2 # P R O L O G # 2

Minggu, 24 febuari xxxx

CTAARR... CTAAAR...

JDEERR...

Entah apa yang akan terjadi sore ini. Padahal beberapa saat yang  lalu matahari masih bersinar dengan terang nya. Namun tiba tiba saja awan gelap datang membuat langit yang awalnya terang menjadi gelap. Dan tak lama  hujan deras disertai petir dan guntur pun mengguyur pedesaan pagi itu.

Para petani yang sedang  membajak sawah atau melakukan aktivitas apapun di sawahnya dan para pekerja lainnya mereka terpaksa berhenti dan berteduh lebih dahulu diwarung atau pondok pondok terdekat. Bahkan anak anak yang bermain pun di tarik masuk ke dalam rumah oleh ibunya agar tidak kehujanan.

"Akh.... sakit sekali... " rintih seseorang remaja laki laki ditengah derasnya hujan.

Dirinya bersandar sambil menekan perutnya yang terus mengeluarkan darah agar pendarahannya berhenti.

Betapa beruntungnya dirinya ini. Disaat dirinya sekarat seperti ini, diri nya menemukan sebuah rumah pohon. Ya walau agak basah karena hujan setidaknya ia bisa berteduh disini pikir remaja itu.

"Akh... kenapa pendarahan gak berhenti sih" gumamnya meringis menahan sakit.

Matanya mengedar keseluruh bagian di rumah pohon itu, hingga mata nya menangkap sesuatu yang sangat dirinya perlukan.

"Selimut... akhirnya" batin remaja itu.

Ia pun mengambil selimut lalu menyelimuti dirinya agar tidak kedinginan. Dan menggunakan salah satu bagian selimut untuk menekan lukanya agar pendarahannya berhenti.

Dirinya pun bersandar kembali dan memejamkan matanya. Saat ini ia benar benar lelah. Dan tak lama remaja itu pun tertidur.

***

Anak perempuan itu pun menutup payung mungilnya yang melindungi dirinya dari sengatan cahaya matahari sedari tadi. Lalu ia memasukkan payung kecil berwarna putih itu kedalam tas punggungnya. Ia pun menatap rumah pohon yang dihadiahkan untuknya itu. Sedikit basah akibat hujan kemarin.

Dengan pelan dan berhati hati pun ia mulai menaiki tangga kayu.

Tak...

Tak...

Tak...

Tak berapa lama anak perempuan itu pun sampai diatas. Dia pun masuk kedalam rumah pohonnya, seketika ia pun mundur selangkah karena terkejut atas apa yang ia lihat.

Seorang remaja laki laki tertidur bersandar dengan selimut ditubuhnya. Dan bahkan ada bercak merah di selimut dan di tubuh remaja itu.

'Darah...' pikir anak perempuan itu.

Dengan berhati hati dan berjalan dengan sangat pelan ia mendekati remaja itu. Dengan wajah datar namuj terkesan imut, anak itu berjongkok sambil mengamati remaja laki laki itu.

Rambut berantakan, baju compang camping, wajah yang lebam, dan beberapa luka ditubuhnya. Oh satu hal lagi, dia itu sangat ...

'Kotor...' pikir gadis itu.

Tangan mungilnya itu menyentuh dahi remaja itu.

'Panas... kata oma kalau orang demam itu harus dikompres sama air dingin atau panas... berarti  harus cari air dong. ' pikir anak itu.

Mata anak itu pun mengedar. Lalu dengan tenang ia mengambil mangkok mainan miliknya, lalu mengambil kain kecil dan air minum di dalam tas nya.

Setelah semuanya selesai ia pun mengambil kain kecil yang sudah basah lalu diperasnya. Dan di taruhnya di dahi remaja itu.

Kemudian dia pun membuka selimut yang menyelimuti remaja itu dengan hati. Namun tiba tiba...

"Engghh... "

Mata remaja laki laki itu terbuka karena merasa ada yang membuka selimutnya. Hal pertama yang ia lihat adalah seorang anak perempuan yang menatapnya datar.

"Sedang apa kau... " tanya remaja itu.

Namun tidak ada jawaban, yang ia dapatkan hanyalah wajah datar dari anak itu.

"Apa rumah pohon ini milikmu" tanya remaja itu lagi.

Anak perempuan itu tetap diam...

"Buka baju mu kak..." ujar anak itu membuat remaja itu terkejut.

"Hah... kenapa..." tanya remaja itu bingung.

"Kau terluka... aku akan mengobati mu..." ujarnya.

"Hah... memangnya anak kecil sepertimu itu paham akan pengobatan..." ejek remaja itu.

Namun anak kecil itu hanya diam lalu pergi dan mengambil sesuatu di pojok ruangan dan kembali mendekati remaja itu lagi.

Anak perempuan itu pun mulai membuka baju remaja itu tanpa banyak bicara. Sedangkan remaja itu tetap diam mengamati apa yang akan dilakukan oleh anak itu. Dan dengan sabar remaja itu juga membantu anak kecil perempuan itu untuk mengobati luka ditubuhnya.  Mulai dari membersihkan luka di tubuhnya. Dan yang terakhir anak kecil perempuan itu juga menutup lukanya dengan perban. Seolah olah anak kecil itu sudah terbiasa melakukan.

Remaja itu tercengang melihat kemampuan yang dimiliki oleh anak kecil itu.

" umur mu berapa ya... " tanya remaja itu.

"10... " jawab anak itu singkat.

Remaja itu pun manggut manggut mengerti.

'Hebat juga ya dia... diumur semuda itu bisa ngobatin orang ' batin remaja itu.

"Ehmm... makasih ya..." ujar remaja itu.

"Hmm..." sahut anak itu.

Tiba tiba...

"NATHA... AYO PULANG NAK... KITA HARUS KE KOTA.... NANTI KITA TELAT NAIK PESAWATNYA..." teriak seseorang dari luar.

Anak perempuan itu pun menatap remaja itu. Lalu...

"Sebaiknya sebelum sore nanti... kau harus pergi dari sini. Agar oma ku tidak terkejut melihatmu yang penuh darah... dan akhirnya kena serangan jantung. Ditambah kau bau darah akibat lukamu itu..." ujar anak perempuan itu.

"Menjijikkan..." sambung anak itu sarkas.

Anak itu pun berdiri hendak pergi. Namun tangannya ditahan oleh remaja itu...

"Siapa namamu..." tanya remaja itu.

Anak perempuan itu awalnya hanya diam.

"Ku rasa kau sudah mendengarnya tadi..." ujarnya datar.

Anak perempuan itu pun melanjutkan jalannya. Namun ketika dia telah tiba di ambang pintu dia pun berhenti.

Anak perempuan yang dipanggil Nattha itu berbalik dan mengatakan sesuatu kepada remaja laki laki itu...

"Oh ya satu hal lagi.... setelah kau pulang kerumah nanti... sebaiknya kau lansung membersihkan diri. Hanya itu saran ku.... karena dilihat dari sekarang kau sangat menjijikkan seperti perkataanku sebelumnya.. "

Setelah mengatakan hal itu. Anak perempuan itu pun menghilang dari hadapan remaja itu.

Satu hal yang ada dipikiran remaja itu.

'Aneh...'

"Nattha... ya... terima kasih" gumam remaja itu entah itu terdengar oleh anak perempuan itu.

Remaja laki laki itu pun segera bangun. Dan pergi meninggalkan rumah pohon itu dengan tertatih tatih.

***

Aseeek...

selesai juga prolog part 2nya

Semoga sama part yang satu ini.

Jangan lupa comment

🤗🤗🤗🤗

Sampai jumpa di episode selanjutnya👋👋👋👋👋

Sarangheo...

  😘😘😘😘😁👌💗💗👋

avataravatar
Next chapter