12 -Surat-

Liontin ini adalah liontin keluarga tadi , tetapi sekarang berbeda ada seorang bayi yang didukung oleh kakek.

Bayi itu kini memperhatikan semua tingkah lakuku.

Yuu membalik dan menyimpan liontin itu dan segera membuka surat yang kuterima.

Surat itu begitu lusuh, terlihat jelas sudah sangat lama waktu pembuatan nya.

"Saat bulan merah keluarga mereka dibunuh dan mereka menetap padaku . Usir mereka hanya seorang sebagai boneka keluarga yang bisa..."

surat itu berakhir dan mendadak ia pun berada diruang tamu.

Tidak ada ruangan maupun tanda tanda ruangan itu. Seolah tidak pernah ada dan tidak ingin diketahui.

Yuu menarik surat itu dan membaca dengan cermat.

"Apa maksudnya keluarga mereka, apa mungkin kakek dan bayi itu bukan keluarga yang sama..."

- Yuu teringat dan mengeluarkan liontin itu.

Dia memeriksanya dan kembali terkejut. Benar!!

Keluarga yang selama ini melihatku itu dengan kakek berbeda.

Suasana sepi membuatku semakin mudah memecahkan teka teki aneh ini.

"menetap...apa ini adalah rumah kakek tadi saat ia berbicara ia mengatakan ini adalah rumahnya"

seru Yuu ia tertegun lagi, apa mungkin ini rumah kakek itu. Karena terlihat sangat klasik .

Tidak mungkin keluarga semuda itu memiliki rumah antik seperti ini.

"Benar sekali nak, kami bukan keluarga ini..."

- suara itu membuat Yuu berbalik dan bersiap dengan pisau ditangannya.

Musuhnya masih ada 2 orang lagi ayah dan ibunya.

Yuu mengeratkan kedua tangannya dan tiba tiba pikirannya terganggu.

"Uuh.." -sakitku..

Aneh, sakit...kenapa rasanya seperti dicabik..."

Mendadak Yuu bermimpi atau merasakan badannya dicabik perlahan dan penuh teriakan yang membuatnya gila..."

Yuu terbangun ketika ia menyadari ada di sebuah ruangan berbeda. Tampak jelas bulan merah di jendelanya.

Bulan itu tinggal setengahnya. Yuu menatap tubuhnya sangat memprihatikan . Tubuh itu hampir membusuk serupa mayat hidup.

Bahkan beberapa bagian berjatuhan. Yuu tidak merasakan sakit seolah tidak terjadi apapun..."

"Atau apakah ia sudah mati...."

Yuu mengerakkan tangannya tetapi tidak berhasil. Ia dikunci dan kini ia sangat ketakutan ketika melihat bawahnya ada api hitam yang berkorban.

Api itu kian menjalar ketika bulan merah semakin merah. Dari situ Yuu hanya bisa memberontak.

Kenapa ia ditangkap hanya untuk dibunuh suatu hari nantinya...,??

"Karena Yan, dia menganggap mu mirip teman nya kasihan kau sui.."

Yuu menoleh pada sumber suara.

Teman ,aku tidak mungkin aku hanya lah orang yang mirip padanya.

Dan siapa lagi sui, atau itu adalah..., "Benar itu adalah kau, identitas dirimu"

seru ibu ia menatap seram dan kini mereka berdua sedang duduk dengan tubuh berdarah darah.

Tubuhnya hangus setengah dan kini mulai menatap proses bulan merah terjadi.

Yuu tidak terima..!!

avataravatar
Next chapter