1 Ghosts wasted ( Chapter 1)

Tahun ajaran baru datang, saatnya kembali untuk menuntut ilmu. Kini jenjang ku sudah beda, dulu memakai rok biru sekarang aku memakai rok abu-abu. Saatnya aku bisa berpikir dewasa.Inilah aku Zaina Nur Aqila, aku seorang indigo yang tidak punya banyak teman dikehidupan ini. Tapi aku punya banyak teman, yang tidak bisa kalian lihat.

Inilah waktu yang tepat untuk aku mencari seorang teman sejati.

Bu Ajeng : " Selamat pagi semua, apa kabar? "

Semua siswa/i : " Baik Bu. "

Bu Ajeng : " Baiklah, sekarang ini adalah sesi untuk perkenalan. "

Dan semua siswa/i telah berkenalan satu persatu, dan saatnya aku berkenalan kepada mereka semua.

Zaina : " Hai semua, apa kabar? Kenalin aku Zaina, Zaina Nur Aqila. "

Pada saat itu ada salah satu cowok bertanya pada Zaina.

Akram : " Zaina dimana alamat rumah kamu? "

Zaina : " Alamat rumahku di Perumahan Insan Abadi no. 213. "

Waktu istirahat pun tiba.

Akram : " Zaina! "

Zaina : " Iyha? " (Sambil menoleh kebelakang)

Akram : " Ke kantin bareng yuuk! "

Zaina : " Baik. "

Dan itulah waktu yang tepat untuk Zaina bercerita kepada Akram, agar dia tahu latar belakang Zaina.

Waktu demi waktu berlalu, sudah 1 bulan Akram dan Zaina berteman.

Zaina : " Ram, mau nggak kamu aku ajak ke hutan? Cari sensasi baru. "

Akram : " Boleh. Kapan? "

Zaina : " Minggu depan gimana? Kan kita juga libur sekolah. Tapi kamu ajak teman, biar lebih seru! "

Akram : " Okey. Kita ajak Rani,fiqa,daffa. "

Zaina : " Okey. Nanti temenin aku ambil formulir di forest camp, yhah. "

Akram : " Aku kira cuma berlima, ternyata banyak orang nya. "

Zaina : " Iyalah, kalo sendiri mah aku juga ga mau. Nanti kamu langsung kabarin mereka yha! "

Akram : " Syiiiap. "

Sesampainya di forest camp.

Zaina : " Kak mau ambil formulir, 5 yha. "

Panitia : " Baik, saya ambil sebentar. "

Akram : " Na, kamu sering yha ikut serta dalam acara kayak gini?

Zaina : " Sebenarnya dari dulu tau ada acara kayak gini, tapi males aja ikut. Nggak ada temen sih, baru tahun ini aja. "

Panitia : " Ini mbk. " (Sambil memberikan formulir nya)

Zaina : " Berapa Kak?

Panitia : " Semuanya jadi 500ribu."

Zaina : " Yha, ini Kak. "

Sambil menuju rumah Zaina, mereka berdua berbincang-bincang.

Zaina : " Gimana, udah kamu kabarin mereka? "

Akram : " Udah, mereka mau kok. "

Zaina : " Oh oke. "

Akram : " Sampai nih Na. "

Zaina : " Makasih Ram. Daaa. "

1 minggu kemudian...

Mereka berkumpul di forest camp.

Fiqa : " Mana nih Akram, kok belom datang juga sih? "

Zaina : " Iya nih, mana sih dia? "

Daffa : " Tuh dia. Raaam kita disini. " ( sambil berteriak memanggil Akram.)

Akram : " Huuft, maaf yha. Aku terlambat. "

Rani : " Dasar lo! Nggak bisa tepat waktu. Dari dulu juga gitu, nggak heran deeh. "

Akram : " Apaan sih lo Ran, jangan buka aib orang! "

Panitia : " Semua peserta Forest camp harap berkumpul. Untuk pembagian kelompok. "

Faqi : " Tuh tuh... dah di panggil. kesana yuuk."

Panitia : " Untuk kelompok pertama ada Zaina Nur Aqila, Akram Caesar Fachry, Rani Ayudia, Inara Afiqa, Nurdaffa Zeroun Farjana. Dan yang lainnya.... dst. "

Semua peserta telah masuk ke bus² yang telah di sediakan. Dengan gembira semua bernyanyi bersama.

Sesampainya di hutan yang sangat lebat, dan waktu itu Zaina bertemu dengan teman yang semua peserta tidak melihat kecuali Zaina.

Fiqa : " Na, kamu kenapa? "

Zaina : " Disana. Astagfirullah. "

Fiqa : " Kamu kenapa sih Na? "

Zaina : " Nggak apa-apa kok, tenang. "

Akram : " Ngeliat ya Na? " (Berbisik dengan Zaina)

Zaina : " Iyhah nih, bwanyak banget. "

Akram : " Kalo ada apa-apa, langsung bilang aja ke aku. "

Zaina : " Iya. "

Sesampainya di tempat untuk mendirikan tenda.

Panitia : "Semua peserta harap mendirikan tenda yang sudah disediakan oleh panitia. Semua mengerti?! "

Semua peserta : " Mengerti. "

Sesudah semua tenda terpasang dengan rapi, semua peserta harus menghias tempat untuk acara tersebut dengan indah.

Zaina : " Ram, nanti kalo aku kemasukan keluarin yha. Kamu tau kan caranya? "

Akram : " Tau kok, kamu kan yang ngajarin. "

Tidak begitu lama saat mereka berdua berbicara, Zaina langsung kemasukan begitu saja.

Rani : " Akram Akram, sini! Zaina kenapa niih?! " (Sambil berteriak, juga khawatir.)

Akram : " Hah Zaina. Na Na sadar. Ayo dong Na! " (Sambil melakukan apa yang sudah diajarkan Zaina.)

Fiqa : " Alhamdulillah, kamu kenapa Na? Bikin kita semua khawatir aja. "

Panitia : " Iya kamu kenapa Na? "

Zaina : " Nggak apa-apa kok kak, semua. Maaf yha, kalo nanti aku kayak gini lagi jangan khawatir. Kalian langsung panggil aja Akram. "

Akram : " Iyha yaa. "

Panitia : " Udah semua bubar. Biar Ina istirahat dulu. Saya pergi dulu ya Na. "

Zaina : " Oh ya Kak. "

Daffa : " Na kamu tu jujur aja, kenapa kamu sering kayak gini?! "

Zaina : " Mungkin ini waktu yang tepat untuk aku ngomong sama kalian, jadi...(semua latar belakang dia, diceritakanlah.). "

Rani : " Oh gitu. "

Zaina : " Dan tadi aku ngeliat petunjuk untuk kita menuju ke salah satu rumah yang ada diantara hutan lebat ini. "

Rani : " Ih kok gitu sih, masa kita. Kan aku takut. "

Akram : " Nggak usah takut! Trus kita ngapain? "

Zaina : " Makanya itu, kita harus mecahin satu persatu petunjuk itu. Mau nggak kalian nemenin aku? "

Akram : " Boleh kok. "

Rani : " Lhoh, kok lo gitu sih. Gue kan takut Ram."

Faqi : " Nggak apa-apa kali Ran, itung-itung kita cari petualangan yang seru. "

Daffa : " Iyha Ran, kamu nggak usah takut. Kan ada kita yang njagain kamu. "

Rani : "Bener lho yha! Kalian harus njagain gue. Jangan sampe gue sendiri! "

Akram : " Iya, siaap Ran. "

Mereka berlima meminta izin untuk rencana mereka itu kepada panitia. Sebenarnya mereka tidak diperbolehkan, tapi karena mereka mendesak panitia itu maka diperbolehkan. Tapi konsekuensi nya tidak ditanggung panitia Forest camp.

Panitia : " Baik, kita akan terus menunggu hingga rencana kalian selesai. Dan kita baru akan kembali. "

Akram : " Baik, terimakasih kak. "

Panitia : " Iyha. "

Mereka berdo'a dulu, sebelum berjalan menuju ke rumah tersebut.

Mereka berlima terus berjalan, melewati semak-semak, sungai. Menantang hewan-hewan buas. Tapi mereka tetap semangat untuk itu semua.

Bersambung...

Tunggu yang chapter 2 yhaa

avataravatar