Di sepanjang perjalanan Nirmala terus bernyanyi dan Jack tertawa tiada henti. Nirmala dengan sengaja membuat Jack si pria bule itu tertawa lagi.
"Sudah-sudah Nirmala! Suaramu sangat fals! Nanti bisa-bisa aku muntah di sini! Canda muntah, haha," goda Jack Wilson kepada Nirmala yang sudah terlihat murung, wajahnya datar tidak mau melihat Jack lagi.
"Aku aku mencintaimu, lebih dari apapun, meski ku tak ingin menyembunyikannya. Engkaulah pelebur jiwa, hati yang kian merana, dengarlah isi hatiku, kaulah pujaanku.. ohh.. " lagi-lagi Nirmala bernyanyi. Namun tidak menghiraukan Jack yang entah tertawa atau tersenyum atau mengejeknya, yang terpenting dia bernyanyi. Biar sakit di pinggangnya tidak terasa sakit lagi.
"Eh mana bisa gitu? Ini masih terasa sakit lho!" Katanya sendiri. Jack mendengarnya.
"Kalau sakit ya gak usah nyanyi lagi Nirmala! Kamu aneh banget!" Potong Jack dengan mengangkat kedua pundaknya seperti mengejek Nirmala saja, itu penilaiannya diri sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com