14 -End-

Yuu terbangun dan berdiri, tubuhnya utuh seperti biasa. Ia berjalan jalan di ruang hampa itu. Ruang yang begitu sepi bertabur cahaya putih dan tanpa ujung ini.

Apa aku mati ....?

Kulihat kakek menunggu ku .Dia duduk sendiri di ujung sebuah gerbang besar didepannya.

Saat melihat nya kakek itu tersenyum ia menundukkan kepalanya dengan rasa hormat.

"Yan.."

"Mereka sudah pergi, kata mereka..." terima kasih atas segalanya.."

seru kakek tersenyum.

Kakek hanya menunduk.dan mengucapkan pujian untukku. Kini ia tidak harus menjadi penjaga rumah itu. Biarlah rumah itu menjadi rumah penuh kehidupan baru...."

"Karena dirimu aku bisa bebas dan bertemu keluarga ku."

"Tidak masalah..."

- seruku tersenyum lagipula ia yang ingin menyelesaikan misteri ini.

"Kau memang baik, mereka tidak sempat bertemu karena sudah waktunya mereka berenkarnasi..."

Ucap kakek, dan dia pun menghilang memasuki gerbang yang sudah menantinya.

Yuu hanya menatap sekeliling sungguh putih dan indah. Andai aku bertemu Yan...aku ingin menjalin hubungan dengan Yan.....sebagai manusia..."

Srek, ...Dan perlahan cahaya memutih setelah itu tidak nampak apapun lagi..."

"aku ..."

Aku tertegun, kulihat sekitar semuanya terlihat besar. Apa aku hidup kembali'..?

Tangan kecilku perlahan kugerakkan saat berucap suara yang keluar hanya.., "oe...oooee...!!"

Lalu tatapan mata ku beralih pikiranku masih ada dan kini mulai buram.

Yan sekilas dia ada di sampingku, Tanpa tau apapun ia tersenyum. Dan badannya saat ini benar benar seperti manusia.

Aku juga senang, Yan juga senang kami bertemu lagi. Kelihatannya kami terikat hubungan misterius ya.."

Tidak lama badanku dan Yan diangkat bersamaan dan dirangkul pada tangan yang begitu besar.

Apa dia ibuku..?

"Wah anak kembar , senangnya"

seru ibu yang tertawa bahagia.

Kukedipkan mataku dan perlahan mengeluarkan bulir air mata. Dia adalah adikku dari kehidupan sebelumnya.

Entah sudah lama sekali aku tidak melihat wajahnya. Dan senyum ini. Gadis cengeng itu kini sudah besar dan aku yang sekarang lebih kecil darinya..'

Dia memeluk kami dan membuat hati ku memanas. Perempuan ini adalah adikku yang waktu terakhir bertemu ia sangat kecil. Mungkin aku yang meninggalkan nya terlalu cepat..."

Seperti nya memang kami terhubung oleh nasib yang kasat mata...'

Lupakan...!!!

Sekarang dia adalah ibuku dan untuk seterusnya. Pikiranku mulai memudar dan tidak kuingat lagi. Yang kulihat hanyalah hamparan dunia polos. Sama seperti Yan kini kami hanyalah anak bayi yang akan menjalani kehidupan ini..."

_end_

avataravatar