7 -Boneka Keluarga-

Yuu terbangun di kamar nya. Dan menatap heran disekeliling. Kepalanya terasa sakit seperti terantuk.

Dan yuu keluar, semua masih sama ibu masih membersihkan rumah. Dan ayah masih membaca koran.

Yan juga ia bermain dengan boneka dan mengajakku bermain.

"...kakek itu hilang.." -- bisikku aku tidak melihat kakek dan anak kecil yang selalu duduk di pojok.

Perhatian ku teralihkan seolah Yan mengendalikan nya.

"Kak Yuu, jangan tatap begitu. Apa kak Yuu menyembunyikan sesuatu...?"

tanya Yan menatap kedua bola mataku dengan tatapan dingin.

"bukan ayo main"

rasanya ada yang mengendalikan mulutku dan mengucapkan ini.

Kami bermain tetapi tidak lama bermain. Yuu melihat Boneka yang dimainkan yan sangat mirip dengan dirinya.

Warna baju, rambut bahkan matanya sama. Eh aneh, padahal tidak ada cermin bagaimana aku mengenali diri sendiri.

"Yan, boneka itu cantik sekali"

- pujiku menatap horor pada boneka itu. Terasa ada benang benang mirip seperti kehidupan ku.

"Terima kasih, tau gak kak boneka itu sangat menyenangkan saat dimainkan'

"Terutama boneka yang kakak mainkan itu... hihihi"

- suara tawa mengerikan khas kuntilanak itu mulai menyeringai mengisi setiap udara.

Aku terheran dan menatap boneka itu. Aku tercekat bukan bukan itu tetapi boneka yang kumainkan adalah anak kecil itu.

Anak kecil yang selalu diam dan menatapku , ia begitu lemas dan kini menatap ku tiba tiba. Refleks ku tutup mataku saking takutnya.

Aku berteriak dan melempar boneka itu. Tetapi saat aku membuka mata. Tidak ada yan lagi. Yang ada hanya ruangan kosong dimana hanya ada boneka anak kecil itu.

Anak kecil itu berdiri dan mulai bertatih tatih mendekati Yuu.

Yuu sangat takut dan berusaha kabur tetapi tidak hanya ada dinding dinding tak terlihat dan dinding itu perlahan berdarah membentuk lautan.

Dan kini boneka itu semakin dekat, dan lantai ruangan aneh itu berubah Berganti perlahan anggota keluarga nya yaitu Yan, ibu dan ayah yang sedikit sedikit melihat melalui cermin darah itu.

Wajah mereka sangat mengerikan seolah habis di bunuh. Dan yuu terduduk dia sangat takut. Boneka itu tepat didepannya!!

Boneka itu menatapnya dan menyerahkan bunga berwarna putih indah sekali.

"Untukmu.."

suara khas anak kecil terdengar, entah dikendalikan aku segera mengambil bunga itu.

Dan kini aku berdiri dan ruangan itu penuh lautan darah tepat sebatas dadaku. Dari situ tampak beberapa anggota keluarga nya bersembunyi di balik darah itu .

Tersenyum dan mengawasinya. Dengan bentuk mengerikan.

Bunga yang berwarna putih itu kini mulai berubah warna, tetapi ia tidak bisa bergerak dan hanya menahan nafas melihat semua kengerian ini.

Boneka itu hanya membalikkan lehernya dan menatapku datar. Tubuhnya mulai memerah dan membusuk. Diikuti senyum harapan keluarga nya yang mulai tersenyum...."

"Kau adalah...bunga keluarga ini....."

avataravatar
Next chapter