatinya, sambil bertanya kenapa banyak orang ramai-ramai disini, anak itu menjawab tadi ada mobil menabrak pria itu, sebelumnya salah satu anak itu melihat ada wanita merah menggendong dipundak pria itu.

"Eh.. Dengar ngak kemarin dekat taman ada orang melihat hantu itu lagi"

"Eh.. Jangan diomongin nanti kita apes semua"

"Soal apa "

"Kutukan perempuan merah itu"

"Siapa? "

"Konon dulu penyihir cantik dibakar disana bersama kekasihnya"

"Konon dia akan mencari gadis perawan untuk menjadi tempat tinggalnya"

"Mungkin istilahnya kerasukan"

"Kok kamu tahu sih"

"Aku barusahan lewat perasaan ngak enak terasa ada yang bilang tempat itu"

"Dulunya dibuat tempat mesum ama para kalangan pemuda dan pemudi untuk pesta dan tindakan kejahatan "

"Sudah ada tiga kasus tapi belum ketemu titik terangnya"

"Warga banyak yang menutup tutupi kejadian aslinya"

"Udah.. aah... ngomongnya"

"Gua jadi takut nih"

"Iya maaf .."

"Eh.. Udah lama keluar belum datang juga nih"

"Padahal gua ama yang lain udah nunggu"

"Iya udah gua telpon aja"

"Hallo... gimana nih acaranya.. "

"Tunggu sebentar... "

"Gua abis dari luar beli rokok"

Tampak berjalan terburu buru gadis pirang sambil membawa makanan dalam kantong plastik, mengambil rokoknya yang belum dibuka lalu di bukalah bungkus rokok mengambil sebatang rokok lalu menghidupkan pematik api dihisapkanlah kedalam rongga mulut melalui bibirnya.

"Hai yang lain gimana kabarnya!

"Baik!

"Gua mau ambilin air minum dulu tunggu ya.. "

"Hei.. Yang lain jangan sampai ketahuan ya..

"Iya tenang.."

"Bagaimana nih dia udah ngedate?"bertanya seorang gadis dibalik pintu kamar bertulis "Happy Birthday" berwarna hitam dan putih.

"Biarin dia bakal kena marah ketua " jawab seorang gadis dengan nada malu-malu.

"Tttapi... kita udah janji kesepakatan kita bersama jangan ada yang pacaran,"berkata pelan lembut gadis muda dengan nada serak basah.

"Praaanggg.... "suara gelas jatuh.

"Siapa di antara kalian yang berbohong akan kena batunya!"berkata nada keras seorang gadis pirang blasteran sambil melemparkan benda ke arah kaca cermin.

"Gua marah ama kalian udh ngak peduli ama gua!"lanjut dengan nada penuh amarah melempar ke arah cermin mengakibatkan kaca cermin pecah berserakan jatuh kelantai.

"Pokoknya gua bisa keluarin atau bubarin persahabatan kita ini, kalo sampai terjadi lagi!"penuh nada emosional disertai rasa menahan tangis airmata sesekali mengusap dengan tangan kirinya.

"Sabar…sayangku dengar dulu gua mau ngomong "berkatalah seseorang mencoba mendekatinya hendak memeluknya sebelum dia mengenggam kedua tangan gadis pirang lalu dipeluklah dan dicumilah bibirnya mencoba menghangatkan suasana yang sedang terjadi.

"Gua ngak mau terjadi kaya dulu lagi!"seru gadis pirang sambil menangis dipangkuan gadis yang mendekatinya ternyata tahu karakter dari gadis pirang ini.

"Gua ngak mau kalian merasakan sakit hati ini",seru membentak terus memejamkan kedua mata di pelukan yang dia anggap sahabat dekat.

***

Di dalam suasana ini ternyata semua nampak terbawa kesedihan terasa menusuk ke hati,ada gadis belia muda melihat sebuah buku diary berwarna biru dan putih jatuh di lantai ,spontan ada salah satu yang mengambilnya buku yang tadi didalam tas salah satu gadis muda rupanya lupa menutup resleting tasnya.

Angin perlahan menghembus membawa ingatan masa lalu dari kelima gadis-gadis cantik ini, terbawa kembali saat momen diawal persahabatan mereka diwaktu sekolah membentuk geng bernama "mawar", seiring waktu berputar pandangan mereka diisi kenangan-kenangan indah sewaktu dulu.

***

"Kembang lotus akan hidup bersama kita diantara keheningan,kemarahan,kesedihan dan kedamaian itu ada pada hati kita seperti warnanya.

(kutipan buku Friend Lotus karya Mitchell ).

avataravatar
Next chapter